Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Recycling Village, Memanfaatkan Limbah Plastik untuk Fesyen

Recycling Village adalah merek fesyen yang menciptakan harta karun dari limbah plastik, kerajinan tangan karya para perempuan di Desa Air Naningan, Indonesia.
Oleh Aliyah Assegaf
31 Mei 2022
Tas belanja merk recycling village

Tas Belanja | Foto oleh Recycling Village

Mengurangi Limbah Plastik di Indonesia

Berdasarkan laporan Bank Dunia, Indonesia memproduksi kira-kira 7.8 juta ton sampah plastik. Sekitar 4.9 juta ton sampah plastik itu tidak dikumpulkan, berakhir di tempat pembuangan sampah, atau dibuang di TPA (tempat pembuangan akhir) yang tidak dikelola dengan baik. Karena tingkat pengumpulan sampah yang rendah, masyarakat pedesaan menghasilkan limbah plastik yang dikelola secara kurang memadai.

Beberapa ide kebijakan untuk mengatasi limbah plastik dan sampah laut tercakup dalam publikasi, termasuk mempromosikan ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular, menurut UNCTAD, terdiri dari pasar yang mendorong masyarakat untuk menggunakan kembali barang-barang daripada membuangnya dan mengekstraksi sumber daya baru. Hal ini dapat membantu konservasi lingkungan, mengelola lebih baik sumber daya alam, mendirikan industri baru, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengembangkan kemampuan baru.

“Barang-barang hari ini adalah sumber daya esok hari dengan harga sumber daya kemarin,” demikian kata pepatah.

Recycling Village

Recycling Village didirikan untuk merespons pengelolaan sampah plastik yang keliru di wilayah pedesaan Indonesia. Merek ini tidak mengklaim sebagai “merek berkelanjutan.” Namun, merek ini dimaksudkan untuk membentuk generasi yang memilah dan mengelola limbah secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta membangun masa depan tempat kaum perempuan di pedesaan Indonesia merasa berdaya.

Recycling Village bekerja dengan mengorganisir kegiatan pendidikan dalam hal pengelolaan sampah bagi masyarakat dengan mendirikan bank sampah dan mengadakan kegiatan daur ulang untuk memastikan sirkulasi limbah plastik.

Workshop pertama diadakan di Desa Air Naningan, Lampung. Recycling Village telah membuka bank sampah bagi para penduduk untuk memilah dan mengumpulkan limbah plastik mereka secara tepat.  

Sejak Oktober 2021, mereka telah berhasil mengalihkan 150 kg limbah plastik dari TPA dengan mendaurnya menjadi 500 item fesyen buatan tangan seperti tas jinjing, tas belanja, pouch, dompet kecil, tas selempang, dan tempat simpan kartu.  Recycling Village berkolaborasi secara erat dengan para perempuan di Desa Air Naningan untuk proyek ini.

Ekonomi Sirkular dalam Fesyen

Recycling Village merupakan contoh tentang apa yang industri fesyen dapat ciptakan: barang-barang yang dirancang untuk dapat lebih sering dipakai, dapat dibuat kembali, serta dibuat dengan bahan yang aman, dapat didaur ulang, atau dengan bahan terbarukan.

Ekonomi sirkular dalam fesyen menciptakan produk dan jasa yang lebih baik bagi konsumen, bersumbangsih bagi industri fesyen yang kokoh dan mampu berkembang, dan meregenerasi lingkungan. Sistem ini memprioritaskan hak dan kesetaraan setiap orang yang terlibat dalam industri fesyen. Ekonomi sirkular ini akan menciptakan kesempatan baru bagi pertumbuhan yang terdistribusi, beragam, dan inklusif.  

Sumber: Recycling Village

Editor: Abul Muamar

Penerjemah: Gayatri W.M.

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Aliyah Assegaf
Website |  + postsBio

Aliyah adalah seorang eksekutif ESG dan penulis konten di Green Network Asia.

  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Menilik 7 Tren Keberlanjutan dalam Bisnis
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Octopus: Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Ekosistem Pengelolaan Sampah yang Baik
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Jendela Papua: Cerminan Kita, Papua, dan Indonesia, untuk Dunia
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Membuat Bisnis Lebih Berkelanjutan dengan SDG Action Manager

Continue Reading

Sebelumnya: Singapura dan Selandia Baru Berkolaborasi Kembangkan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan
Berikutnya: Bagaimana Selandia Baru Berantas Perbudakan Modern

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia