Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Topik
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Figur
  • Opini
  • Komunitas
  • Muda
  • Dunia
  • SDGs
  • Event
  • Pelatihan
  • #LetterfromtheFounder
  • Kabar
  • Unggulan

Tantangan Kemenlu dalam Perkuat Diplomasi Digital

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengakui pentingnya diplomasi digital dan memaparkan tiga upaya yang diperlukan untuk meningkatkannya.
Oleh Abul Muamar
21 Februari 2023
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam International Conference on Digital Diplomacy (ICDD).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam International Conference on Digital Diplomacy (ICDD). | Foto: Dokumen Kementerian Luar Negeri RI.

Era digital mengubah dan memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan kita. Bagaimana kita belajar, bekerja, memperoleh informasi, hingga membangun hubungan, telah banyak mengalami perubahan saat ini. Pandemi COVID-19 kemudian membuat aktivitas digital (online dan virtual) semakin menjadi hal yang lumrah.

Namun, sebagaimana setiap perubahan, selalu ada tantangan yang menyertai. Demikian pula yang dihadapi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam menjalankan diplomasi digital dengan negara-negara di dunia. Padahal, diplomasi merupakan hal yang vital dalam kehidupan negara, salah satunya sebagai sarana untuk memecahkan masalah-masalah internasional. Untuk itu, memperkuat diplomasi digital menjadi hal yang krusial. 

Peran Informasi dalam Diplomasi Digital 

Sederhananya, diplomasi digital merupakan metode dalam diplomasi dengan menggunakan internet dan teknologi digital. Salah satu hal penting untuk mendukung diplomasi digital adalah memastikan citra positif Indonesia di mata dunia melalui penyampaian informasi. Dalam hal ini, Direktorat Informasi dan Media di bawah Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu bertugas untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang informasi dan media.

Kebijakan ini menjadi pedoman pelaksanaan pengelolaan berita, diseminasi informasi, penyediaan dan analisis data media massa asing, fasilitasi media massa, serta pengelolaan audio-visual dan penerbitan. Namun, dalam Rencana Strategis Direktorat Informasi dan Media 2020-204, terdapat sembilan kelemahan yang menjadi catatan, di antaranya:

  • Kurangnya SDM dengan keahlian khusus yang dapat melaksanakan tugas teknis seperti IT, content creator dan admin media sosial, dan editing dan penyajian audio visual.
  • Belum adanya narasi besar Kemenlu yang dapat digunakan sebagai instrumen penyampaian informasi terutama untuk audiens dalam negeri. 
  • Sulitnya membuat agenda setting terkait berbagai prioritas utama politik luar negeri dan hubungan luar negeri. 
  • Kurangnya pemahaman menyeluruh mengenai pengelolaan strategi komunikasi terutama di era digital.

Selain itu, terdapat beberapa ancaman yang perlu diantisipasi, seperti penyebarluasan informasi melalui media sosial secara real-time yang berpotensi menimbulkan krisis, dan meningkatnya jumlah disinformasi (hoaks) dalam penyebaran informasi serta ancaman keamanan siber.

Memperkuat Diplomasi Digital

Dalam International Conference on Digital Diplomacy (ICDD) yang diikuti oleh 4.300 peserta dari berbagai sektor dan perwakilan dari 21 negara, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengakui pentingnya diplomasi digital pada era kiwari meskipun tidak dapat sepenuhnya menggantikan diplomasi tatap muka. Untuk meningkatkan diplomasi digital, Retno memaparkan tiga upaya yang perlu dilakukan:

  • Memperkuat kepercayaan dalam diplomasi digital. Dalam hal ini, akselerasi penggunaan diplomasi digital tidak boleh mengorbankan aspek keamanan dan etika, terutama dengan partisipasi pemangku kepentingan di luar aktor diplomasi tradisional. Jaminan keamanan siber, privasi data, dan tata kelola internet menjadi hal yang mutlak untuk menciptakan lingkungan diplomasi digital yang aman dan tepercaya.
  • Menjembatani kesenjangan dalam diplomasi digital antarnegara mengingat tidak semua negara mampu beradaptasi dan memiliki kapasitas dan sumber daya yang dibutuhkan. Untuk itu, perlu ada bantuan kepada negara-negara berkembang untuk memperkuat infrastruktur diplomasi digital, termasuk peningkatan kapasitas literasi dan keterampilan digital, investasi dalam teknologi digital yang terjangkau, dan pengembangan platform daring yang aman dan terjamin.
  • Memanfaatkan teknologi digital dan mengembangkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan realitas virtual untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi dan menangani isu global secara lebih efektif dan efisien.

“Pada saat yang sama, kita harus belajar dari satu sama lain melalui pertukaran praktik terbaik dan pembelajaran tentang bagaimana memanfaatkan sepenuhnya diplomasi digital,” kata Retno.

Sebagai tindak lanjut dari Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD), ICDD menghasilkan dokumen Bali Message yang mencakup lima area fokus utama untuk mendukung diplomasi digital, yakni kerangka kebijakan Pemerintah, manajemen krisis, manajemen data, inovasi bagi UMKM, dan peran data dalam penanganan krisis.

“Di masa depan, kita mungkin menggunakan realitas virtual untuk mengunjungi zona konflik atau melihat kehancuran yang disebabkan oleh perubahan iklim untuk membantu kita lebih memahami situasi di lapangan,” imbuh Retno.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Abul Muamar
Website | + posts

Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network Asia.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

Continue Reading

Sebelumnya: Kemunduran Keadilan Sosial dan Bagaimana Kita Dapat Memperbaikinya
Berikutnya: Intervensi Perubahan Perilaku Konsumen untuk Kurangi Sampah Makanan

Artikel Terkait

Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

Oleh Maulina Ulfa
22 September 2023
ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
22 September 2023
sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

Oleh Abul Muamar
21 September 2023
tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

Oleh Kresentia Madina
21 September 2023
dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Kabar
  • Unggulan

Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

Oleh Abul Muamar
20 September 2023
foto aerial sebuah hutan dengan ilustrasi berbentuk daun dengan tulisan CO2 di tengahnya Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia
  • Kabar
  • Unggulan

Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2023
Sidebar Insan Figur
Sidebar Bespoke Event
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

  • ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

  • tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

  • dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
    • Kabar
    • Unggulan

    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • seorang pria botak duduk di depan sebuah pohon besar di hutan. Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua

  • seorang perempuan berpakaian merah rajutan berdiri di depan pintu dengan dedaunan di atasnya. Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

  • seorang perempuan berkaca mata sedang mengajar dengan memegang papan tulis dengan huruf-huruf alfabet. Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

  • seorang perempuan duduk di depan sebuah dinding dengan cermin di belakangnya. Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra

  • seorang pria berkaus biru duduk di kursi roda dengan latar lukisan di dinding Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel

Tentang Kami

  • Tentang
  • Tim
  • Jaringan Penasihat Senior
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor
  • Panduan Artikel Opini
  • Panduan Artikel Komunitas
  • Panduan Siaran Pers
  • Bekerja dengan Kami
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network Asia - Indonesia