Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Jogo Konco, Ruang Aman bagi Anak Penyintas Kekerasan Seksual untuk Melapor

Melalui aplikasi Jogo Konco, para korban atau penyintas kekerasan dan pelecehan seksual dapat melapor dengan aman tanpa khawatir mendapat stigma negatif.
Oleh Maulina Ulfa
11 April 2023
Potret anak-anak

Foto: Muhammad-taha Ibrahim di Unsplash.

Setiap anak memiliki hak untuk hidup dan berkembang dengan aman dan sehat. Mereka perlu dihindarkan dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jawa Tengah bersama Forum Anak Jawa Tengah dan UNICEF meluncurkan aplikasi Jogo Konco sebagai upaya untuk mengakhiri kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak.

Darurat Kekerasan Seksual Anak

Indonesia sedang dalam keadaan darurat kasus kekerasan seksual anak. Tidak hanya di ruang nyata, kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak juga terjadi di ruang-ruang virtual atau dunia maya. Berdasarkan data Kementerian PPPA, kekerasan seksual terhadap anak mencapai 9.588 kasus pada 2022. Jumlah itu meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yakni 4.162 kasus.

Eksploitasi seksual pada anak berdampak serius khususnya terhadap kesehatan mental, kesehatan fisik, dan perkembangan diri anak-anak. Eksploitasi seksual dapat menyebabkan dampak jangka panjang seperti melukai diri sendiri (self-harm), gangguan makan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma. Kekerasan dan eksploitasi pada anak juga akan mengurangi kesempatan anak untuk bereksplorasi dan mengekspresikan diri, serta mengganggu periode emas dalam tumbuh kembang mereka.

Beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan terjadinya kekerasan seksual terhadap anak antara lain pola asuh orang tua yang tidak sehat, akses terhadap konten pornografi, dan tingginya angka pengangguran. Menurut hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) Kementerian PPPA, pelaku kekerasan seksual terhadap anak bisa berupa orang tua dan kerabat dewasa lainnya, orang-orang di lingkungan masyarakat, dan orang seumuran (sesama anak).

Laporan yang dirilis oleh ECPAT, INTERPOL, dan UNICEF menemukan banyak anak di Indonesia yang menjadi korban pelecehan dan eksploitasi seksual, terutama secara daring. Namun banyak korban enggan atau takut melaporkannya.

Upaya Melawan Kekerasan Seksual Anak

Salah satu persoalan dalam upaya penanganan dan pemberantasan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak adalah kurangnya ruang aman bagi para penyintas dan korban. Saluran-saluran pelaporan kasus kekerasan seksual terhadap anak secara umum masih terbatas dan belum menyentuh akar rumput. Di samping itu, stigma negatif masyarakat terhadap korban atau penyintas yang melapor juga merupakan faktor penghambat yang serius.

Pembuatan Jogo Konco berangkat dari persoalan tersebut. Peluncuran aplikasi ini bertujuan untuk mencegah dan merespons eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap anak di dunia maya dengan menciptakan ruang yang aman bagi para korban dan penyintas untuk melapor. Melalui aplikasi ini, para korban atau penyintas dapat melaporkan apa yang mereka alami dengan aman, tanpa khawatir mendapat stigma negatif.

Platform ini juga dapat memberikan pengantar kepada layanan ahli seperti lembaga/institusi perlindungan anak dan psikiater. Sejak diluncurkan pada Juli 2022, sudah ada 1.643 akun yang terdaftar di Jogo Konco dari seluruh wilayah Jawa Tengah.

“Jogo Konco didesain untuk menjadi tempat yang aman bagi para korban untuk berbagi cerita mereka. Namun berbagi cerita tentang pelecehan seksual bisa terkadang dilematis. Kadang bukannya empati yang didapat korban, malah justru stigma bahkan tak jarang disalahkan atas pakaian yang dikenakan,” kata Adit dan Dika, admin Jogo Konco yang bertugas untuk memonitor, memverifikasi, dan menindaklanjuti laporan.

Menciptakan ruang yang aman bagi anak-anak adalah tugas banyak pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Memperbanyak platform-platform pengaduan alternatif dapat membantu dalam upaya kita bersama memerangi berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap anak.

Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual anak juga  diperlukan agar generasi penerus bangsa dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, terlindungi, serta inklusif.

Editor: Abul Muamar


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Maulina Ulfa
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Maulina adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jember.

  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Darurat Kebakaran Hutan di Tengah Kemarau Panjang dan Bagaimana Mengatasinya
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Agradaya Berdayakan Petani Rempah di Menoreh
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Perkuat Pembangunan Berkelanjutan Melalui Indonesian Sustainability Forum 2023

Continue Reading

Sebelumnya: Pembahasan tentang Net Zero ASEAN dalam SEADS 2023
Berikutnya: Parlemen Malaysia Loloskan RUU untuk Hapus Hukuman Mati

Artikel Terkait

miniatur bangunan dan cerobong yang mengeluarkan asap GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi

Oleh Kresentia Madina
4 Juli 2025
sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025
seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.