Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Memperkuat Perlindungan Pekerja Migran yang Responsif Gender

Perlindungan yang responsif gender bagi pekerja migran perlu ditingkatkan untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Oleh Abul Muamar
16 Desember 2022
dua pekerja bertopi kuning mengangkat kantung plastik merah berukuran besar

Foto oleh Hoang Kim Hung di Unsplash.

Pekerja migran berperan besar bagi perekonomian negara. Remitansi (pengiriman uang) pekerja migran dari luar negeri tidak hanya membantu menyejahterakan keluarga mereka di kampung halaman, tetapi juga menjadi katalisator bagi peningkatan devisa negara.

Menurut data Bank Indonesia, pada tahun 2021, remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) menyumbang devisa sebesar US$9,16 miliar. Pada semester I 2022, remitansi PMI mencapai US$4,73 miliar atau setara Rp73,9 triliun (kurs Rp15.627 per 1 US$).

Namun, pekerja migran belum benar-benar aman. Saat dunia mulai membicarakan soal pekerjaan yang layak (decent work), pekerja migran masih rentan terhadap berbagai bentuk kejahatan, mulai dari penipuan, penganiayaan, hingga kekerasan seksual dan eksploitasi. Dalam hal ini, pekerja migran perempuan menjadi kelompok yang lebih rentan. Oleh karena itu, memperkuat perlindungan yang responsif gender bagi pekerja migran adalah hal yang krusial.

Layanan Terpadu yang Responsif Gender

Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jumlah pekerja migran perempuan kerap lebih tinggi dibanding laki-laki. Dari 10.847 penempatan PMI per Maret 2022, misalnya, 59% di antaranya merupakan perempuan. 

Komnas Perempuan mencatat pekerja migran perempuan kerap mengalami kekerasan fisik dan pelecehan dan kekerasan seksual dalam berbagai bentuk, yang terjadi mulai dari sebelum keberangkatan, pada saat bekerja di luar negeri, dan saat kembali ke Tanah Air. Pelaku umumnya adalah agen penyalur hingga majikan di negara tempat bekerja.

Merespons permasalahan itu, Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Program Safe and Fair ILO-UN Women, Uni Eropa, Women Crisis Center, dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mendirikan Pusat Informasi dan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) yang Responsif Gender, yang terintegrasi dengan Migrant Worker Resources Centre (MRC) di Kabupaten Cirebon, Blitar, dan Tulungagung.

Integrasi MRC-LTSA ini merupakan model percontohan yang nantinya akan diterapkan di setiap kabupaten/kota di Indonesia. MRC-LTSA terdiri dari tujuh desk utama yaitu desk Ketenagakerjaan, Dukcapil, Imigrasi, Kesehatan, Kepolisian, BPJS Ketenagakerjaan, dan BP2MI. MRC-LTSA memberikan pelayanan hingga ke desa-desa dalam bentuk konsultasi pra-kerja, konseling, penanganan kasus, bantuan hukum, pelatihan calon PMI, dan informasi otoritatif.

“Pengintegrasian MRC-LTSA diharapkan dapat semakin mempermudah akses dan memberikan layanan perlindungan yang menyeluruh dan responsif gender bagi Pekerja Migran Indonesia,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Rekomendasi

Pendirian MRC-LSTA saja tidaklah cukup. Komnas Perempuan memberikan beberapa rekomendasi untuk memperkuat perlindungan yang responsif gender bagi pekerja migran:

  • Melakukan pengawasan kepada perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dan memberikan sanksi kepada P3MI yang melakukan pemeriksaan kesehatan bukan oleh tenaga kesehatan dan bukan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk.
  • Menyediakan layanan pemulihan yang komprehensif dan anggaran yang memadai untuk pemulihan perempuan pekerja migran yang menjadi korban kekerasan, baik fisik, mental, dan seksual.
  • Membangun mekanisme pemulihan bagi pekerja migran yang menjadi korban kekerasan seksual dan mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki.
  • Membangun sistem perlindungan dan pelayanan kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi dan seksual, bagi Perempuan Pekerja Migran yang menjadi korban kekerasan seksual di negara tempat mereka bekerja.

Kejahatan terhadap pekerja migran masih terus berlangsung bahkan ketika berbagai aturan, kebijakan, dan kerja sama antar-negara telah dijalankan. Karena itu, perlindungan yang menyeluruh bagi pekerja migran perlu untuk terus ditingkatkan untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pemerintah antar-negara dan seluruh pihak yang terkait perlu memperkuat kerja sama untuk memberikan perlindungan yang responsif gender bagi pekerja migran agar mereka aman dalam menjalani pekerjaan.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Pendekatan Sistemik untuk Hapus Kekerasan Seksual di Fasilitas Kesehatan
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional

Continue Reading

Sebelumnya: UI Green City Metric 2022: Mendorong Keberlanjutan Kota dan Kabupaten
Berikutnya: Memberdayakan Migran dalam Menghadapi Bencana Iklim

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

foto udara KEK Mandalika; terdapat jalanan dan beberapa bangunan di wilayah yang terhubung pantai dan laut Sisi Kelam Pengembangan Pariwisata di Kawasan KEK Mandalika
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Sisi Kelam Pengembangan Pariwisata di Kawasan KEK Mandalika

Oleh Seftyana Khairunisa
26 Agustus 2025
pasangan lanjut usia menggunakkan masker Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi
  • Kabar
  • Unggulan

Polusi Udara dan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi

Oleh Dinda Rahmania
26 Agustus 2025
Sekelompok laki-laki muda berfoto bersama seorang ibu di depan sebuah rumah. Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh

Oleh Naufal Akram
25 Agustus 2025
buku terbuka Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan

Oleh Yanto Pratiknyo
25 Agustus 2025
kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia