Skip to content
  • Tentang
  • GNA Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan GNA
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Opini
  • Unggulan

Pendekatan Genomik terhadap Tanaman Herbal untuk Pengembangan Farmasi Berbasis Alam

Penelitian genomik memberikan wawasan tentang biosintesis senyawa terapeutik dalam ramuan herbal Indonesia dan membuka jalur baru bagi pengembangan farmasi berbasis alam.
Oleh Esra Siburian dan Ymelda Manurung
11 November 2024
farmasi berbasis alam

Ilustrasi: Irhan Prabasukma.

Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang kaya, merupakan rumah bagi lebih dari 30.000 spesies tumbuhan, dan sekitar 1.000 di antaranya digunakan secara tradisional untuk tujuan pengobatan. Namun, potensi tanaman-tanaman ini sebagian besar masih belum dimanfaatkan meskipun pengobatan tradisional telah ada sejak lama. Terkait hal ini, penelitian genomik memberikan wawasan tentang biosintesis senyawa terapeutik dalam tanaman herbal Indonesia dan membuka jalur baru bagi pengembangan farmasi berbasis alam dan obat-obatan modern. 

Peran Genomik dalam Mengeksplorasi Potensi Tanaman Herbal Indonesia

Indonesia menempati peringkat ketiga secara global dalam hal keanekaragaman hayati. Di antara ribuan spesies tumbuhan yang telah diketahui, sekitar 9.600 di antaranya diperkirakan memiliki khasiat sebagai obat, namun hanya sebagian kecil yang telah dipelajari secara ekstensif. Saat ini, masih banyak hal yang perlu dieksplorasi tentang herbal Indonesia dalam penelitian ilmiah. 

Sebagai contoh, tanaman-tanaman seperti temulawak (Java ginger), daun sirih, dan sambiloto (Andrographis) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan dikenal karena senyawa aktifnya yang memberikan manfaat antioksidan, antikanker, dan antiinflamasi. Dengan pendekatan genomik, para ilmuwan dapat menggambarkan jalur biosintesis kompleks senyawa-senyawa ini dan mengidentifikasi gen yang dapat memproduksi metabolit sekunder dengan efek terapeutik.

Dengan memanfaatkan teknologi Next Generation Sequencing (NGS), para peneliti dapat memetakan genom lengkap dari tanaman-tanaman obat untuk mendapatkan wawasan tentang mekanisme molekuler yang terlibat dalam produksi senyawa aktif. Contohnya, dengan menentukan gen yang mengatur produksi kurkuminoid pada temulawak, para ilmuwan dapat merekayasa gen ini untuk meningkatkan efisiensi produksi senyawa tersebut. Selain itu, data menunjukkan bahwa metabolit sekunder dari tanaman obat, seperti flavonoid, alkaloid, dan terpenoid, berkontribusi signifikan terhadap kemanjuran farmakologisnya. 

Ringkasnya, genomik – studi tentang genom – dan teknologi genomik menyediakan perangkat penting untuk memahami tanaman obat dan menciptakan peluang untuk mengembangkan lebih jauh bahan-bahan farmasi berbasis alam.

Peluang dan Tantangan

Pemahaman menyeluruh tentang mekanisme biosintesis menyediakan jalur baru bagi industri farmasi untuk mengembangkan obat-obatan berbasis alam dengan lebih efisien. Pendekatan ini juga dapat mengurangi ketergantungan pada ekstraksi tanaman secara langsung, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap konservasi tanaman jika dilakukan dengan tidak berkelanjutan. 

Apalagi, apotek berbasis alam kini merupakan pasar yang sedang berkembang. Menurut laporan, pasar global obat-obatan berbahan alam diproyeksikan melebihi 233,08 miliar dolar AS pada tahun 2024, dengan permintaan produk alami yang terus meningkat. Dengan kekayaan keanekaragaman hayati, Indonesia berpotensi menjadi pemasok utama bahan baku industri farmasi baik di pasar domestik maupun internasional. Lewat penelitian genomik yang mendalam dan berkolaborasi dengan perusahaan farmasi, Indonesia dapat mengembangkan obat-obatan inovatif yang berdaya saing dalam skala global.

Namun, sejauh ini, penelitian genomik tanaman obat masih menghadapi hambatan, terutama karena Indonesia menghadapi tantangan terkait konservasi dan keberlanjutan sumber daya alam. 

Ekstraksi skala besar tanpa pengawasan yang tepat dapat membahayakan populasi tanaman liar. Oleh karena itu, penelitian genomik harus dibarengi dengan strategi konservasi, seperti pengembangan kultur jaringan dalam budidaya dan produksi massal tanaman obat. 

Selain itu, kolaborasi yang kuat dengan masyarakat adat dan komunitas lokal yang selama ini telah menggunakan tanaman-tanaman tersebut sebagai obat juga sangat penting. Keterlibatan aktif masyarakat adat dan komunitas lokal  dapat membantu memastikan bahwa manfaat penelitian ini juga akan menjangkau orang-orang yang memiliki hubungan dan pengetahuan tradisional yang berharga mengenai tanaman-tanaman obat tersebut.

Arah Baru Indonesia dalam Farmasi Berbasis Alam

Penelitian genomik terhadap tanaman herbal dan obat-obatan membuka jalan bagi kemajuan dalam bidang farmasi berbasis alam. Pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme biosintesis senyawa terapeutik dapat membantu pengembangan obat-obatan yang lebih aman, efektif, dan berkelanjutan. 

Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang kaya, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dunia melalui obat-obatan baru yang terinspirasi dari alam. Hal ini semakin penting di tengah krisis iklim yang menambah tekanan terhadap sistem kesehatan global. Sehingga, terobosan yang mampu mengatasi isu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekaligus dampak lingkungan kini menjadi semakin penting. Dengan dukungan pemerintah, komunitas ilmiah, industri farmasi, dan komunitas lokal, Indonesia dapat memanfaatkan keanekaragaman hayatinya yang kaya untuk menciptakan solusi kesehatan yang berkelanjutan untuk semua orang sekaligus mendorong pelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang. 

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Publikasikan thought leadership dan wawasan Anda bersama Green Network Asia, pelajari Panduan Artikel Opini kami


Berlangganan GNA Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Esra Siburian
+ posts Bio

Esra adalah Peneliti Bioenergi di TSTH2 KHDTK Institut Teknologi Del (IT Del), Sumatera Utara. Ia adalah Sarjana Teknik Bioproses dari IT Del, dengan spesialisasi pemanfaatan mikroorganisme untuk produksi bioenergi. Esra saat ini bekerja sebagai asisten peneliti, berkontribusi pada upaya penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan pertanian dan energi.

  • Esra Siburian
    https://greennetwork.id/author/esra/
    Meningkatkan Produksi Biodiesel dengan Minyak Biji Karet
Ymelda Manurung
+ posts Bio

Ymelda adalah Peneliti Genomik Tanaman di TSTH2 KHDTK Institut Teknologi Del (IT Del), Sumatera Utara. Ia meraih gelar master di bidang Bioteknologi, dengan spesialisasi Ilmu Biokimia dan Kedokteran Molekuler dari National Dong Hwa University, Taiwan. Ymelda saat ini terlibat dalam penelitian genomik herbal yang berfokus pada pembukaan potensi genetik tanaman herbal untuk pengembangan pertanian dan pengobatan berkelanjutan.

  • Ymelda Manurung
    https://greennetwork.id/author/ymelda/
    Meningkatkan Produksi Biodiesel dengan Minyak Biji Karet

Continue Reading

Sebelumnya: Mengatasi Light Poverty dengan Solusi Bersih dan Terjangkau
Berikutnya: Dampak Kesehatan Perubahan Iklim yang Kian Mengkhawatirkan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

deretan pohon tebu Mengulik Dampak Lingkungan dari Perkebunan Tebu Monokultur
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Dampak Lingkungan dari Perkebunan Tebu Monokultur

Oleh Seftyana Khairunisa
6 Agustus 2025
balok kayu hijau berbentuk grafik Rencana Uni Eropa Sederhanakan Standar Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Rencana Uni Eropa Sederhanakan Standar Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan

Oleh Kresentia Madina
6 Agustus 2025
tangan ibu dan bayi di atas keyboard laptop Menciptakan Lingkungan Kerja yang Ramah Ibu Menyusui
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Ramah Ibu Menyusui

Oleh Abul Muamar
5 Agustus 2025
sayuran dan buah-buahan yang dipajang Ancaman Inflasi Harga Pangan terhadap Ketahanan Pangan Dunia
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Ancaman Inflasi Harga Pangan terhadap Ketahanan Pangan Dunia

Oleh Kresentia Madina
5 Agustus 2025
foto punggung orang-orang menyimak penjelasan dari dua narasumber di depan Aksi Kecil Awardee LPDP Gaungkan Hak atas Udara Bersih
  • Siaran Pers
  • Unggulan

Aksi Kecil Awardee LPDP Gaungkan Hak atas Udara Bersih

Oleh Awardee LPDP PK-258
4 Agustus 2025
sekelompok orang berfoto bersama dengan latar spanduk ‘wildlife academy’. Halmahera Wildlife Photography: Ikhtiar Pelestarian Satwa Liar di Maluku Utara Lewat Fotografi
  • Unggulan
  • Wawancara

Halmahera Wildlife Photography: Ikhtiar Pelestarian Satwa Liar di Maluku Utara Lewat Fotografi

Oleh Abul Muamar
4 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Internship GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia