Riset: Masyarakat Asia Tenggara Pemakan Mikroplastik Terbanyak di Dunia

Foto: Freepik
Saat ini, semakin banyak orang yang menyadari bahwa mikroplastik telah mencemari lingkungan. Namun, bahaya mikroplastik lebih dekat dari yang kita bayangkan. Mulai dari makanan yang kita makan hingga udara yang kita hirup, manusia di berbagai belahan Bumi mengonsumsi mikroplastik, dan masyarakat Asia Tenggara merupakan pemakan mikroplastik terbesar.
Mikroplastik di Sekitar dan Di Dalam Kita
Mikroplastik pada dasarnya merujuk pada semua partikel plastik yang berukuran lebih kecil dari 5 milimeter. Produksi mikroplastik erat kaitannya dengan kegiatan industri, terutama di negara-negara berkembang dan industri besar. Misalnya, kemasan plastik pada barang-barang konsumsi menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Sampah plastik yang masuk ke tempat pembuangan sampah tanpa pengelolaan yang baik akan terurai dengan tidak memadai dan berubah menjadi mikroplastik yang mencemari tanah dan air.
Salah satu cara mikroplastik masuk ke tubuh kita adalah melalui makanan laut. Organisme kecil di air, seperti plankton, mengonsumsi mikroplastik dan kemudian dimakan oleh ikan dan biota laut lainnya. Lalu, manusia menjadi pemakan mikroplastik ketika mengonsumsi makanan laut yang terkontaminasi. Cara lainnya adalah melalui udara. Mikroplastik yang masuk melalui udara terutama berasal dari material plastik yang diiris. Dalam kehidupan sehari-hari, ban dan talenan adalah contohnya.
Sebagian besar penelitian tentang bahaya mikroplastik pada tubuh manusia masih belum jelas. Namun, dampak potensial terhadap kesehatan kita ditemukan pada bayi dan tikus. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dalam tubuh dapat menyebabkan cedera usus, infeksi hati, ketidakseimbangan mikroba, penumpukan lemak, dan pada akhirnya menyebabkan gangguan metabolisme.
Pemakan Mikroplastik
Sayangnya, manusia hari ini menjadi pemakan mikroplastik dalam jumlah yang semakin besar. Sebuah studi di 109 negara menunjukkan serapan mikroplastik yang tertelan oleh manusia antara tahun 1990-2018, dan negara-negara berkembang menanggung beban terbesarnya. Menurut penelitian tersebut, asupan mikroplastik di 95% negara industri berkembang jauh lebih tinggi dibandingkan di negara maju di Eropa dan Amerika Utara.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa masyarakat Asia Tenggara sebagai pemakan mikroplastik terbesar di dunia. Tujuh dari sepuluh negara teratas berada di kawasan ini: Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, Laos, Thailand, dan Kamboja.
Rata-rata, manusia menelan mikroplastik seukuran setengah kartu kredit per bulan. Yang memprihatinkan, masyarakat Asia Tenggara mengonsumsi hingga tiga kali lipat jumlah rata-rata, dengan Malaysia dan Indonesia berada di puncak. Sementara itu, lima negara lainnya memiliki angka yang sedikit lebih rendah, yaitu sekitar dua kali asupan mikroplastik seukuran kartu kredit per bulan.
Membersihkan Sampah Plastik
Dampak mikroplastik terhadap lingkungan dan kesehatan sangat serius, dan semakin parah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, pembersihan sangatlah penting. Meningkatkan upaya untuk menghilangkan sampah plastik dari laut, yang dapat mengurangi 55% kontaminasi mikroplastik, merupakan tindakan yang penting. Sementara itu, bisnis dapat mengganti material plastik sekali pakai dengan bahan alternatif berbasis biodegradable dalam kemasan makanan dan minuman.
Selain itu, mengingat Asia Tenggara masih menjadi ‘tempat pembuangan sampah’ bagi beberapa negara maju, permasalahan sampah tidak hanya menjadi masalah nasional atau regional saja. Badan-badan nasional dan internasional harus menyediakan tata kelola dan intervensi yang kuat melalui perbaikan kebijakan seputar pengendalian kualitas pangan, konservasi laut, dan pengelolaan limbah industri. Bagaimanapun, lingkungan, masyarakat, dan negara kita hidup berdampingan di Bumi yang sama.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.