Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Selter untuk Anjing Liar di Thailand

Thailand memiliki masalah kelebihan populasi anjing liar. Proyek terbaru oleh Stand for Strays menyediakan tempat berlindung bagi anjing (selter) menggunakan bahan daur ulang.
Oleh Kresentia Madina
13 Mei 2022
Anjing liar berlindung di suatu selter

Anjing-anjing liar berlindung di suatu selter | Foto oleh Yodsa Gap pada Facebook

Ada ribuan anjing liar hidup di jalanan Thailand. Meskipun bertemu anjing di jalanan secara tiba-tiba bisa menjadi pengalaman yang menggemaskan untuk kita, hidup liar di jalanan bukanlah sesuatu yang menyenangkan bagi anjing-anjing itu. Sebagian besar anjing liar hidup telantar, dan mereka bergantung kepada para pejalan kaki dan warga setempat yang kebetulan lewat untuk memberi mereka makan dan tempat perlindungan (selter).

Mengatasi masalah kelebihan populasi anjing liar bukanlah sesuatu yang mudah. Upaya mengatasi masalah ini meliputi berbagai aspek seperti ketersediaan makanan, kesehatan, selter, dan tentu saja kebersihan kota. Baru-baru ini, Stand for Strays merintis sebuah proyek untuk menyediakan selter bagi anjing liar.

Selter yang dapat dilipat dan berkelanjutan

Ajarn Yossaphon Chanthongjeen merancang selter dengan mendaur ulang papan reklame bekas. Tujuannya sederhana, yaitu untuk melindungi anjing liar dari panas dan hujan. Selter-selter itu dilekatkan pada dinding di sekitar Wat Nang Nong, sebuah kuil Budha di distrik Chom Thong Kota Bangkok dan Muang Thong Thani, sebuah area di distrik Pak Kret, Nonthaburi, tempat dimana proyek ini pertama kali dimulai.

Selter ini didesain dalam bentuk half-tent (tenda separuh). Tenda ini dirancang agar dapat dilipat, dengan permukaan datar yang disangga dengan besi agar anjing liar dapat berbaring di atasnya. Panduan dengan ilustrasi untuk mendirikannya juga diletakkan pada sampul pembungkus sehingga siapa pun dapat menggunakannya jika ada anjing yang membutuhkan. Tenda ini juga dilengkapi dengan mangkok untuk makan dan minum.

Mengatasi kelebihan jumlah anjing liar

Pada tahun 2016, jumlah anjing liar di Thailand telah mencapai 730,000. Banyak orang menelantarkan anjing mereka karena biaya perawatan yang mahal. Kurangnya upaya sterilisasi terhadap anjing liar juga meningkatkan populasi mereka.

Anjing-anjing yang belum divaksinasi dan tanpa perawatan yang layak sangat rentan dengan rabies. Wabah rabies 2018 di Thailand menemukan bahwa anjing adalah pembawa utama penyakit tersebut. Stand for Strays mendirikan selter untuk anjing seraya mempekerjakan relawan untuk merawat anjing liar. Perawatan ini termasuk sterilisasi, vaksinasi, memberi makan, dan membersihkan anjing liar untuk mencegah wabah rabies agar tidak kembali terjadi.

Untuk menyelesaikan masalah penelantaran hewan peliharaan dan mengatasi akar masalah overpopulasi anjing liar ini, pada tahun 2018 pemerintah Thailand mulai mengharuskan para pemilik hewan peliharaan mendaftarkan hewan peliharaan mereka dengan biaya 450 baht per hewan. Pemilik hewan peliharaan yang tidak mendaftarkan hewan peliharaan mereka terancam denda hingga mencapai 25,000 baht. 

Pada awal pengumumannya, peraturan itu memunculkan banyak kekhawatiran terkait beban biaya yang mesti ditanggung para pemilik hewan peliharaan. Lebih dari itu, komunitas setempat meyakini bahwa merawat anjing liar dengan vaksinasi dan sterilisasi mesti menjadi bagian dari solusi utama. 

Hewan dalam pembangunan berkelanjutan

Hewan adalah bagian dari keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan hewan merupakan hal penting dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, hewan tidak boleh diabaikan. Upaya seperti konservasi hewan liar, meregulasi penggunaan hewan dalam pariwisata, dan konservasi ekosistem harus terus dilanjutkan.  

Sumber: Nation Thailand

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Gayatri W.M 

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melihat Pendekatan Terpadu dalam Memperkuat Ketahanan di Afrika Selatan

Continue Reading

Sebelumnya: Gandeng Berbagai Pihak, UNDP Bantu Indonesia dalam Pembiayaan Perubahan Iklim
Berikutnya: Memulihkan Hutan Rumput Laut di Perairan Australia

Artikel Terkait

lahan kering dengan sebuah pohon di kejauhan Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam

Oleh Abul Muamar
4 Juli 2025
miniatur bangunan dan cerobong yang mengeluarkan asap GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi

Oleh Kresentia Madina
4 Juli 2025
sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.