Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Mendukung Siswa Multibahasa dengan Pendidikan Multibahasa

Membiarkan siswa tersesat dalam penerjemahan berarti kita juga tersesat dalam perjalanan menuju pendidikan inklusif untuk semua.
Oleh Kresentia Madina
18 November 2022
huruf alfabet tersebar di kotak kecil, mirip dengan scrabble

Foto oleh Sven Brandsma di Unsplash.

Lebih dari 7.000 bahasa digunakan di dunia saat ini. Namun, hanya segelintir yang digunakan sebagai bahasa pengantar resmi di sekolah. Meskipun menggunakan satu bahasa universal dalam pendidikan tampak lebih memudahkan, hal ini dapat menjadi kendala bagi siswa multibahasa.

Penggunaan bahasa yang asing bagi siswa

Sebagian besar sekolah dimulai pada usia enam tahun. Namun, proses pembelajaran bahasa sudah dimulai pada masa awal anak-anak. Anak-anak pertama kali memperoleh bahasa melalui bahasa yang diucapkan oleh keluarga mereka di rumah. Bahasa pertama ini juga biasa disebut bahasa ibu dan gaya berbahasa bervariasi di setiap daerah.

Di sebagian besar negara, siswa sering kali memulai tahap pembelajaran awal di sekolah menggunakan bahasa yang tidak mereka gunakan di rumah. Menggunakan bahasa pengantar yang tidak biasa atau asing bagi siswa dapat berdampak negatif pada pengalaman belajar mereka. Menurut laporan Save The Children, anak-anak mengadu bahwa mereka merasa takut dan bingung karena bahasa asing yang digunakan di sekolah. Membiarkan siswa tersesat dalam penerjemahan berarti kita juga tersesat dalam perjalanan menuju pendidikan inklusif untuk semua.

Pendidikan multibahasa untuk siswa multibahasa

Globalisasi telah melazimkan penggunaan lebih dari satu bahasa. Saat ini, multilingualisme di sekolah semakin penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih akrab dan nyaman bagi siswa multibahasa dari segala usia.

UNESCO mendefinisikan pendidikan multibahasa sebagai penggunaan lebih dari satu bahasa di kelas. Dengan metode ini, sekolah dapat menggunakan setidaknya tiga bahasa: bahasa ibu, bahasa daerah atau nasional, dan bahasa internasional. Pendekatan ini bertujuan untuk mendukung siswa multibahasa untuk belajar lebih baik, terutama mereka yang bahasa ibunya berbeda dengan bahasa pengantar.

Pendidikan multibahasa juga dapat membantu mengurangi stigma terhadap siswa multibahasa. UNESCO juga melihat pendekatan ini sebagai upaya memupuk keberagaman di kalangan siswa dan melestarikan bahasa ibu mereka.

“Pendidikan multibahasa harus anti-rasis dan anti-diskriminasi,” terang Tarcila Rivera, aktivis Quechua dan anggota Forum Permanen PBB untuk Isu-Isu Masyarakat Adat. “Salah satu dari banyak alasan mengapa orang tua dan para kakek dan nenek dari masyarakat adat dan minoritas tidak mewariskan bahasa asli mereka kepada generasi berikutnya adalah karena masih adanya rasisme, diskriminasi, Eropasentrisme, dan pengaruh kolonialisme, pengetahuan, dan ucapan.”

Fondasi penerapan pendidikan multibahasa

Mendukung siswa multibahasa dengan menerapkan pendidikan multibahasa membutuhkan partisipasi dari semua pemangku kepentingan. Tidak ada solusi tunggal untuk semua itu karena setiap daerah memiliki karakteristiknya masing-masing. Pendidik membutuhkan pelatihan dan kesadaran yang memadai untuk menggunakan multibahasa, sedangkan pemerintah perlu menerapkan strategi yang dapat mendorong penggunaan bahasa ibu di sekolah.

Untuk mendukung pendidikan multibahasa, UNESCO berencana untuk memperbarui “Pendidikan di Dunia Multibahasa” pada tahun 2023 dan menerbitkan ikhtisar kebijakan bahasa dan inklusi serta dokumen latar belakang tentang pengasuhan dan pendidikan anak usia dini dan bahasa dalam Konferensi Dunia UNESCO tentang Pengasuhan Anak Usia Dini dan Pendidikan pada November 2022.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Australia Luncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan untuk Dukung Pencapaian Net Zero
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan

Continue Reading

Sebelumnya: Pendidikan Inklusif untuk Anak Difabel di Negara-Negara ASEAN
Berikutnya: Meningkatkan Upaya Penghapusan Pekerja Anak di Indonesia

Artikel Terkait

sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025
seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
tembok memanjang di hadapan air laut dengan burung-burung bertengger di atasnya Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi

Oleh Seftyana Khairunisa
30 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.