IS2P Gelar Pelatihan untuk Jurnalis, “Membaca Laporan Keberlanjutan: Dari Data Jadi Berita”
Para peserta dan panitia pelatihan bertajuk “Membaca Laporan Keberlanjutan: Dari Data Jadi Berita”. | Foto: IS2P.
Di tengah meningkatnya tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dan lembaga publik, kebutuhan akan publikasi media massa yang akurat dan mudah dipahami menjadi semakin krusial. Namun, laporan-laporan keberlanjutan—baik yang diterbitkan oleh perusahaan, lembaga keuangan, organisasi masyarakat sipil, maupun pemerintah—seringkali menyajikan data yang rumit dan sarat akan istilah teknis, sehingga relatif tidak mudah untuk diterjemahkan dan diolah menjadi berita atau konten yang jernih dan relevan.
Terkait hal ini, Indonesian Society of Sustainability Professionals (IS2P) menggelar pelatihan untuk jurnalis bertajuk “Membaca Laporan Keberlanjutan: Dari Data Jadi Berita”. Pelatihan Batch I ini berlangsung selama dua hari, 29-30 November 2025, di Veranda Hotel Pakubuwono, Jakarta Selatan, dengan dukungan sponsor dari Danone Indonesia.
Mengolah Laporan Keberlanjutan: Pendekatan Naratif hingga Teknik Verifikasi Silang

Pelatihan dibuka oleh Rosarita Niken Widiastuti, anggota Dewan Pers, yang memaparkan tentang evolusi keberlanjutan berbasis dampak dan bagaimana media membentuk persepsi publik melalui narasi keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Selanjutnya, Lany Harijanti, Global Reporting Initiative (GRI) ASEAN Regional Program Manager, menjelaskan standar global pelaporan keberlanjutan, prinsip materialitas, ruang analisis, serta indikator yang penting dicermati wartawan. Salman Nursiwan Bachtiar kemudian memandu peserta memahami pendekatan naratif dalam laporan keberlanjutan, memulainya dari isu material, mengaitkannya dengan dampak, capaian, serta data terukur.
Pada hari kedua, Heri Susanto, Co-founder Katadata, membawakan modul “Dari Data Jadi Berita.” Materi mencakup teknik membaca grafik, indikator lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG), cara mengolah tren, menemukan celah data, hingga visualisasi grafis untuk platform media.
Selanjutnya, Jalal, Senior Advisor Green Network Asia, memperdalam tema investigasi dalam presentasi bertajuk “Decoding Corporate Sustainability Report – A Forensic Playbook”. Ia membedah indikator konsistensi lintas tahun, mengidentifikasi klaim berlebihan, serta teknik verifikasi silang menggunakan standar GRI, data pemerintah, dan laporan independen.
Pada sesi akhir, peserta berbagi pilihan topik karya jurnalistik berdasarkan isu material dalam laporan keberlanjutan, data pendukung, narasumber, serta dampak yang ingin diangkat.
Memperkuat Peran Media dalam Isu Keberlanjutan

Pelatihan ini diikuti oleh 15 redaktur dan jurnalis dari media cetak, daring, dan elektronik dengan fokus liputan ekonomi, lingkungan, sosial. Empat peserta dengan karya jurnalistik terbaik yang dikerjakan usai pelatihan jurnalis ini akan mendapatkan fellowship berupa pendampingan lanjutan melalui study club IS2P dan kesempatan mengikuti ujian sertifikasi menjadi Sustainability Excellence Associate (SEA) secara gratis.
Ketua Umum IS2P Satrio Prakoso menekankan pentingnya memperkuat peran media dalam isu keberlanjutan. Kemampuan memilah informasi, membaca indikator, dan membangun narasi berbasis dampak merupakan beberapa keterampilan krusial yang dibutuhkan dalam meliput atau menyusun reportase tentang isu keberlanjutan.
“Jurnalis adalah mata dan telinga publik sekaligus penyampai informasi yang akurat. Ketika berhadapan dengan laporan keberlanjutan yang panjang dan kompleks, jurnalislah yang membantu masyarakat memahami inti data tersebut secara ringkas, komprehensif, dan mudah dipahami,” kata Satrio.
Satrio menjelaskan bahwa program pelatihan jurnalis ini merupakan bagian dari Akademi Keberlanjutan IS2P yang bertujuan memperkuat kapasitas multistakeholder tentang berbagai aspek keberlanjutan.
Memperkuat Ekosistem Jurnalisme Keberlanjutan
Head of Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia Sarah Mustikasari mengapresiasi dan mendukung upaya IS2P dalam memperkuat kapasitas jurnalis dalam membaca laporan keberlanjutan dan mengolahnya menjadi bahasa yang mudah dimengerti publik. Sebagai sponsor utama, Danone Indonesia melalui Senior Director Public Affairs & Sustainability Karyanto Wibowo bersama tim berbagi praktik terbaik penyusunan laporan keberlanjutan mulai dari proses kurasi data, pembuktian capaian, konsistensi metodologi, hingga penyusunan pesan kunci yang relevan kepada publik.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem jurnalisme keberlanjutan di Indonesia dengan tiga dampak utama: liputan media yang lebih akurat, berbasis data, dan konstruktif; kualitas dialog yang lebih baik antara media dan perusahaan terkait isu keberlanjutan; dan peningkatan kualitas pengungkapan keberlanjutan di Indonesia.
Editor: Abul Muamar
Join Membership Green Network Asia – Indonesia
Jika Anda menilai konten ini bermanfaat, dukung gerakan Green Network Asia untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia. Dapatkan manfaat khusus untuk pengembangan pribadi dan profesional Anda.
Jadi Member SekarangIS2P adalah komunitas profesional yang berdedikasi untuk memajukan praktik keberlanjutan di Indonesia. Organisasi ini berkembang menjadi wadah bagi para profesional keberlanjutan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik.

Memahami dan Mendorong Transformasi Keberlanjutan Perusahaan: Belajar dari Makalah Nurani, dkk (2025)
Perkembangan dan Tantangan Produksi Hidrogen Hijau di Indonesia
Mengakui Alam sebagai Seniman untuk Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati
Membangun Ketahanan terhadap Panas di Tengah Meningkatnya Risiko di Asia-Pasifik
Komunitas Tuli dan Keberlanjutan: Mengubah Hambatan menjadi Modal Sosial untuk Pembangunan Inklusif
Melibatkan Masyarakat Pesisir dalam Menangani Polusi Jaring Hantu di Laut