Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Kabar
  • Unggulan

CATAHU 2023 dan Seruan Komnas Perempuan untuk Akhiri Kekerasan Berbasis Gender

Penghapusan kekerasan berbasis gender masih menjadi urgensi utama untuk mendorong perempuan di Indonesia lebih berkembang dan berdikari.
Oleh Maulina Ulfa
15 Maret 2023
Penyintas kekerasan domestik

Foto: Sydney Sims di Unsplash.

Kekerasan berbasis gender (KBG) masih menjadi momok menakutkan bagi perempuan di Indonesia. KBG merupakan salah satu hambatan serius bagi perempuan di Indonesia untuk berkembang dan berdikari.

Komnas Perempuan baru saja merilis Catatan Tahunan (CATAHU) 2023 yang mencatat laporan dan data kekerasan terhadap perempuan yang diterima dari berbagai lembaga masyarakat dan institusi pemerintah. Bersamaan dengan momen peluncuran CATAHU 2023, Komnas Perempuan terus mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan yang terjadi dalam berbagai bentuk melalui sinergi multi stakeholder di Indonesia.

Memahami Kekerasan Berbasis Gender (KBG)

Kekerasan Berbasis Gender (KBG) mengacu pada tindakan berbahaya yang diarahkan pada individu berdasarkan jenis kelamin. KGB berakar dari ketidaksetaraan gender dan penyalahgunaan kekuasaan yang sebagian besar kasusnya menimpa perempuan. KBG termasuk ke dalam pelanggaran serius hak asasi manusia. 

Menurut ruang lingkup kejadian, KBG dibedakan ke dalam kategori kekerasan di ranah personal, kekerasan di ranah publik, dan kekerasan di ranah negara. Kekerasan di ranah personal lebih sering dikenal sebagai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). KDRT banyak terjadi dalam hubungan relasi personal, dimana pelaku merupakan  orang dekat korban. Misalnya kekerasan yang dilakukan suami terhadap istri, ayah terhadap anak, paman terhadap keponakan, kakek terhadap cucu, dan sebagainya. 

Selain itu, KDRT juga dimaknai sebagai kekerasan terhadap dan oleh anggota keluarga yang memiliki hubungan darah.

Kekerasan di ranah publik terdiri atas kekerasan di ranah siber, kekerasan di wilayah tempat tinggal, kekerasan di tempat kerja, kekerasan di tempat umum, kekerasan di lingkungan pendidikan, perdagangan manusia, dan kekerasan terhadap buruh migran.

Sedangkan kekerasan di ranah negara dapat berupa kekerasan terhadap perempuan berhadapan dengan hukum, konflik sumber daya alam (SDA), kekerasan oleh pejabat negara, penggusuran, konflik agraria, dan peraturan hukum yang mendiskriminasi perempuan.

Kekerasan Perempuan Berdasarkan CATAHU 2023

Dalam CATAHU 2023, terjadi peningkatan pengaduan kepada Komnas Perempuan terkait kekerasan berbasis gender, dari  4.322 kasus pada 2021 menjadi 4.371 kasus pada 2022. Rinciannya, ada 2.098 kasus kekerasan di ranah personal, 1.276 kasus di ranah publik, dan 68 kasus di ranah negara. 

Dari jumlah tersebut, Komnas Perempuan menerima 713 aduan kasus kekerasan di ranah personal yang dilakukan oleh mantan pacar dan  622 aduan yang dilakukan oleh suami, dengan mayoritas berupa kekerasan psikis.

Di ranah publik, kasus tertinggi adalah kasus siber sebanyak 869 kasus, diikuti kekerasan di tempat tinggal sebanyak 136 kasus dan di tempat kerja sebanyak 115 kasus, yang didominasi oleh kekerasan seksual. Di ranah negara, angka tertinggi adalah kasus perempuan berhadapan dengan hukum.

Seruan Komnas Perempuan

Kekerasan terhadap perempuan dapat menyebabkan berbagai dampak, antara lain gangguan kesehatan fisik dan mental, gangguan kesehatan reproduksi, infeksi HIV/AIDS, dorongan bunuh diri, hingga kematian. Untuk itu, mengakhiri kekerasan terhadap perempuan sangat penting untuk mendukung, peran perempuan dalam pembangunan.

Komnas Perempuan menyerukan beberapa hal berikut:

  • Pentingnya peran aktif berbagai stakeholder terkait, terutama pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memastikan implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). Agar aturan ini berdampak, perlu perumusan aturan turunan dan sosialisasi secara meluas, memperhatikan keberpihakan terhadap korban kekerasan seksual, dan mempercepat peningkatan kapasitas aparat dalam mengimplementasikan UU TPKS.
  • Perlunya dukungan masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan sektor privat untuk bersama-sama secara aktif melakukan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan di lingkungan masing-masing, termasuk dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
  • Perlunya dukungan media massa dengan  menyebarluaskan gagasan anti kekerasan terhadap perempuan.
  • Perlunya meningkatkan literasi terkait kekerasan berbasis gender untuk memperluas pemahaman dan mendorong korban untuk berani bersikap.

“Penting untuk terus mengkampanyekan gerakan “Dare to Speak Up” untuk berani melapor dan mengakhiri tindak kekerasan perempuan. Perempuan yang berani bersuara akan menjadi dorongan bagi penyintas kekerasan lainnya untuk turut berani melapor, sehingga bisa mendapatkan keadilan dan layanan yang dibutuhkannya, serta memberikan efek jera terhadap pelaku. Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut melaporkan kekerasan yang dialami ataupun dilihat,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.

Editor: Abul Muamar

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Maulina Ulfa
Website | + posts

Maulina adalah Editor & Peneliti untuk Green Network ID. Dia meliput Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Waste4Change Dorong Investasi Hijau untuk Industri Pengelolaan Sampah
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Katingan Mentaya: Inisiatif Pengurangan Emisi melalui Perdagangan Karbon
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Mendukung Perempuan Lepas dari Kesenjangan Gender di Dunia Kerja
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Langkah Gardens of the Sun Wujudkan Bisnis Perhiasan Berkelanjutan: Kini Bersertifikasi B-Corp

Continue Reading

Sebelumnya: Waste4Change Dorong Investasi Hijau untuk Industri Pengelolaan Sampah
Berikutnya: Pakistan Bangkit dan Perkuat Kesiapsiagaan Bencana dengan Proyek Rehabilitasi Sindh

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID