Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Peralihan LPG 3 Kg ke Kompor Induksi

Untuk tahap awal, kompor induksi telah dibagikan di Kota Solo dan Denpasar, dengan jumlah masing-masing 1.000 paket.
Oleh Abul Muamar
28 September 2022
kompor induksi berwarna putih dengan teko dan panci bertutup di atasnya.

Foto oleh Omar Rodriguez di Unsplash.

Energi termasuk salah satu sektor yang menentukan dalam upaya mengurangi emisi karbon. Karenanya, saat ini dunia ramai-ramai beralih menggunakan energi baru terbarukan (EBT) sebagai pengganti energi berbahan bakar fosil. Di Indonesia, berbagai strategi transisi energi dilakukan untuk mencapai net-zero emission tahun 2060 atau lebih cepat. Salah satunya melalui program konversi kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg ke kompor induksi.

Untuk tahun 2022, pemerintah Indonesia akan membagikan 300 ribu paket kompor induksi gratis secara bertahap kepada 300 ribu rumah tangga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Dengan total anggaran Rp540 miliar, setiap paket kompor induksi seharga Rp1,8 juta itu terdiri dari dua tungku, satu set alat masak (berupa 1 panci dan 1 penggorengan), satu alat pembaca konsumsi listrik, dan satu alat penambah daya (Miniature Circuit Breaker/MCB).

Uji Coba di Dua Kota

Kompor induksi berbeda dengan kompor listrik meski sama-sama menggunakan listrik sebagai sumber energi. Pada kompor induksi, panas dialirkan melalui gulungan di bawah permukaan kompor. Dengan radiasi elektromagnetik, arus listrik pada kompor induksi akan melewati cincin ke peralatan masak. Pada kompor ini, tidak ada sisa panas karena udara antara kompor dan alat masak tidak pernah menjadi panas.

Ujicoba program konversi ini telah dilakukan di dua kota, yakni Solo dan Denpasar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN . Masing-masing 1.000 paket kompor induksi dibagikan kepada rumah tangga kecil dengan daya 450 VA, 900 VA, dan usaha mikro, dengan rincian 950 rumah tangga kecil dan 50 usaha mikro.

Setiap paket kompor induksi yang diberikan terdiri dari 2 tungku dengan daya masing-masing 1.000 Watt dan 1.800 Watt. Untuk mengatasi kendala daya listrik yang terlalu kecil, paket dilengkapi dengan MCB untuk menaikkan daya.

“Yang kita lakukan adalah mengganti MCB-nya dari 450VA menjadi 3.500VA, dan 900 VA menjadi 4.400VA. Khusus untuk program ini, untuk rumah tangga yang memang berhak menerima subsidi ini, tarifnya tetap mengikuti harga subsidi,“ kata Dadan Kusdiana, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

Dukung Komitmen Transisi Energi

Konversi kompor LPG ke kompor induksi ini sejalan dengan program pengalihan energi berbasis impor menjadi energi berbasis domestik untuk mendukung Ketahanan Energi Nasional. PLN menyebut bahwa konversi ke kompor induksi ini dapat menyelesaikan tiga persoalan sekaligus, yaitu mengurangi ketergantungan impor LPG, mengurangi beban APBN, dan mendukung komitmen transisi energi Indonesia dalam Presidensi G20.

“Impor LPG kita itu kurang lebih 77%. Antisipasinya adalah bagaimana penggunaan energi dari gas LPG beralih ke energi listrik untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi energi berbasis impor,” ujar Ferry Triansyah, Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar

Continue Reading

Sebelumnya: World Tourism Day 2022 Bali: Menyiapkan Pariwisata yang Tahan Bencana
Berikutnya: Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

Lihat Konten GNA Lainnya

Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia