Tujuh Tahun Peningkatan Produksi Beras dan Kopi di Vietnam

Foto oleh Dang Cong di Unsplash
Pertanian memainkan peran integral dalam perekonomian suatu negara. Di Vietnam, pertanian bersumbangsih besar bagi PDB negara dan merupakan sumber pendapatan bagi lebih dari setengah populasi warganya. Seperti halnya ekonomi biru negara tersebut, pertanian darat Vietnam memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh jika dikelola dengan sumber daya yang tepat.
Pada tahun 2015, Vietnam memulai restrukturisasi pertanian dengan Proyek Transformasi Pertanian Berkelanjutan Vietnam (VnSAT). Setelah tujuh tahun berjalan, proyek ini berakhir dengan hasil yang sangat baik.
Proyek VnSAT
Ekspor hasil pertanian adalah salah satu pilar ekonomi Vietnam, menyumbang hampir 50% dari PDB negara itu pada tahun 1998. Namun, persentasenya menurun menjadi 13,96% pada tahun 2019. Menurut East Asia Forum, penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh kurangnya informasi yang dapat dipercaya pada sektor tersebut; sumber daya manusia berkualitas rendah; dan regulasi yang tidak tepat menyangkut produksi, dampak lingkungan, dan pasar.
Proyek Transformasi Pertanian Berkelanjutan Vietnam (VnSAT) adalah salah satu dari empat proyek yang ditandatangani oleh Vietnam dan Bank Dunia pada tahun 2015, dengan VnSAT menerima dana sebesar 238 juta Dolar AS. VnSAT berfokus terutama pada pengembangan produksi beras dan kopi di Delta Mekong dan Central Highlands dengan meningkatkan praktik, investasi dalam infrastruktur pemrosesan, dan terhubung dengan agribisnis.
Hasil implementasi
Setelah tujuh tahun berjalan, Proyek VnSAT selesai pada Juni 2022. Menurut laporan implementasi Bank Dunia, proyek ini berhasil memenuhi semua indikator pengembangan:
- Penurunan emisi gas rumah kaca: setara 1.582.299 ton CO2 dari target 1.000.000 ton (158%)
- Peningkatan laba bersih per hektar: 31,6% dari target 20% untuk beras dan 22,4% dari target 20% untuk kopi
- Area dengan praktik pertanian berkelanjutan: 184.643 hektar dari target 150.000 hektar untuk padi (123%) dan 70.446 hektar dari target 50.000 hektar untuk kopi (141%).
- Jumlah penerima manfaat: 983.407 penerima manfaat proyek langsung dari target 800.000 (123%). Setengah dari penerima manfaat adalah perempuan.
- Peningkatan kualitas layanan pengiriman: menerima rating yang memuaskan untuk empat departemen sasaran Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) dan sepuluh provinsi terpilih.
Menurut Vietnam Plus, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam menobatkan proyek tersebut sebagai model sukses untuk sektor pertanian. Proyek ini menghadirkan keuntungan bagi lebih dari 60% penduduk Vietnam, dengan keuntungan tambahan mencapai lebih dari 1 triliun VND untuk beras dan hampir 500 miliar VND untuk kopi.
Restrukturisasi pertanian
Saat ini, praktik pertanian terbaik adalah yang menghasilkan keuntungan tinggi sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan dan memberdayakan para pekerja. Praktik ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua pemangku kepentingan yang berkaitan, seperti bisnis, lembaga think tank, dan masyarakat sebagai konsumen. Proyek VnSAT sekaligus menjadi contoh bagaimana partisipasi multi-stakeholder dapat mencapai hasil yang diinginkan ketika dikerjakan dengan hati-hati dan menyeluruh.
Editor & Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.