Sekolah Global Madani Membangun Kebiasaan Hijau di Kehidupan Siswa
Sekolah Global Madani adalah sebuah jejaring sekolah dari tingkat dasar (SD), menengah pertama (SMP), dan menengah atas (SMA) yang berlokasi di kota Bandar Lampung, provinsi Lampung, Indonesia. Didirikan pada 2010, institusi pendidikan ini bertekad untuk membangun insan Islami, cerdas, bermartabat.
Sekolah Global Madani berharap dapat mendidik generasi yang memiliki kesadaran akan kelestarian lingkungan. Hal ini diajarkan secara sistematis melalui kurikulum pendidikan dan kegiatan siswa di sekolah.
Kurikulum Lingkungan Hijau merupakan sistem dalam lingkup sekolah yang melibatkan seluruh siswa, guru, anggota yayasan, hingga para staf. Melalui kurikulum ini, Sekolah Global Madani bertujuan menciptakan sebuah lingkungan yang nyaman untuk mendukung proses belajar-mengajar dan menanamkan pengetahuan serta prinsip hidup bahwa kita harus merawat dan melestarikan lingkungan.
Bangunan ramah lingkungan dengan sistem pembuangan yang layak adalah titik berangkat bagi Sekolah Global Madani. Melangkah lebih jauh untuk mewujudkan kesadaran akan kelestarian lingkungan, Kurikulum Lingkungan Hijau diciptakan sebagai bagian dari Nine Aspects of SGM Enriched Curriculum (NASEC) atau Sembilan Aspek Kurikulum Pengayaan Sekolah Global Madani, sebuah pengayaan dari kurikulum nasional yang berlaku di Indonesia. Kesadaran akan kelestarian lingkungan terintegrasi dalam pelajaran sehari-hari.
Selain kurikulum, kegiatan siswa juga diwarnai nilai-nilai hijau untuk mendukung keberlanjutan. Karena siswa adalah bagian terbesar dari populasi Sekolah Global Madani, partisipasi mereka menjadi sangat penting.
Kami di Green Network ingin tahu lebih banyak tentang sistem Sekolah Global Madani ini dari sudut pandang siswa. Kami penasaran bagaimana Kurikulum Lingkungan Hijau ini mempengaruhi kehidupan siswa, khususnya kesadaran mereka akan kelestarian lingkungan.
Pada Senin, 9 Juli lalu, Green Network berbicara dengan Ainaya Namira Salwa. Ainaya adalah siswa berusia 14 tahun yang duduk di bangku kelas 9 Sekolah Global Madani. Ia telah menjadi siswa di sekolah ini selama empat tahun. Wawancara ini dilakukan melalui WhatsApp oleh Nazalea Kusuma dari Green Network.
Sampai hari ini, kamu bersekolah secara daring. Semoga kamu masih ingat rasanya bersekolah tatap muka, ya! Apakah kamu kangen dengan suasana sekolah tatap muka?
Ya, sekolah daring sudah berjalan sekitar setahun. Saya kangen sekali dengan semua kegiatan siswa dan para guru!
Apa yang paling kamu sukai dari sekolahmu?
Jujur, saya paling suka dengan fasilitas sekolah yang nyaman dan orang-orangnya yang ramah–para siswa, guru-guru, dan juga para staf.
Bicara tentang lingkungan fisik dari sekolahmu, apa pendapatmu soal itu?
Sangat bersih! Sekolah Global Madani jauh lebih bersih dibanding sekolah-sekolah lain yang pernah saya lihat atau kunjungi. Area sekolahnya asri dan indah dengan banyak pohon. Jadi, sekolah saya sangat sejuk dan teduh, tidak panas dan gerah.
Bisa ceritakan apa saja yang diajarkan oleh sekolah untuk menjaga lingkungan?
Menurut saya, salah satu program paling efektif yang diajarkan di sekolah, adalah program Diet Plastik. Pada dasarnya, semua siswa harus mengurangi penggunaan plastik. Misal:
- Murid harus membawa air minum dari rumah dengan menggunakan botol minum (tumbler), jadi kami tidak perlu beli air dalam kemasan.
- Kami juga harus membawa dan memakai tas kain alih-alih menggunakan kantong plastik.
- Para warga sekolah juga harus berusaha untuk tidak membawa plastik sekali pakai ke wilayah sekolah.
Selain itu, kami juga punya “Jumat Ceria”, aktivitas khusus setiap Jumat. Setiap Jumat, kami tidak hanya melakukan olahraga bersama atau mengaji Alquran, tapi juga membersihkan area sekolah bersama-sama.
Wah, menarik sekali. Apakah kamu menikmati semua itu?
Ya, secara personal, saya sangat menikmatinya. Saya juga senang mendapatkan pengetahuan baru, seperti bagaimana menggunakan barang daur ulang untuk membuat karya seni atau kerajinan tangan.
Nah, sudah lama sekali sejak terakhir kamu melakukannya di sekolah, ya! Apakah ada kebiasaan di sekolah yang kamu terapkan juga di rumah?
Hmm, membawa tas kain alih-alih kantong plastik adalah salah satu kebiasaan yang terus melekat. Saya juga berusaha untuk mengurangi membeli minuman dalam botol plastik sekali pakai. Membuang sampah pada tempatnya sudah menjadi kebiasaan dasar yang terus saya lakukan.
Secara pribadi, apakah kamu punya ketertarikan dengan lingkungan?
Saya tertarik dengan upaya pengurangan polusi dan merawat lingkungan semaksimal mungkin semampu saya.
Apa saja hal-hal yang menurutmu dapat ditiru oleh siswa di sekolah lain dari kamu dan teman-temanmu di Sekolah Global Madani?
Mulai dari hal sederhana seperti mengurangi pembelian minuman dalam botol plastik sekali pakai, dan membawa botol minuman sendiri. Hal lain yang bisa dilakukan adalah merawat tanaman di sekitar kita.
Semoga pandemi dapat segera berakhir supaya kalian bisa segera kembali bersekolah tatap muka! Apakah ada hal baru yang kamu harapkan dari sekolah berkaitan dengan kelestarian lingkungan?
Hmm, rasanya saya ingin belajar lebih banyak tentang 3R (Reduce, Reuse, Recycle—Kurangi, Gunakan Kembali, Daur Ulang) dan tentu menerapkannya di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Bagaimana dengan kamu sendiri? Apa komitmen yang kamu buat untuk lingkungan?
Untuk menjadikan kegiatan dan kebiasaan hijau ini gaya hidup berkelanjutan, tidak hanya sekedar untuk gaya-gayaan atau mengikuti tren saja. Itu janji saya untuk diri sendiri.
-Selesai-
Editor: Marlis Afridah
Penerjemah: Inez Kriya
Untuk membaca versi asli wawancara ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.
Untuk memahami Kurikulum Unggulan NASEC, klik di sini.
Untuk mengikuti aktivitas Sekolah Global Madani, kunjungi situs resmi dan jaringan media sosial sekolah melalui YouTube, Instagram, dan Facebook.
Semua publikasi Green Network yang menampilkan foto anak usia di bawah 18 tahun telah mendapat persetujuan dari wali, dalam publikasi ini diwakili oleh Sekolah Global Madani. Semua kegiatan yang ditampilkan dalam publikasi ini diselenggarakan sebelum merebaknya pandemi Covid-19.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.