Sinar Mas Land dan Waste4Change Hadirkan Rumah Pemulihan Material (RPM), Dorong Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab di Tangerang
Aktivitas pemilahan sampah di RPM Jatiwaringin. | Foto: Waste4Change.
Di tengah meningkatnya volume sampah di Kabupaten Tangerang dan kebutuhan akan pengelolaan sampah yang sesuai standar nasional, Sinar Mas Land bersama Waste4Change menghadirkan Rumah Pemulihan Material (Material Recovery Facility/MRF) Jatiwaringin. Fasilitas ini menjadi pusat pengolahan sampah terpilah bertanggung jawab dan berizin pertama di kawasan Kabupaten Tangerang dan sekitarnya, yang dirancang untuk mendukung sistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Fasilitas ini dikelola oleh PT Sinar Perubahan Persampahan (PT SPP) sebagai joint venture antara Sinar Mas Land dan Waste4Change.
Penumpukan Sampah di Tangerang
Data tahun 2024 menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang menghasilkan lebih dari 2.100 ton sampah per hari, atau setara dengan hampir 800 ribu ton per tahun. Angka ini menempatkan Tangerang sebagai salah satu daerah dengan timbulan sampah terbesar di Provinsi Banten, seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, perluasan kawasan permukiman, serta meningkatnya aktivitas industri dan komersial di wilayah tersebut.
Besarnya volume sampah ini menjadi tantangan serius bagi sistem pengelolaan persampahan di Tangerang, mulai dari keterbatasan kapasitas pengangkutan hingga tekanan terhadap tempat pemrosesan akhir. Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menutup sejumlah lapak limbah ilegal yang beroperasi tanpa izin dan tidak memenuhi ketentuan pengelolaan sampah yang berlaku. Kondisi ini menegaskan pentingnya keberadaan fasilitas pengelolaan sampah yang resmi, berizin, dan memenuhi standar lingkungan nasional.
Kebutuhan akan Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi
Sebagai pengembang dan pengelola kawasan, Sinar Mas Land terus berupaya memperkuat komitmennya dalam menjaga kenyamanan, kebersihan, dan kualitas hidup para penghuni, khususnya di kawasan BSD City yang berada di sekitar fasilitas Rumah Pemulihan Material Jatiwaringin ini. Pertumbuhan kawasan residensial dan komersial yang pesat mendorong kebutuhan akan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan terintegrasi. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Sinar Mas Land menggandeng Waste4Change sebagai mitra strategis yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab untuk area kawasan BSD City dan sekitarnya.
Kolaborasi ini menandai langkah signifikan dalam penguatan sistem pengelolaan sampah di BSD City, dengan memastikan limbah dari berbagai aktivitas masyarakat ditangani secara profesional dan bertanggung jawab. Melalui kerja sama ini, Waste4Change saat ini menangani pengangkutan sampah di tujuh area dan 29 klaster di kawasan BSD Timur dan 20 area dan 81 klaster di BSD Barat, dengan total volume pengelolaan sampah 40 ton per hari. Upaya ini menjadi komitmen nyata dalam menjaga BSD City tetap bersih, sehat, dan nyaman.

Saat ini, Rumah Pemulihan Material (RPM) Jatiwaringin memiliki kapasitas pengelolaan hingga 50 ton sampah per hari. Sampah rumah tangga yang masuk ke RPM Jatiwaringin akan ditimbang terlebih dahulu, kemudian diarahkan ke area conveyor untuk menjalani proses pemilahan oleh operator secara mendetail. Terdapat tiga kategori sampah yang dipilah yaitu sampah bernilai ekonomis yang akan dijual ke offtaker, bubur organik yang akan digunakan untuk budidaya Black Soldier Fly (maggot), serta material residu yang akan diolah dengan menggunakan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) yang akan dimanfaatkan oleh industri semen sebagai bahan bakar alternatif.
“Fasilitas ini menjadi bagian dari komitmen kami membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan, dalam kerangka ekonomi sirkular yang terintegrasi, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” ujar Advisor President Office Sinar Mas Land sekaligus Project Coordinator TPST BSD City, Ignesjz Kemalawarta.
CEO Waste4Change M. Bijaksana Junerosano menambahkan, “Waste4Change saat ini memiliki misi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah menuju nol sampah untuk mengatasi masalah persampahan di Indonesia yang sangat banyak. Untuk mewujudkan misi ini, kami perlu berkolaborasi dengan banyak pihak di lintas sektor untuk percepatan pengurangan sampah di Indonesia. Fasilitas Rumah Pemulihan Material Jatiwaringin tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemulihan material mencegah sampah berakhir ke TPA saja, tetapi juga menjadi percontohan penerapan praktik pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab untuk skala kawasan yang patuh pada aturan dan kewajiban menerapkan pengolahan sampah bertanggung jawab untuk skala kawasan. Kolaborasi ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar dan mendorong perubahan perilaku menuju pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.”
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono yang turut hadir dalam peresmian fasilitas ini, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi lintas sektor yang sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah nasional dalam skala kawasan perumahan, bisnis, dan lainnya.
“Model kolaborasi seperti ini perlu direplikasi di berbagai kota di Indonesia agar setiap kawasan memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berfungsi optimal. Penguatan TPST di tingkat kawasan menjadi fondasi penting dalam mendukung percepatan pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy), termasuk PLTSa,” katanya.
Editor: Abul Muamar
Join Membership Green Network Asia – Indonesia
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks saat ini, membekali diri, tim, dan komunitas dengan wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan strategis untuk tetap terdepan dan relevan.
Join Sekarang
Upah Layak sebagai Hak: Pentingnya Mengubah Paradigma dalam Sistem Pengupahan
Mengarusutamakan Perilaku Iklim untuk Perubahan yang Bermakna
Mengatasi Penumpukan Limbah Elektronik di Batam
Pentingnya Rencana Pemulihan Bencana untuk Satwa Liar
Bagaimana Bencana Ekologis Mempercepat Kepunahan Satwa Liar
Menghidupkan Kembali Sungai-Sungai yang Tertimbun dengan Daylighting