Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Event
    • Pengembangan Kapasitas
    • Bespoke Event
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dukung Ketahanan Pangan dan Konsumsi Berkelanjutan: Mulai dari Dapur

Sampah makanan merupakan ancaman serius bagi lingkungan. Pencegahan dapat dimulai dari dapur kita.
Oleh Maulina Ulfa
19 Januari 2023
sampah makanan yang terdiri dari bekas kulit buah dan sayur

Foto oleh SBM ITB.

Sampah makanan merupakan persoalan serius bagi lingkungan dan sosial, berdampak pada berbagai masalah seperti ketahanan pangan. Menurut World Wide Fund (WWF), saat ini diperkirakan sepertiga dari semua makanan yang diproduksi di dunia terbuang sia-sia. Angka ini setara dengan sekitar 1,3 miliar ton buah-buahan, sayuran, daging, susu, makanan laut, dan biji-bijian yang rusak selama distribusi, atau dibuang di hotel, toko kelontong, restoran, sekolah, dan  dari dapur rumah.

Berdasarkan kajian PBB, makanan dan perubahan iklim memiliki hubungan erat. Apa yang kita makan, dan bagaimana makanan itu diproduksi, tak hanya memengaruhi kesehatan kita, tetapi juga lingkungan.

Membuang makanan berarti menyia-nyiakan semua energi dan air yang diperlukan untuk menanam, memanen, mengangkut, dan mengemasnya. Di samping itu, sampah makanan yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan membusuk, menghasilkan metana, gas rumah kaca (GRK) yang bahkan lebih berbahaya daripada karbon dioksida dalam menyebabkan pemanasan global.

Kondisi Sampah Makanan di Indonesia

Berdasarkan laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP) yang bertajuk Food Waste Index 2021, Indonesia menjadi negara dengan produksi sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara. Total sampah makanan yang dihasilkan di Indonesia mencapai 20,93 juta ton setiap tahunnya. Bappenas menemukan bahwa produksi sampah makanan di Indonesia mencapai 184 kilogram per kapita per tahun, setara dengan kandungan energi untuk porsi makan 61-125 juta orang. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan berkisar antara Rp213-Rp551 triliun per tahun.

Hasil kajian Food Loss and Waste (FLW) menemukan bahwa sampah makanan didominasi oleh jenis padi-padian yakni beras, jagung, gandum, dan produk terkait. Sementara jenis pangan yang prosesnya paling tidak efisien adalah sayur-sayuran, di mana kehilangannya mencapai 62,8 persen dari seluruh suplai domestik yang ada di Indonesia. Emisi yang ditimbulkan dari FLW setara dengan 7,29% dari rata-rata GRK Indonesia.

Dampak Sampah Makanan terhadap Lingkungan

Sampah makanan memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Dalam hal ini, proses produksi, transportasi, penyimpanan, dan proses memasak makanan membutuhkan energi untuk bahan bakar serta air. Berbagai proses tersebut menyebabkan pelepasan GRK, terutama metana, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Metana adalah kontributor utama pembentukan ozon di permukaan tanah dan polutan udara berbahaya. Paparan gas metana menyebabkan 1 juta kematian dini setiap tahun. Selama periode 20 tahun, metana menyebabkan pemanasan global 80 kali lebih kuat daripada karbon dioksida. Metana juga menyumbang sekitar 30 persen pemanasan global sejak masa pra-industri.

Hasil penilaian United Nations Environment Programme (UNEP) dan Climate and Clean Air Coalition menemukan bahwa mengurangi emisi metana akan menjadi kunci dalam perang melawan perubahan iklim

Mulai dari Dapur

Mengurangi sampah makanan adalah salah satu agenda global untuk mendukung ketahanan pangan dan konsumsi berkelanjutan. Hal ini tertuang dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) PBB yang ditargetkan tercapai  pada tahun 2030. Menurut WWF, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan sampah makanan:

  1. Rencanakan dengan matang ketika akan membeli makanan. Belilah makanan yang memang akan dimakan dan hindari pembelian yang tidak perlu.
  2. Maksimalkan penggunaan freezer. Meskipun ada banyak manfaat mengonsumsi makanan segar, makanan beku bisa sama bergizinya dan tetap bisa dimakan dalam jangka waktu lebih lama.
  3. Berkreasi dengan sisa makanan. Sebelum Anda berbelanja, gunakan stok makanan yang masih ada di rumah  Anda.
  4. Kampanyekan kepada orang terdekat. Menumbuhkan kesadaran adalah langkah pertama yang bisa Anda lakukan pada orang terdekat. Studi ReFED menunjukkan bahwa mengedukasi masyarakat tentang limbah makanan dapat mengurangi 7,41 juta ton emisi GRK.

Editor: Abul Muamar

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Maulina Ulfa
Website | + posts

Maulina adalah Reporter & Peneliti untuk Green Network Asia - Indonesia. Dia meliput Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.

  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Mendorong Kebijakan Cuti Ayah untuk Tingkatkan Kesetaraan Gender dan Kesejahteraan Keluarga
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Bagaimana Seagrass Watch Melindungi Padang Lamun Indonesia
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Meningkatkan Penerapan Kawasan Rendah Emisi untuk Kota yang Lebih Sehat
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Melindungi Pekerja Rumah Tangga dengan Payung Hukum yang Kuat

Continue Reading

Sebelumnya: Mewujudkan Komitmen Industri Ritel FMCG dalam Mengurangi Sampah Plastik
Berikutnya: Langkah Pandawa Agri Indonesia Dukung Pertanian Berkelanjutan dengan Reduktan Pestisida

Artikel Terkait

poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

#WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
30 Mei 2023
Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
  • Kabar
  • Unggulan

Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

Oleh Fahmi Sirma Pelu
30 Mei 2023
Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
  • Unggulan
  • Wawancara

BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

Oleh Abul Muamar
29 Mei 2023
dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

Oleh Kresentia Madina
29 Mei 2023
Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

Oleh Fahmi Sirma Pelu
26 Mei 2023
miniatur tiga balok kayu bergambar dan satu bola dunia Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau

Oleh Kresentia Madina
26 Mei 2023
Banner Survey Pembaca
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

  • Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

  • Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
    • Unggulan
    • Wawancara

    BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

  • dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
    • Kabar
    • Unggulan

    Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

  • Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID