Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan

Kota Umeå di Swedia mencoba mengatasi ketidaksetaraan gender dengan perencanaan kota yang responsif gender dan keterlibatan warga.
Oleh Ayu Nabilah dan Kresentia Madina
17 Juni 2025
a photo of Umea town landscape

Foto: Efrem Efre di Pexels.

Lebih dari separuh populasi dunia tinggal di daerah perkotaan, yang menandakan urgensi untuk menciptakan ruang hidup yang inklusif dan aman. Mengatasi ketimpangan gender di perkotaan merupakan bagian penting dari upaya ini. Di Kota Umea, Swedia, pemerintah kota setempat menerapkan langkah-langkah untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan perkotaan melalui partisipasi warga.

Ketimpangan Gender di Perkotaan

Perempuan dan laki-laki memiliki pengalaman yang berbeda dalam menjalani kehidupan di perkotaan. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa perempuan di berbagai belahan dunia jauh lebih sering menjadi korban kejahatan dan pelecehan di ruang perkotaan daripada laki-laki, termasuk saat berangkat ke sekolah atau tempat kerja. Situasi ini menimbulkan rasa takut yang lebih tinggi di ruang publik di kalangan perempuan, yang dapat membatasi mobilitas dan peluang mereka.

Data di beberapa negara menunjukkan bahwa perempuan mengasosiasikan ruang perkotaan dengan bahaya dan ketimpangan ekonomi. Sekitar 47% perempuan yang terlibat survei di Yordania kehilangan kesempatan kerja karena transportasi umum yang tidak dapat diakses dan pelecehan seksual yang marak di tempat umum. Di New York City, banyak perempuan harus menghabiskan sekitar US$26 hingga US$50 ekstra untuk biaya transportasi setiap bulan demi keselamatan.

Jika ditelusuri lebih jauh, masalah ketimpangan gender di wilayah perkotaan berakar pada peran gender tradisional yang cenderung mengaitkan perempuan dengan ranah domestik dan ruang privat. Akibatnya, ruang publik seringkali kurang mempertimbangkan kebutuhan perempuan dan anak perempuan, termasuk desain infrastruktur yang sering kali cenderung berpihak pada laki-laki, serta kurangnya toilet umum yang aman dan penerangan yang memadai di jalan dan area publik lainnya.

Bagaimana Umeå Mengintegrasikan Kesetaraan Gender dalam Perencanaan Kota

Mengatasi masalah ketimpangan gender di perkotaan merupakan bagian penting dalam memastikan kota yang aman, inklusif, dan aksesibel. Kota Umeå di Swedia berupaya mengintegrasikan kesetaraan gender sebagai dasar pembangunan kota.

Di bawah kerangka ‘Lanskap Gender’, Pemerintah Kota Umeå dan organisasi di Umeå telah membangun infrastruktur kota untuk mengakomodasi kebutuhan perempuan dan anak perempuan. Salah satunya adalah Terowongan Lev yang menghubungkan pusat kota dengan stasiun kereta api dan lingkungan sekitar. Terowongan ini dirancang dengan pencahayaan yang memadai, sudut yang membulat, beberapa pintu keluar, dan tanpa pilar untuk memastikan keterbukaan dan keselamatan bagi semua penduduk, terutama perempuan.

Contoh lain adalah Taman Zona Bebas (“Frizon”), yang proses desainnya melibatkan partisipasi anak perempuan untuk memahami perspektif, kebutuhan, dan harapan mereka terhadap ruang publik di Umeå.

“Tidak ada solusi yang cocok untuk diterapkan di mana saja. Upaya kesetaraan gender harus berakar pada konteks lokal, yang memberikan pemahaman menyeluruh tentang bagaimana ketimpangan gender terwujud di lokasi tertentu,” kata Annika Dalén, petugas kesetaraan gender di Umeå.

Kota yang Aman, Inklusif, dan Mudah Diakses

Mendukung kesetaraan gender di berbagai sektor merupakan bagian integral dari pembangunan berkelanjutan, yang berjalan dengan semangat tidak meninggalkan seorang pun di belakang. Karena kota telah menjadi simbol rumah dan peluang bagi miliaran orang di seluruh dunia, pemerintah kota memiliki tanggung jawab untuk mengatasi ketimpangan gender di perkotaan.

Terus menerus meningkatkan kesadaran tentang interseksionalitas isu gender, membekali pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menangani isu tersebut dengan hati-hati, dan memperkuat komitmen untuk melaksanakan agenda di seluruh periode jabatan adalah beberapa langkah yang diperlukan untuk mendukung kesetaraan gender di perkotaan. Terakhir, menempatkan perempuan sebagai pengambil keputusan, pembuat kebijakan, perencana kota, dan pejabat kota adalah langkah yang bermakna secara sistemik untuk membangun kota yang inklusif dan responsif gender.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Ayu Nabilah
+ posts Bio

Ayu adalah Intern Reporter and Researcher di Green Network Asia. Ia merupakan alumnus Institut Pertanian Bogor dengan gelar Sarjana Bisnis.

  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Pentingnya Peran Kepemimpinan dan Kemauan Politik dalam Pengelolaan Sampah
  • Ayu Nabilah
    https://greennetwork.id/author/ayunabilah997/
    Cara Singapura Menarik Investasi Hijau
Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kesetaraan Gender dalam Bisnis: Sebuah Tanggung Jawab dan Peluang

Continue Reading

Sebelumnya: Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda
Berikutnya: Sekolah Gratis dan Urgensi untuk Memastikan Pendidikan Dasar yang Berkualitas

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia