Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Topik
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Figur
  • Opini
  • Komunitas
  • Muda
  • Dunia
  • SDGs
  • Event
  • Pelatihan
  • #LetterfromtheFounder
  • Opini
  • Unggulan

Dialog Sosial untuk Transisi Energi Berkeadilan Bagi Pekerja

Pemerintah dan pengusaha harus duduk bersama pekerja untuk menghasilkan regulasi atau peraturan-peraturan yang mampu mengakomodir kepentingan tiap-tiap pihak agar tercapai transisi energi yang berkeadilan bagi pekerja.
Oleh Royanto Purba
19 Agustus 2022
ilustrasi tiga pekerja memegang transisi energi

Transisi energi merupakan pengalihan sistem produksi dan konsumsi energi berbasis fosil (minyak, gas bumi, dan batubara) yang tinggi karbon ke sistem energi baru dan terbarukan (EBT) yang rendah karbon. Transisi energi bertujuan mencapai target emisi nol bersih/net zero emission (NZE) dan membatasi kenaikan temperatur bumi di bawah 1,5 derajat celsius pada tengah abad 21 atau tahun 2050. 

Penggunaan energi berbasis fosil secara masif selama ini telah memacu peningkatan emisi gas rumah kaca jauh melampaui batas aman, yang berdampak pada meningkatnya bahaya perubahan iklim. Oleh karena itu, urgensi transisi energi telah disadari dan menjadi agenda besar dunia berdasarkan Perjanjian Paris 2015. Agenda ini kemudian ditindaklanjuti pada Conference of the Parties ke-26 (COP26), dengan tujuan memperkuat ambisi dan aksi global untuk penanganan krisis iklim. 

Demi menghindari kesenjangan antara retorika dengan aksi nyata dalam transisi energi, International Energy Agency (IEA) menyusun peta jalan sebagai panduan bagi negara-negara di dunia dalam transisi energi mereka, yaitu “Net Zero by 2050: A Roadmap for the Global Energy Sector”. Pada COP26, Indonesia telah menandatangani deklarasi “Global Coal to Clean Power Transition”. Presiden Joko Widodo bahkan menyampaikan komitmen Indonesia untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan komunitas internasional.

Transisi Energi Nasional dan G20 

Pemerintah mengupayakan pencapaian target emisi nol bersih melalui kebijakan, regulasi, dan praktik-praktik bauran EBT ke dalam sistem energi nasional melalui peta jalan transisi energi nasional. Kabarnya, dalam peta jalan ini, pemerintah menargetkan bauran EBT mencapai 23% pada tahun 2025, 87% pada tahun 2050, dan netral karbon pada tahun 2060. Upaya ini terutama dilakukan pada sektor-sektor prioritas dekarbonisasi, seperti ketenagalistrikan dan transportasi.  

Di sektor ketenagalistrikan, upaya yang dilakukan meliputi pengembangan dan peningkatan bauran EBT secara masif dan penghapusan setahap demi setahap (phase out) atau pengurangan (phase down) produksi dan konsumsi berbasis fosil terutama batu bara, yang merupakan sumber energi terbesar Indonesia baik untuk pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri maupun ekspor. Di sektor transportasi, transisi energi diupayakan dengan perluasan penggunaan kendaraan listrik dan bahan bakar nabati untuk kendaraan yang sulit dielektrifikasi. 

Sebagai tuan rumah G20 tahun 2022, Indonesia menjadikan transisi energi sebagai satu di antara tiga isu prioritas Presidensi G20 Indonesia melalui Forum Transisi Energi G20. Kesempatan ini dilihat sebagai momentum strategis bagi Indonesia untuk mengajak semua negara anggota G20, yang merupakan produsen dan konsumen 75% energi global, untuk mempercepat transisi energi dan menunjukkan Grand Strategi Energi Nasional dalam mencapai target emisi nol bersih. 

Jangan Lupa Nasib Pekerja

Transisi energi diprediksi akan meningkatkan jumlah total pekerjaan di sektor energi. Dalam skenario NZE, diperkirakan ada 14 juta pekerjaan baru dalam sistem pasokan energi global yang akan tercipta pada 2030. Pada periode yang sama, diperkirakan akan ada 5 juta pekerjaan di sektor energi fosil yang hilang. Perkiraan ini menghasilkan selisih bersih sejumlah 9 juta pekerjaan baru. Terima kasih untuk peluang pekerjaan yang ditawarkan oleh transisi energi ini! 

Sayangnya, dampak positif transisi energi dalam ketenagakerjaan ini berpotensi tidak akan dirasakan secara adil dan merata. Akan ada individu dan komunitas yang terancam kehilangan pekerjaan dan tertinggal di belakang jika tidak ada langkah konkret untuk mencegahnya. Di Indonesia, transisi energi diperkirakan akan menghilangkan hingga 252.000 pekerjaan di industri batu bara (IESR, 2022). Angka ini belum termasuk menghitung jumlah pekerja yang tidak terlibat secara langsung dalam industri batubara di daerah-daerah penghasil batubara, seperti pekerja di pembangkit listrik, rumah makan, hotel, dll.

Terkait hal ini, bagaimana nasib para pekerja tambang dan industri batubara jika industri ini dipercepat penutupannya? Meskipun diprediksi akan muncul banyak peluang pekerjaan baru, bagaimana kesiapan pekerja untuk beralih pada pekerjaan baru tersebut? Jika terjadi pemutusan kontrak tambang batubara akibat percepatan coal phase out, siapa yang akan menanggulangi gap biaya yang timbul mengingat dampaknya pada jaminan kehilangan pekerjaan bagi pekerja? Apakah pemerintah dalam hal ini kementerian ketenagakerjaan telah mempersiapkan regulasi untuk masalah-masalah ketenagakerjaan selama berlangsungnya transisi energi? 

Perlu Dialog Sosial 

Pertanyaan-pertanyaan di atas masih belum terjawab secara terperinci, sehingga perlu diadakan dialog sosial antara pemerintah, pengusaha, pekerja, dan stakeholder relevan lainnya.

Sangat disayangkan bahwa aspek ketenagakerjaan sepertinya senyap dalam peta jalan transisi energi nasional yang sedang disusun oleh para pemangku kebijakan seperti Kementerian ESDM, BAPPENAS, KLHK, Dewan Energi Nasional, dan beberapa stakeholder utama lainnya, setidaknya berdasarkan informasi yang saya terima sebelumnya. Aspek ketenagakerjaan ini layak menjadi perhatian serius mengingat pekerja adalah pelaku utama dan menjadi pihak yang paling terdampak dalam proses transisi energi tersebut.

Pemerintah dan pengusaha harus duduk bersama pekerja untuk menghasilkan regulasi atau peraturan-peraturan yang mampu mengakomodir kepentingan tiap-tiap pihak agar tercapai transisi energi yang berkeadilan bagi pekerja. Perlu dibuat suatu lembaga tripartit yang khusus membahas isu-isu yang berhubungan dengan transisi energi ini, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk provinsi dan kabupaten/kota.

Tripartit yang terbentuk diharapkan akan mampu menjawab tantangan yang ada, sehingga prinsip People-Centered dalam transisi energi bisa berjalan, dan kesejahteraan pekerja bisa terlindungi. Melalui dialog sosial dalam tripartit diharapkan akan terbentuk regulasi ketenagakerjaan di sektor-sektor pekerjaan baru, usaha-usaha yang akan dilakukan dalam peningkatan dan pengalihan keahlian “upskilling, reskilling, newskilling”, juga peningkatan jaminan sosial bagi pekerja, sehingga perjalanan transisi energi Indonesia dapat terlaksana dengan baik dan adil untuk semua pihak, tanpa ada satu orang pun tertinggal di belakang.

Editor: Abul Muamar dan Marlis Afridah

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Royanto Purba
+ posts

Royanto adalah Wakil Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) 2022-2027.

    This author does not have any more posts.

Continue Reading

Sebelumnya: WOTR India: Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Holistik
Berikutnya: Menghubungkan Bidang-Bidang Hutan yang Terpisah di Semenanjung Malaysia

Artikel Terkait

Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

Oleh Maulina Ulfa
22 September 2023
ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
22 September 2023
sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

Oleh Abul Muamar
21 September 2023
tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

Oleh Kresentia Madina
21 September 2023
dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Kabar
  • Unggulan

Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

Oleh Abul Muamar
20 September 2023
foto aerial sebuah hutan dengan ilustrasi berbentuk daun dengan tulisan CO2 di tengahnya Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia
  • Kabar
  • Unggulan

Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2023
Sidebar Insan Figur
Sidebar Bespoke Event
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

  • ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

  • tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

  • dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
    • Kabar
    • Unggulan

    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • seorang pria botak duduk di depan sebuah pohon besar di hutan. Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua

  • seorang perempuan berpakaian merah rajutan berdiri di depan pintu dengan dedaunan di atasnya. Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

  • seorang perempuan berkaca mata sedang mengajar dengan memegang papan tulis dengan huruf-huruf alfabet. Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

  • seorang perempuan duduk di depan sebuah dinding dengan cermin di belakangnya. Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra

  • seorang pria berkaus biru duduk di kursi roda dengan latar lukisan di dinding Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel

Tentang Kami

  • Tentang
  • Tim
  • Jaringan Penasihat Senior
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor
  • Panduan Artikel Opini
  • Panduan Artikel Komunitas
  • Panduan Siaran Pers
  • Bekerja dengan Kami
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network Asia - Indonesia