Sustainable Daisen Menyelamatkan Salamander Raksasa Jepang dan Habitatnya - Green Network Asia

Pembangunan berkelanjutan adalah tentang perbaikan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang setara dan seimbang. Kenyataannya, lingkungan telah sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia selama berabad-abad. Salah satu dampaknya adalah penurunan keanekaragaman hayati.

Banyak tugas yang harus dikerjakan. Upaya konservasi sedang dilakukan di seluruh dunia untuk menyelaraskan hubungan antara manusia dan alam. Di Jepang, Sustainable Daisen bekerja untuk menyelamatkan salamander raksasa Jepang dan habitatnya.

Harta Karun Jepang

Salamander raksasa Jepang (Andrias japonicus) adalah salah satu amfibi terbesar di dunia. Spesies endemik Jepang ini ditetapkan sebagai Monumen Alam Khusus dan Harta Karun Jepang. Sayangnya, populasinya menurun karena hilangnya habitat.

Lembah Sungai Nawa di Gunung Daisen adalah salah satu tempat dengan populasi salamander raksasa Jepang tertinggi. Aliran pegunungan dan sungai dingin dengan aliran air yang deras merupakan habitat yang ideal karena lingkungan ini memberikan tingkat oksigen yang tepat dan tempat berkembang biak bagi salamander.

Namun, seiring bertambahnya pembangunan jalan, bendung, dan bendungan, daerah aliran sungai tersumbat dan terfragmentasi. Salamander tidak dapat bermigrasi ke hulu untuk kawin dan membesarkan anak-anak mereka. Selain itu, bahan kimia dari sisa pertanian juga mengancam kualitas air dan mempengaruhi kesehatan salamander. Karenanya, perlu upaya untuk menyelamatkan amfibi raksasa tersebut.

Melestarikan salamander dan habitatnya

Daisen Berkelanjutan adalah organisasi nirlaba yang berbasis di Kota Daisen, Prefektur Tottori. Didirikan pada tahun 2021, organisasi ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan salamander raksasa Jepang dan habitat aslinya melalui penjangkauan, pendidikan, penelitian, dan intervensi ekologis.

Dulu, upaya konservasi hanya terfokus pada pelestarian satwa saja. Seiring pembangunan di sekitar wilayah sungai perlahan meningkat, fragmentasi dan hilangnya habitat juga merupakan sesuatu yang harus diwaspadai dan dicegah secara aktif.

Saat ini, beberapa proyek sedang berjalan di bawah Sustainable Daisen. Daftar lengkapnya dapat disimak di situs web mereka, di antaranya adalah sebagai berikut:

Menyediakan sekolah dan masyarakat lokal dengan materi pendidikan tentang salamander raksasa Jepang dan ekosistem Gunung Daisen. Materinya dapat diakses oleh semua orang sehingga jangkauan programnya dapat melampaui daerah setempat.
Menyediakan tempat untuk suaka salamander raksasa Jepang dan mengupayakan cara mengolah tanah agar bermanfaat bagi salamander.
Melakukan penelitian di Lembah Nawa Gunung Daisen untuk lebih memahami keunikan habitatnya.

Sustainable Daisen memiliki banyak tujuan yang ingin dicapai di masa depan. Salah satunya adalah mendirikan pusat penyelamatan dan suaka.

Keseimbangan antara manusia dan alam

Pada akhirnya, tidak boleh ada pembangunan yang dilakukan dengan mengorbankan hal yang lain. Sustainable Daisen percaya bahwa hubungan manusia-alam harus didasarkan pada rasa hormat dan keseimbangan. Melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem kita adalah salah satu cara untuk mengembalikan keseimbangan antara manusia dan alam.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Kresentia Madina

Reporter at Green Network Asia | Website | + posts

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.