Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Laut Kaspia Menyusut Akibat Tekanan Perubahan Iklim

Menyusutnya Laut Kaspia akan berdampak signifikan terhadap keanekaragaman hayati dan masyarakat sekitar.
Oleh Kresentia Madina
25 September 2025
foto udara Laut Kaspia

Foto: NASA Johnson di Flickr.

Di antara Eropa dan Asia, terbentang Laut Kaspia. Namun, danau ini menyusut sebagai dampak dari perubahan iklim, yang mengakibatkan kerusakan luas pada keanekaragaman hayati dan masyarakat di sekitarnya.

Penyusutan Laut Kaspia

Dengan luas sekitar 386.400 kilometer persegi, Laut Kaspia dianggap sebagai perairan pedalaman terbesar di dunia. Danau ini terletak di Eropa dan Asia, berbatasan dengan Kazakhstan, Rusia, Azerbaijan, Iran, dan Turkmenistan.

Sebuah studi yang menggunakan pengukuran altimetri satelit menemukan bahwa dalam rentang tahun 1996 hingga 2021, permukaan air Danau Kaspia menurun dengan laju sekitar 1,5 meter/26 tahun. Penyusutan ini semakin intensif sejak tahun 2006, dengan laju 1,4 meter/16 tahun, atau sekitar 9 sentimeter/tahun. Jika terus berlanjut, permukaan air danau tersebut diperkirakan akan turun sekitar 7 meter pada akhir abad ke-21.

Studi lain telah meneliti fluktuasi permukaan air Danau Kaspia dengan berbagai hasil dan proyeksi. Meskipun hasilnya bervariasi, banyak peneliti mengaitkan penurunan permukaan air dengan penurunan curah hujan dan peningkatan penguapan akibat perubahan iklim. Polusi akut akibat aktivitas ekstraksi minyak dan gas serta limbah industri juga menimbulkan ancaman yang signifikan.

Dampak terhadap Keanekaragaman Hayati dan Masyarakat

Cekungan Laut Kaspia memiliki sistem ekologi yang unik. Ada lebih dari 400 spesies endemik, termasuk enam spesies sturgeon dan anjing laut Kaspia, serta berbagai burung migrasi. Bagi masyarakat sekitar, danau ini juga berfungsi sebagai sumber penghidupan, mendukung perikanan komersial, pelayaran dan transportasi, serta pertanian dan industri. Selain itu, Laut Kaspia membantu mengatur suhu dan kualitas udara di wilayah sekitarnya.

Oleh karena itu, menyusutnya Danau Kaspia akan berdampak signifikan terhadap keanekaragaman hayati dan masyarakat sekitar. Penelitian yang dipimpin oleh Universitas Leeds menemukan bahwa penurunan permukaan air akan secara signifikan mengurangi habitat perkembangbiakan anjing laut Kaspia, yang telah terdaftar sebagai spesies Terancam Punah oleh IUCN. Penurunan ini juga dapat menyebabkan hilangnya laguna pesisir dan hamparan alang-alang, yang merupakan tempat perkembangbiakan sturgeon dan spesies ikan lainnya.

Selain itu, temuan penelitian menunjukkan bahwa permukiman, pelabuhan, dan fasilitas industri akan ditinggalkan pada tahun-tahun mendatang karena air menjadi lebih dangkal, terutama di Laut Kaspia utara, yang berarti hilangnya mata pencaharian. Selain itu, dasar laut kering yang terbuka kemungkinan akan melepaskan debu yang mengandung kontaminan industri dan garam, yang dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti yang terlihat di Laut Aral.

Melindungi Laut Kaspia

Perubahan iklim telah membawa masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya secara global, menyebabkan ekosistem Bumi dan masyarakat hancur di bawah tekanannya. Diperlukan tindakan segera untuk mengatasi masalah ini dan mencegah kehancuran lebih lanjut.

Kolaborasi dan penelitian adalah salah satu kunci. Lima negara di sekitar Danau Kaspia telah menandatangani Konvensi Teheran pada tahun 2003, yang kemudian diratifikasi pada tahun 2006, yang menetapkan persyaratan dan mekanisme untuk perlindungan lingkungan danau. Hal ini menyoroti pentingnya kerja sama regional dan kolaborasi lintas batas dalam melindungi ekosistem dan mata pencaharian. Tidak hanya itu, upaya untuk memahami perubahan muka air danau juga harus terus dilakukan melalui pemantauan dan penelitian yang kuat.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi sebagai Upaya Pelestarian Badak Jawa dan Badak Sumatera
Berikutnya: Mendorong Transformasi Hijau di Sektor UMKM

Lihat Konten GNA Lainnya

seorang petani di tengah sawah dengan latar bebukitan Desakan untuk Mewujudkan Reforma Agraria Sejati
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Desakan untuk Mewujudkan Reforma Agraria Sejati

Oleh Abul Muamar
26 September 2025
seorang perempuan dengan baju biru duduk di depan toko dengan barang-barang anyaman bambu di sekelilingnya Mendorong Transformasi Hijau di Sektor UMKM
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mendorong Transformasi Hijau di Sektor UMKM

Oleh Seftyana Khairunisa
25 September 2025
Seekor badak Sumatera sedang bersentuhan hidung dengan badak yang lebih kecil, dikelilingi pepohonan dan semak-semak. Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi sebagai Upaya Pelestarian Badak Jawa dan Badak Sumatera
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi sebagai Upaya Pelestarian Badak Jawa dan Badak Sumatera

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
24 September 2025
seseorang mengenakan topeng gomira di tengah halaman yang ditumbuhi bunga kuning Menengok Pelatihan Pemuda Desa di India untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Pelatihan Pemuda Desa di India untuk Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

Oleh Dinda Rahmania
24 September 2025
Lebah pekerja (betina) sedang menghisap nektar dari sarang lebah yang pecah. Menghentikan Penurunan Populasi Lebah Dunia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menghentikan Penurunan Populasi Lebah Dunia

Oleh Kresentia Madina
23 September 2025
anak perempuan dengan bonek berwarna coklat diperiksa dengan stetoskop Mewujudkan Layanan Kesehatan yang Lebih Aman untuk Bayi dan Anak
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mewujudkan Layanan Kesehatan yang Lebih Aman untuk Bayi dan Anak

Oleh Abul Muamar
22 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia