Aksi Kecil Awardee LPDP Gaungkan Hak atas Udara Bersih

Pemberian edukasi tentang udara bersih kepada warga Lapak Sarmili. | Foto: Fahmi Abdurrasyid Ahnaf Wigati.
Para penerima beasiswa LPDP angkatan PK-258 menginisiasi proyek “Kampung Bernafas” sebagai respons atas isu polusi udara yang melanda wilayah Tangerang Selatan. Dari gang sempit Lapak Sarmili hingga ribuan lini masa media sosial, proyek sosial ini menyuarakan satu pesan penting: udara bersih adalah hak, bukan privilese.
Polusi di Tangerang Selatan

Polusi di Tangerang Selatan telah menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia. Data dari nafas.id menunjukkan particulate matter 2.5 (PM.25)–partikel udara dengan diameter kurang dari atau sama dengan 2.5 mikrometer–di Tangerang Selatan mencapai 43 μg/m3 atau lebih dari delapan kali lipat dari ambang batas yang telah ditentukan oleh WHO.
Kualitas udara yang buruk berkorelasi langsung terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, yang mana pada periode Januari-Agustus 2023 terdapat 29.699 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah tersebut.
Kampung Bernafas
Proyek Kampung Bernafas merupakan bagian dari Program Keberangkatan (PK) LPDP angkatan 258 yang melibatkan lebih dari 300 awardee dari berbagai latar belakang. Dimulai dengan penyuluhan langsung di Lapak Sarmili—sebuah kampung padat pemulung di Tangerang Selatan yang terpapar asap pembakaran sampah—aksi ini berkembang menjadi gerakan digital lewat kampanye #SuaraUntukUdara dan #CeritaDariKampungBernafas. Para awardee menyebarkan konten edukatif, video humanis, dan komitmen pribadi untuk memulai perubahan, dari berhenti membakar sampah hingga menyampaikan ajakan naik transportasi umum. Dalam waktu tiga hari, kampanye digital ini telah menjangkau lebih dari 10.000 orang.
Kolaborasi dengan organisasi seperti Waste4Change, Nafas, ASN Mengajar, dan dukungan warga, menjadi elemen penting dari proyek ini. Kampanye ini juga menampilkan Peri Bunga Cempaka sebagai karakter edukatif sebagai maskot dari angkatan PK-258.

Selain kampanye digital, proyek sosial ini juga mencakup tiga kegiatan lain, yaitu:
- Penerbitan buku cerita anak tentang polusi udara dan pengelolaan sampah, dicetak 500 eksemplar dan disebarkan dalam bentuk cetak fisik dan digital.
- Pemasangan sensor kualitas udara, sebagai bentuk kerja sama dengan nafas.id yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat memantau kualitas udara melalui aplikasi.
- Penyuluhan kesehatan dan lingkungan yang melibatkan praktisi dan aktivis lingkungan.
Perubahan Dimulai dari Langkah Kecil
Para awardee LPDP PK 258 percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama. Melalui Kampung Bernafas, mereka mengajak masyarakat untuk bukan hanya sadar akan pentingnya udara bersih, tapi juga menjadi agen perubahan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi masa depan.
Tak hanya memberikan edukasi, kegiatan kampung bernafas ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat direplikasi oleh komunitas lain di seluruh Indonesia, serta mendorong terbentuknya lingkungan yang lebih bersih dan sehat di seluruh Indonesia.
Editor: Abul Muamar
Terbitkan siaran pers organisasi dan komunitas Anda bersama Green Network Asia, pelajari Layanan Penempatan Siaran Pers GNA.

Berlangganan GNA Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Awardee LPDP PK-258 adalah penerima beasiswa LPDP angkatan 258.