Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Pesantren Darul Ashom Sediakan Pendidikan Islam untuk Anak-Anak Tuli

Pondok Pesantren Darul Ashom adalah pesantren untuk anak-anak Tuli yang mengajarkan pendidikan agama Islam dengan bahasa isyarat.
Oleh Busra Aulya
22 April 2024
Beberapa santri sedang belajar di pesantren

Beberapa santri yang sedang belajar di Pondok Pesantren Darul Ashom. | Foto: Pondok Pesantren Darul Ashom.

Akses terhadap pendidikan adalah hak setiap individu, termasuk pendidikan agama Islam bagi anak-anak muslim dengan disabilitas. Meskipun pendidikan agama Islam telah banyak diterapkan di pondok pesantren, sekolah, maupun lembaga pendidikan non-formal, masih banyak anak-anak muslim dengan disabilitas yang kesulitan mendapatkan akses ini karena keterbatasan fasilitas dan media pendukung. Menjawab tantangan tersebut, Pondok Pesantren Darul Ashom menyediakan tempat bagi anak-anak muslim Tuli untuk belajar agama Islam, khususnya tahfidz Al-Qur’an.

Kurangnya Akses Pendidikan bagi Anak Difabel di Indonesia

UNICEF mengungkapkan bahwa anak-anak difabel di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Laporan dari UNICEF menunjukkan bahwa 36% anak difabel di Indonesia tidak menghadiri sekolah. Hal ini yang menjadikan anak-anak difabel sering tertinggal dalam berbagai indikator perkembangan, termasuk pendidikan.

Tidak hanya pendidikan umum, dalam pendidikan Islam pun kondisinya juga demikian, termasuk dalam pelajaran mengenai Al-Qur’an. Faktor-faktor seperti keterbatasan dengar dan kurangnya motivasi adalah hambatan utama yang menyulitkan anak-anak difabel dalam membaca Al-Qur’an. Kegagalan pendidikan khusus dalam mengembangkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada anak dengan gangguan pendengaran sering disebabkan oleh metode pengajaran yang tidak efektif dan keterbatasan teknologi pendukung.

Kementerian Agama telah mengeluarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa madrasah wajib menyediakan akses bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Selain itu, UU Nomor 08 Tahun 2016 juga menjamin hak difabel untuk mendapatkan akses terhadap kitab suci dan lektur keagamaan. Namun, terdapat banyak hambatan dalam penyelenggaraan pendidikan agama bagi anak difabel, mulai dari terbatasnya Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang kompeten, kemampuan dalam adaptasi kurikulum dan pembelajaran yang masih rendah, serta minimnya ketersediaan media pembelajaran yang aksesibel.

Selain itu, ketiadaan program khusus di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk menghasilkan pendidik yang kompeten dalam pendidikan agama inklusif menunjukkan kekurangan dalam sistem pendidikan saat ini. Hal ini menyulitkan dalam menyediakan layanan pendidikan agama Islam yang memadai bagi anak-anak difabel.

Pesantren Darul Ashom

Pondok Pesantren Darul Ashom merupakan pesantren khusus anak-anak Tuli yang berlokasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pesantren ini dirancang khusus sebagai tempat bagi anak-anak dengan hambatan pendengaran untuk belajar agama, mulai dari Ilmu Tauhid hingga Tahfidz (menghafal Al- Qur’an) yang merupakan program unggulan di pondok pesantren ini.

Pada awal pembentukannya, pendiri Darul Ashom, Abu Kahfi, telah memberikan transfer ilmu pengetahuan dan berinteraksi dengan komunitas Tuli sejak tahun 2010. Ia melihat mayoritas Tuli masih memiliki keterbatasan dalam memperoleh akses pendidikan agama sebagai hak dasar mereka. Alasan itulah yang mendorong pendirian Pesantren Darul Ashom pada 19 September 2019. Dengan menggunakan metode universal, bahasa Isyarat digunakan sebagai pendekatan utama dalam pembelajaran di pesantren ini, termasuk sebagai metode menghafal Al Qur’an, dimana huruf hijaiyah diisyaratkan huruf demi huruf. 

Saat ini, Darul Ashom menaungi 125 santri laki-laki dan 50 santri perempuan yang berasal dari berbagai daerah seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pesantren ini memiliki 12 tenaga pendidik yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, termasuk penghafal Al Qur’an (Hafidz/Hafidzah) dan lulusan Pendidikan Luar Biasa (PLB). Pengasuh santri di pesantren ini juga merupakan individu dengan hambatan pendengaran, yang membantu pelaksanaan program dan pelayanan kebutuhan para santri. 

Darul Ashom dan para donatur juga menyediakan dana bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk belajar secara gratis, mencakup biaya pendaftaran, buku, seragam, dan perlengkapan mandi.

“Anak saya dulunya minder, dia tahu dia berbeda. Namun sejak dia datang ke sini dia tidak lagi malu berada di tempat umum. Dia mengatakan kepada saya bahwa Allah membuatnya seperti ini, dan dia telah menerima dirinya sepenuhnya,” kata Zainal Arifin, salah satu orang tua santri di Darul Ashom.

Sinergi Antar Lembaga

Inisiatif Pondok Pesantren Darul Ashom bukan hanya memberikan pendidikan agama bagi santri-santri Tuli, tetapi juga menumbuhkan rasa kepercayaan diri untuk terlibat di masyarakat. Hal ini merupakan praktik yang baik untuk mendukung kesetaraan akses pendidikan bagi anak-anak dengan disabilitas, sebagai langkah penting dalam memajukan hak anak-anak dengan disabilitas di Indonesia. Untuk itu, diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk menghapus hambatan-hambatan yang ada dan memastikan bahwa semua anak, terutama anak-anak difabel, mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan agama yang berkualitas.

Editor: Abul Muamar dan Marlis Afridah

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Busra Aulya
Website |  + postsBio

Busra adalah Intern Reporter di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Mataram. Ia memiliki ketertarikan pada dunia kepenulisan dengan topik seputar pendidikan, sosial, dan budaya.

  • Busra Aulya
    https://greennetwork.id/author/busraaulya/
    Mekanisasi Pertanian Berkelanjutan untuk Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani
  • Busra Aulya
    https://greennetwork.id/author/busraaulya/
    Indonesia-Vietnam Jalin Kerja Sama dalam Bidang Teknologi Pemanfaatan Lahan Rawa
  • Busra Aulya
    https://greennetwork.id/author/busraaulya/
    Memperkuat Strategi Penanggulangan Malaria di Tengah Krisis Iklim
  • Busra Aulya
    https://greennetwork.id/author/busraaulya/
    Pemprov Bali Terapkan Pajak Wisata untuk Lindungi Budaya dan Lingkungan

Continue Reading

Sebelumnya: Jalan Terjal Aktivis Anak dan Remaja dalam Memperjuangkan Hak Asasi Manusia
Berikutnya: Menagih Tanggung Jawab Mitigasi dan Adaptasi Iklim dengan Litigasi Perubahan Iklim

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia