ILO Dorong Penyertaan Pekerja Rumah Tangga dalam Kebijakan Perawatan
Pekerja rumah tangga (PRT) berjasa besar dalam kehidupan banyak orang. Mereka mengerjakan berbagai tugas, mulai dari mengurus rumah tangga hingga merawat anak-anak dan orang tua. Namun, pekerja rumah tangga seringkali kekurangan akses terhadap perlindungan sosial dan hak-hak mereka sebagai pekerja karena kurang terwakili dalam kerangka hukum dan kebijakan. Terkait hal ini, Organisasi Buruh Internasional (ILO) mendorong penyertaan pekerja rumah tangga dalam kebijakan perawatan untuk melindungi hak-hak mereka di dunia kerja.
Meningkatnya Permintaan akan Layanan Perawatan
Menurut ILO, terdapat peningkatan kebutuhan akan pekerja layanan perawatan karena pertambahan dan penuaan populasi. Pada tahun 2015, sebanyak 1,9 miliar anak-anak dan lansia membutuhkan layanan perawatan. Permintaan ini diproyeksikan akan semakin meningkat pada tahun 2030 menjadi 2,3 miliar orang. Dengan investasi yang tepat dan jaminan hak, sektor perawatan diproyeksikan akan menciptakan jutaan lapangan kerja di masa depan.
Tidak hanya membersihkan rumah dan tugas-tugas rumah tangga lainnya, pekerja rumah tangga juga menawarkan layanan perawatan untuk anak-anak atau anggota keluarga yang telah lanjut usia. Mengingat lebih dari 75% pekerja rumah tangga di dunia adalah perempuan, penegakan hak dan perlindungan mereka menjadi bagian penting dari pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
Pekerja Rumah Tangga dalam Kebijakan Perawatan
Kertas kebijakan ILO yang berjudul ‘Menyertakan pekerja rumah tangga dalam kebijakan perawatan dan memastikan hak-hak mereka di tempat kerja’ mengakui peran mereka dalam penyediaan perawatan dan menyoroti bagaimana pekerja rumah tangga mengisi kesenjangan dalam layanan perawatan. Hal ini menjawab kenyataan bagaimana pekerja rumah tangga menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pengakuan hukum, upah yang tidak memadai, dan kekerasan berbasis gender.
Laporan singkat tersebut menawarkan beberapa rekomendasi untuk menjamin hak dan perlindungan pekerja rumah tangga:
- Mengakui pekerja rumah tangga sebagai anggota penting dari angkatan kerja dalam kebijakan perawatan negara. Hal ini mencakup identifikasi yang jelas terhadap mereka, mengukur kontribusi mereka terhadap ekonomi perawatan, dan meningkatkan kesadaran tentang peran penting mereka dalam menyediakan layanan perawatan.
- Menjamin hak-hak pekerja dan perlindungan bagi pekerja rumah tangga dengan mendukung Konvensi No. 189 sebagai landasan kebijakan perawatan nasional atau memperluas undang-undang ketenagakerjaan.
- Memasukkan pekerja rumah tangga ke dalam kebijakan perawatan dengan menawarkan insentif dan subsidi untuk layanan perawatan, serta akses terhadap pelatihan keterampilan yang terkait dengan peluang kerja formal.
- Memastikan pekerja rumah tangga dan majikan memiliki suara dan keterwakilan dalam diskusi dan pengambilan keputusan di tingkat nasional, regional, dan sektoral mengenai sistem perawatan dan kebijakan untuk pekerjaan yang layak.
Mengakui kontribusi berharga dari pekerja rumah tangga dan mengatasi tantangan mereka sangat penting untuk memastikan ketersediaan layanan perawatan, perlindungan pekerja rumah tangga, dan kesetaraan gender. Desakan untuk menyertakan pekerja rumah tangga ke dalam kebijakan perawatan menekankan pentingnya melindungi hak-hak mereka dan menawarkan perlindungan sosial dan ketenagakerjaan.
Upaya kolaboratif oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk mewujudkan pekerjaan yang layak bagi seluruh pekerja rumah tangga. Dengan menerapkan rekomendasi di atas, negara-negara di dunia dapat mulai membangun sistem perawatan yang lebih adil dan inklusif yang dapat diakses oleh semua orang.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Dia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis tentang isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.