Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Event
    • Pengembangan Kapasitas
    • Bespoke Event
  • Kabar
  • Unggulan

Melindungi Hak Kelompok Difabel dalam Kebijakan Menyangkut Perubahan Iklim

Sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa sebagian besar kebijakan dan komitmen terkait perubahan iklim di negara-negara dunia tidak memperhitungkan kelompok difabel.
Oleh Nazalea Kusuma
10 Oktober 2022
potret dari samping seseorang difabel yang mengenakan sepatu merah di kursi roda bermotor di pinggir jalan

Foto oleh Jon Tyson di Unsplash.

“No One Left Behind” (Tidak Seorang Pun Ditinggalkan di Belakang) adalah prinsip utama pembangunan berkelanjutan. Dampak perubahan iklim tidak merata di seluruh lapisan masyarakat. Namun, mereka yang paling membutuhkan perhatian justru adalah mereka yang sering terlupakan. Kelompok rentan yang sering diabaikan dalam pembahasan mengenai perubahan iklim adalah difabel. Baru-baru ini, sebuah laporan mengungkapkan bahwa sebagian besar kebijakan dan komitmen terkait perubahan iklim di negara-negara dunia tidak memperhatikan kelompok difabel.

Laporan Status Inklusi Difabel dalam Komitmen dan Kebijakan Iklim Nasional

Laporan Status ini dirilis oleh Program Penelitian Aksi Iklim Inklusif Difabel/Disability Inclusive Climate Action Research Program (DICARP) di McGill University dan Aliansi Disabilitas Internasional/International Disability Alliance. Laporan tersebut “menyajikan analisis sistematik tentang penyertaan difabel dan hak-hak mereka dalam komitmen dan kebijakan iklim”. Laporan tersebut berfokus pada negara-negara di bawah Perjanjian Paris, terutama yang telah menandatangani Konvensi PBB tentang Hak Difabel (UNCRPD).

Kelompok difabel merasakan dampak perubahan iklim yang lebih berbahaya—antara hidup dan mati. Mereka juga berisiko semakin terkucilkan dari masyarakat dalam menghadapi transformasi besar-besaran menuju keberlanjutan, jika perencanaan bahkan tidak memperhitungkan keberadaan mereka.

Dengan demikian, Laporan Status menguraikan kewajiban negara untuk mempertimbangkan, menginformasikan, dan melibatkan kelompok difabel dalam kebijakan iklim dan peta jalan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah juga harus mengembangkan, menerapkan, dan mendukung kebutuhan mereka untuk mencegah dan meminimalkan dampak buruk perubahan iklim.

Tertinggal di Belakang

“Kami jelas membutuhkan lebih banyak penelitian dan dialog untuk membawa kelompok difabel dan hak-hak mereka ke garis depan pembahasan seputar perubahan iklim,” kata Sébastien Jodoin, direktur DICARP dan Ketua Riset Kanada untuk Hak Asasi Manusia dan Lingkungan, dalam episode podcast What on Earth.

Dia menambahkan, “Kenyataannya adalah bahwa ableisme masih sangat mengakar di masyarakat.”

Klaim tersebut terbukti dalam laporan. Saat ini, hanya 35 dari 192 negara bagian di bawah Perjanjian Paris yang menyertakan kelompok difabel dalam Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional/ Nationally Determined Contributions (NDC) mereka. Selain itu, dalam kebijakan adaptasi iklim, hanya 45 negara yang memperhitungkan kelompok difabel, orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau penyakit kronis.

Masa Depan yang Lebih Inklusif

Laporan tersebut merekomendasikan delapan poin tindakan yang harus diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia untuk melindungi hak-hak kelompok difabel. Salah satunya adalah “memastikan partisipasi kelompok difabel yang sungguh-sungguh, terinformasi, dan efektif dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan menyangkut iklim”. Poin lain yang perlu disorot adalah agar pemerintah negara-negara di dunia “mengadopsi dan menerapkan kebijakan mitigasi perubahan iklim inklusif-difabel yang memungkinkan kelompok difabel berkontribusi, dan mendapat manfaat dari upaya untuk mendekarbonisasi masyarakat”.

Setiap orang memiliki peran penting dalam kolaborasi untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan, termasuk kelompok difabel. Inklusi dimulai dengan perencanaan. Terakhir, menurut Jodoin, DICARP berencana mempresentasikan penelitian terbaru ini pada COP27, Konferensi Perubahan Iklim PBB di Mesir pada November tahun ini.

Penerjemah & Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial Asia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network Asia dan Reviewer untuk Green Network ID.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    5 Upaya Konservasi Satwa Liar di Asia
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menghentikan Eksploitasi Perdagangan Sirip Hiu
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Memperbaiki Tata Kelola Hubungan Kesehatan-Lingkungan
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menengok Implementasi Global terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Continue Reading

Sebelumnya: Revitalisasi Lapangan Merdeka: Komitmen Pemko Medan Bangun Cagar Budaya dan RTH
Berikutnya: KKI Warsi Berdayakan Suku Anak Dalam di Hutan Jambi

Artikel Terkait

poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

#WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
30 Mei 2023
Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
  • Kabar
  • Unggulan

Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

Oleh Fahmi Sirma Pelu
30 Mei 2023
Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
  • Unggulan
  • Wawancara

BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

Oleh Abul Muamar
29 Mei 2023
dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

Oleh Kresentia Madina
29 Mei 2023
Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

Oleh Fahmi Sirma Pelu
26 Mei 2023
miniatur tiga balok kayu bergambar dan satu bola dunia Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau

Oleh Kresentia Madina
26 Mei 2023
Banner Survey Pembaca
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

  • Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

  • Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
    • Unggulan
    • Wawancara

    BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

  • dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
    • Kabar
    • Unggulan

    Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

  • Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID