Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kemunduran Keadilan Sosial dan Bagaimana Kita Dapat Memperbaikinya

Dunia sedang dilanda berbagai krisis sekaligus. Mungkinkah kita dapat memperbaiki kemunduran keadilan sosial secara global?
Oleh Nazalea Kusuma
20 Februari 2023
seorang pria berkaos hitam berdiri di samping dinding yang penuh dengan slogan

Foto: Gayatri Malhotra di Unsplash.

Saat ini, ‘keadilan sosial’ dipandang tak lebih dari sekadar jargon. Di tengah krisis global dan perkembangan pesat, ketimpangan dan perpecahan justru tumbuh. Lalu, mungkinkah kita dapat memperbaiki kemunduran keadilan sosial secara global?

Keadilan Sosial dan Krisis Global

Keadilan sosial adalah tentang akses yang adil dan setara terhadap sumber daya dan kesempatan untuk mencapai kehidupan yang bermartabat. Akses ke kekayaan, makanan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan yang layak, lingkungan yang aman dan bersih, dan lain sebagainya, merupakan aspek kunci dari keadilan sosial. Sementara itu, dunia dilanda banyak krisis sekaligus: pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan kerusuhan geopolitik yang mengakibatkan krisis ekonomi, pangan, dan energi.

Sementara 10% dari orang terkaya di dunia memiliki 52% dari pendapatan global, jutaan orang yang baru saja keluar dari kemiskinan kini kembali jatuh ke–atau mendekati–garis kemiskinan. Ketika inflasi yang mendorong harga makanan dan energi semakin tinggi meningkat, upah riil justru anjlok. Masalah ini paling banyak menimpa mereka yang berpendapatan rendah dan penyesuaian nominal upah minimum menjadi tidak berarti banyak.

Lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia menganggur, dan pendidikan terganggu. Akibatnya, semakin banyak kaum muda yang tidak memiliki pekerjaan, pendidikan, atau pelatihan. Srinivas Tata, Direktur Divisi Pembangunan Sosial Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), mencatat, “Sebagian besar pekerja tidak siap untuk menghadapi megatren perubahan iklim, masyarakat yang menua, dan digitalisasi.”

Dalam Laporan Risiko Global 2023, para pemimpin bisnis di seluruh dunia mengidentifikasi krisis pasokan energi, krisis biaya hidup, dan kenaikan inflasi sebagai risiko utama pada tahun 2023. Biaya hidup tetap menjadi perhatian selama dua tahun ke depan, seiring dengan bencana alam dan konfrontasi geoekonomi. Selama sepuluh tahun, risiko teratas dipenuhi dengan masalah perubahan iklim.

Koalisi Global untuk Keadilan Sosial

Meski demikian, harapan untuk kemajuan keadilan sosial secara global tetaplah ada. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) berencana meluncurkan Koalisi Global untuk Keadilan Sosial pada tahun 2023 untuk menciptakan momentum global dalam rangka mengurangi ketimpangan dan memprioritaskan keadilan sosial. Koalisi ini akan “menyediakan kerangka kerja untuk mendorong koherensi kebijakan dan investasi untuk keadilan sosial dan pekerjaan yang layak secara global dan di tingkat negara.” Lima area prioritasnya adalah:

  • Kesetaraan gender, non-diskriminasi, dan inklusi
  • Transisi dari perekonomian informal ke formal
  • Transisi yang adil menuju ekonomi dan masyarakat yang ramah lingkungan
  • Pekerjaan yang layak dalam rantai pasok
  • Pekerjaan yang layak untuk merespons krisis.

Usai World Economic Forum 2023, Direktur Jenderal ILO Gilbert Houngbo menulis, “Ada kemauan dan tekad di dunia internasional untuk bekerja sama. Ada juga pemahaman yang muncul bahwa kita harus berkolaborasi untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan atas dasar kesetaraan.”

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Bisakah Keadilan Sosial Terwujud dengan Kelas Rawat Inap Standar?
Berikutnya: Tantangan Kemenlu dalam Perkuat Diplomasi Digital

Lihat Konten GNA Lainnya

tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025
foto palu sidang berwarna coklat dan sebuah borgol yang tergelak di atas permukaan kayu Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?

Oleh Seftyana Khairunisa
21 Oktober 2025
Hutan rumput laut dengan sinar matahari yang menembus air Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat

Oleh Attiatul Noor
21 Oktober 2025
tangan memutari bibit tanaman Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Mengarusutamakan Spiritualitas Ekologis dalam Praktik Keagamaan

Oleh Polykarp Ulin Agan
20 Oktober 2025
Seseorang memberikan paper bag kepada orang lain Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bagaimana Hong Kong dapat Membangun Kepercayaan Konsumen terhadap Keberlanjutan

Oleh Kun Tian
20 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia