Asuransi Cuaca untuk Petani Kopi di Tengah Krisis Iklim
Krisis iklim telah menyebabkan banyak dampak terhadap berbagai sektor kehidupan, termasuk pertanian dan perkebunan. Cuaca yang tidak menentu dan sulit diprediksi menjadi ancaman bagi para petani, khususnya petani kecil yang merupakan kelompok rentan. Pada awal Oktober 2023, Nestlé, dalam kemitraan dengan Blue Marble, memberikan asuransi cuaca untuk lebih dari 800 petani kecil di Indonesia yang menjadi pemasok kopi ke merek Nescafé.
Tren Gaya Hidup dan Ancaman Krisis Iklim
Dalam beberapa tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan seiring permintaan kopi yang terus meningkat. World Population Review mencatat Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia pada 2023. Di dalam negeri, minum kopi telah menjadi tren gaya hidup dalam beberapa tahun terakhir. Kedai-kedai kopi baru bermunculan di wilayah perkotaan, sub-urban, dan bahkan di pedesaan.
Namun, saat orang-orang duduk santai menikmati kopi, sekitar satu setengah juta petani kopi berjibaku di tengah cuaca yang tidak menentu. Perubahan iklim telah menyebabkan banyak petani kecil kehilangan pendapatan, yang berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Asuransi Cuaca untuk Petani Kopi
Asuransi cuaca untuk petani kopi yang diluncurkan Nestlé berupaya memberikan perlindungan untuk membantu para petani mengatasi risiko kehilangan pendapatan akibat dampak perubahan iklim. Inisiatif ini merupakan bagian integral dari Nescafé Plan 2030, yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan kopi dalam jangka panjang dan membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
“Asuransi cuaca ini mendukung pembangunan mekanisme bantuan bagi petani di Indonesia. Bantuan tersebut memungkinkan mitra petani dalam mengakses sumber finansial untuk memulihkan panen mereka dalam kondisi cuaca tidak menentu, serta membangun ketahanan di perkebunan kopi,” kata Marcelo Burity, Global Head Nestlé Green Coffee Development.
Inisiatif sejenis sebelumnya diluncurkan oleh perusahaan asuransi Zurich Syariah pada Oktober 2022. Program tersebut menyasar lebih dari 1.500 petani kopi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Setahun berjalan, asuransi tersebut diklaim telah memberikan manfaat kepada 200 petani yang telah menerima pembayaran klaim asuransi pada Oktober hingga Desember 2022. Asuransi ini akan diperluas untuk petani kopi di Lampung pada kuartal III tahun 2023, serta petani kakao di Sulawesi.
Pertanian dan Produksi Kopi yang Berkelanjutan
Permintaan kopi yang meningkat seiring tren minum kopi yang berkembang mesti direspons dengan praktik pertanian dan produksi kopi yang berkelanjutan. Berinvestasi pada pengembangan kapasitas petani untuk mempelajari praktik pertanian kopi yang berkelanjutan, dan mempercepat transisi menuju pertanian regeneratif merupakan salah satu langkah penting. Dengan beralih ke pertanian regeneratif, petani kopi dapat mendukung upaya pemulihan kesehatan tanah, mengembalikan keanekaragaman hayati yang hilang, memperkuat ekosistem, serta membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.
Untuk mendorong transisi menuju pertanian regeneratif, Alliance of Bioversity International and International Centre for Tropical Agriculture (CIAT) telah meluncurkan buku panduan yang memberikan gambaran contoh praktik terbaik dari berbagai daerah yang dapat diadaptasi oleh para petani kopi. Praktik-praktik terbaik tersebut mencakup agroforestri, tumpang sari, konservasi tanah dan tanaman penaung, pengelolaan gulma dan hama serta unsur hara secara terpadu, penggunaan air yang efisien, pengelolaan limbah, dan peremajaan pohon kopi dengan varietas yang beradaptasi dengan baik.
“Menciptakan dampak nyata di lapangan memerlukan pembelajaran dari pengalaman nyata para petani di berbagai lokasi, dan memberikan insentif untuk mendukung petani dalam perjalanan mereka. Praktik terbaik yang disoroti dalam buku panduan ini adalah sebuah titik awal. Setiap praktik perlu disesuaikan dengan ciri khas masing-masing asal negara petani, jenis pertanian yang berbeda, bentang alam di sekitarnya, dan sumber daya yang tersedia,” ujar Mirjam Pulleman, ahli ekologi tanah yang merupakan salah satu penulis buku panduan tersebut.
Terima kasih telah membaca!
Berlangganan Green Network Asia – Indonesia untuk membuka akses online tanpa batas ke platform “Konten Eksklusif” kami yang didesain khusus untuk membawakan wawasan lintas sektor tentang pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan keberlanjutan (sustainability) di Indonesia dan dunia. Nikmati manfaat berlangganan, termasuk -namun tidak terbatas pada- pembaruan kabar seputar kebijakan publik & regulasi, ringkasan temuan riset & laporan yang mudah dipahami, dan cerita dampak dari berbagai organisasi di pemerintahan, bisnis, dan masyarakat sipil.
Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor.