Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Benarkah Menghapus Email dapat Membantu Selamatkan Bumi?

Benarkah aksi sederhana seperti menghapus email dapat mendukung pelestarian lingkungan?
Oleh Sukma Prasanthi
12 Juni 2025
tampak samping tangan dengan tampilan yang buram sedang mengetik di laptop

Foto: cottonbro studio di Pexels

Di era digital, surat elektronik atau email telah menjadi bagian penting dalam komunikasi sehari-hari. Namun tanpa disadari, setiap email yang dikirim dan disimpan memerlukan energi yang dapat memengaruhi lingkungan. Semakin banyak jumlah email semakin besar pula tekanan terhadap pusat data yang membutuhkan energi besar. Lalu, jika email menghabiskan banyak energi, apakah menghapusnya dapat berdampak bagi lingkungan?

Energi yang Dibutuhkan untuk Email

Setiap email yang dikirim, diterima, atau disimpan membutuhkan energi untuk diproses dan disimpan di server jarak jauh. Server-server ini beroperasi di pusat data besar yang bekerja tanpa henti dan mengonsumsi listrik dalam jumlah besar, baik untuk komputasi maupun pendinginan. Pada 2024, pusat data global diperkirakan menghabiskan sekitar 415 TWh listrik atau sekitar 1,5% dari konsumsi listrik dunia.

Masifnya lalu lintas email meningkatkan biaya energi  tersembunyi secara signifikan. Pada 2024, terdapat sekitar 361 miliar lalu lintas email setiap harinya dan diperkirakan akan mencapai 408,2 miliar pada 2027 seiring meningkatnya konektivitas. Mengingat email membutuhkan tempat penyimpanan dan pemrosesan, maka kebutuhan akan pusat data yang tinggi energi juga semakin mendesak.

Dampak Lingkungan dari Email

Secara global, aktivitas digital menyumbang sekitar 4% dari total emisi gas rumah kaca dan diperkirakan akan terus meningkat. Lalu, berapa jumlah emisi yang dihasilkan oleh email?

Dampak lingkungan dari email dapat diukur melalui jejak karbon digital yang disebut CO₂e (setara dengan karbon dioksida). Berdasarkan penelitian pakar keberlanjutan Mike Berners-Lee, besarnya emisi bergantung pada cara email dibuat dan dikirimkan. Misalnya, email biasa yang dikirim antarponsel menghasilkan sekitar 0,2 gr CO₂e, sedangkan spam yang berhasil tersaring menghasilkan sekitar 0,03 gr CO₂e. Namun, email yang memuat lampiran berukuran besar atau berisi pesan panjang dapat menghasilkan hingga 50 gr CO₂e.

Dalam setahun, penggunaan email rata-rata setiap orang dapat menghasilkan 3-40 kg CO₂e. Jumlah ini setara dengan jarak tempuh mobil kecil berbahan bakar bensin sejauh 16-206 km. Meski jejak karbon dari satu email terlihat kecil, akumulasi miliaran email yang dikirim setiap hari dapat menimbulkan dampak serius bagi lingkungan.

Menghapus Email dan Kebiasaan Digital Lainnya

Meski terlihat sepele, penghapusan email dapat berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon digital. Contohnya, menghapus 1.000 email dapat menghemat sekitar 5 gr CO₂e. Walaupun dampaknya kecil bagi individu namun jika dilakukan secara kolektif akan menghasilkan dampak yang signifikan.

Namun, penting dicatat bahwa sebagian besar jejak karbon tidak hanya dari penggunaan email, tetapi juga perangkat yang digunakan untuk mengirim dan membacanya. Memproduksi perangkat membutuhkan energi dalam jumlah besar, terutama jika menggunakan energi non terbarukan. Selain itu, limbah elektronik juga menjadi tantangan serius yang memerlukan pengelolaan yang bijak. Oleh karena itu, langkah yang lebih berdampak adalah dengan memperpanjang masa pakai perangkat, menghindari pembaruan yang tidak diperlukan, dan memilih teknologi yang efisien dari sisi energi.

Secara keseluruhan, email memang bukan penyumbang emisi terbesar di Bumi dan tergolong mudah untuk diatasi. Namun, menghapus pesan yang tidak penting, berhenti berlangganan email yang tidak dibutuhkan, mengosongkan folder spam, dan mengelola penyimpanan merupakan langkah-langkah sederhana yang dapat mendukung pengurangan limbah dan polusi digital. Lebih dari itu, tindakan ini juga mendorong kesadaran akan dampak lingkungan dari penggunaan email, sekaligus mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan secara menyeluruh.

Penerjemah: Kesya Arla

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatkan Wawasan dan Praktik Keberlanjutan di Kalangan Pelaku UMKM
Berikutnya: Jamu dan Perannya dalam Mendukung Keberlanjutan

Lihat Konten GNA Lainnya

Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia