Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Program Kota Hijau untuk Kehidupan Berkelanjutan di Singapura

Lembaga Pembangunan dan Perumahan Singapura (Housing and Development Board/HDB) berencana untuk memangkas konsumsi energi rumah tangga sebanyak 15% dengan rancangan 10 tahun yang disebut Green Towns Programme atau Program Kota Hijau.
Oleh Kresentia Madina
11 Mei 2022
gedung perumahan bertingkat tinggi yang dipotret dari sudut rendah dengan latar belakang langit biru

Foto oleh k z dari Unsplash

Tiada tempat sebagaimana rumah sendiri. Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok umat manusia. Ketika jumlah penduduk bertumbuh, jumlah bangunan tempat tinggal juga bertumbuh di mana-mana. Lalu, bagaimana caranya agar dapat menciptakan tempat tinggal yang layak huni serta berkelanjutan bagi lingkungan hidup?

Sekitar 5,6 juta orang tinggal di Singapura, dan 80% dari penduduk tersebut berdiam di dalam perumahan yang disediakan oleh HDB. Dalam rangka memperbaiki kehidupan yang berkelanjutan dan kelayakan perumahan-perumahan tersebut, HDB sedang merintis Program Kota Hijau.

Apakah itu Program Kota Hijau?

HDB merupakan lembaga yang berwenang bagi perumahan publik di Singapura. Mereka membangun pemukiman yang terjangkau dan hunian yang lebih layak bagi warga Singapura. Saat ini, HDB adalah penyedia perumahan yang terbesar, dengan menyediakan sekitar 54,000 rumah susun.

Program Kota Hijau adalah rancangan sepuluh tahun untuk memangkas konsumsi energi rumah tangga sebanyak 15% pada tahun 2030. Penurunan sebanyak 1,7% telah terjadi dalam keseluruhan konsumsi listrik dari tahun 2019 sampai 2020. Namun, peningkatan konsumsi listrik dalam sektor rumah tangga juga mengalami peningkatan dari 7,681.3 GWh menjadi 8,244.5 GWh. Memperhatikan jumlah konsumsi listrik di sektor rumah tangga yang meningkat pada tahun tersebut, maka Program Kota Hijau dibutuhkan untuk memangkas konsumsi listrik dan energi lainnya.   

Bagaimana Program ini Berjalan?

Program Kota Hijau berfokus pada penambahan sarana untuk mengurangi konsumsi energi, teknologi daur ulang air hujan, dan menurunkan suhu dalam perumahan. Detailnya sebagai berikut:

  1. Memasang panel-panel surya di sepanjang kompleks perumahan HDB. Panel surya memiliki potensi untuk menghasilkan daya listrik bagi 135,500 rumah susun dengan empat kamar. Saat ini, terdapat 2,700 panel yang telah dipasang dari 8,400 panel.
  2. Menggunakan Lampu Smart LED di tempat-tempat umum. Intensitas lampu jenis ini dapat disesuaikan melalui sensor gerakan. Perkiraan untuk memangkas energi dari pemakaian lampu adalah dengan mengurangi konsumsi sebanyak 60%.  
  3. Mengintegrasikan sistem pemanenan air hujan perkotaan untuk mendaur ulang air hujan. Air hujan ditampung di dalam tangki pemanen air hujan di bawah tanah, didaur ulang, dan digunakan untuk membersihkan tempat-tempat umum. Sistem ini akan memangkas konsumsi air sebanyak 50%.
  4. Mengecat bangunan-bangunan dengan pelapis cool coating untuk menurunkan suhu di kawasan hunian HDB. Lapisan dari pelapis tersebut menyerap sedikit panas pada siang hari dan mengeluarkan sedikit panas pada malam hari. Tujuannya adalah menurunkan total suhu lingkungan setempat sebanyak 2 derajat celcius.
  5. Menggiatkan penghijauan dengan menggubah lahan-lahan parkir menjadi lahan pertanian kota dan lahan perkebunan masyarakat.  

Menuju Rancangan Singapura Hijau 2030

Mewujudkan impian akan sebuah negara yang berkelanjutan memerlukan upaya gotong-royong dan antar sektor dari banyak bidang. Pemerintah Singapura bertujuan untuk mencapai emisi nol-bersih dengan Rancangan Singapura Hijau 2030 dan menjalankan upaya tersebut dalam berbagai bidang seperti pariwisata dan keuangan. Melalui Program Kota Hijau ini, HDB juga bersumbangsih bagi mewujudkan hunian yang berkelanjutan bagi penduduk Singapura.    

Sumber: ASEAN Briefing, HDB

Penerjemah: Gayatri W.M

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial

Continue Reading

Sebelumnya: PLN Sediakan Listrik Hijau untuk Enam Perusahaan Besar di Indonesia
Berikutnya: Gandeng Berbagai Pihak, UNDP Bantu Indonesia dalam Pembiayaan Perubahan Iklim

Lihat Konten GNA Lainnya

siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia