Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mendorong Kesetaraan Gender dengan Meningkatkan Kesehatan Perempuan

Selama ini, ada tembok besar yang menghalangi perempuan mengakses kesehatan. Mengatasi masalah dalam layanan kesehatan perempuan memerlukan strategi yang mencakup semua tantangan.
Oleh Kresentia Madina
9 Maret 2023
seorang dokter perempuan memeriksa seorang pasien perempuan

Foto: Partystock di Freepik.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang mendasar. Meski begitu, bagi banyak orang, kesehatan adalah kemewahan. Layanan kesehatan perempuan, khususnya, adalah sistem yang memiliki banyak hambatan, rintangan, dan bahkan lubang. Terlepas dari kebutuhan dan urgensinya, kesehatan perempuan seringkali masih terabaikan.

Pada tahun 2020, sekitar 800 perempuan meninggal setiap hari karena penyebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Umumnya, banyak gejala perempuan yang belum ditangani secara serius sebagaimana mestinya, mengakibatkan kondisi kesehatan yang buruk bagi sebagian besar perempuan di seluruh dunia. Dalam sistem kesehatan di mana bias gender masih ada, kesetaraan dan keadilan gender masih belum tegak.

Kesetaraan dan keadilan gender

Pertama, mari kita kembali ke dasar: apa itu keadilan gender (gender equity)? Apakah sama artinya dengan kesetaraan gender (gender equality)? Sederhananya, keadilan adalah sarana untuk kesetaraan. Keadilan gender mengakui bahwa setiap orang memiliki titik awal dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan setiap orang untuk berkembang. Di sisi lain, kesetaraan gender memberikan akses yang sama terhadap berbagai kesempatan yang tidak bergantung atau dibatasi oleh gender.

Mencapai kesetaraan gender berarti memberdayakan perempuan dengan akses, kebijakan, dan inisiatif sehingga setiap orang dapat berpartisipasi secara setara sebagai mitra. Secara historis, perempuan belum diberikan kedudukan yang setara dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan. Kurangnya akses ke pendidikan, layanan keuangan, dan perawatan kesehatan membuat perempuan rentan terhadap berbagai risiko berbahaya.

Dalam hal kesehatan, perempuan memiliki kondisi khusus yang memerlukan pendekatan dan perawatan khusus. Ini termasuk gangguan kesehatan ginekologi (misal, Menstruasi), kehamilan dan kelahiran, dan masalah onkologi (kanker payudara, ovarium, dan serviks). Penyakit umum seperti penyakit kardiovaskular, penyakit autoimun, dan osteoporosis memengaruhi perempuan secara berbeda dari laki-laki. Sayangnya, akses yang tidak setara ke layanan kesehatan dan diskriminasi masih menghantui perempuan, membahayakan kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Tantangan dalam kesehatan & layanan kesehatan perempuan

sekelompok perempuan berbaris sambil menunjukkan pesan melalui poster
Minimnya akses pengetahuan tentang reproduksi membuat perempuan rentan terhadap keadaan darurat kesehatan dan kekerasan berbasis gender. | Foto: Manny Becerra di Unsplash.

Selama ini, ada tembok besar yang menghalangi perempuan dalam mengakses layanan kesehatan, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk meruntuhkannya. Kurangnya pendidikan, keamanan finansial, dan pengembangan layanan kesehatan merupakan segelintir hambatan.

Kesehatan perempuan masih sangat kekurangan dana dan kurang diteliti. Ini karena bidang medis telah lama didominasi oleh perspektif laki-laki. Bias gender dalam kedokteran sering menyebabkan rasa sakit perempuan diabaikan dan diremehkan.

Selain itu, kurangnya akses perempuan muda terhadap pengetahuan reproduksi membuat mereka rentan terhadap keadaan darurat kesehatan dan kekerasan berbasis gender. Perempuan muda seringkali ‘dihindarkan’ atau diberi sedikit wawasan tentang sistem reproduksi mereka karena tabu yang berlaku di masyarakat. Data menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak perempuan usia 15-19 tahun memiliki kebutuhan kontrasepsi yang tidak terpenuhi; 3,9 juta meninggal setiap tahun karena aborsi yang tidak aman.

“Memiliki akses terhadap kesehatan dan hak seksual dan reproduksi dapat mengurangi perkawinan anak, mengurangi kehamilan remaja, dan mencegah penularan infeksi menular seksual. Ini adalah topik yang memengaruhi begitu banyak bidang kehidupan orang yang berbeda, namun seringkali tidak dianggap penting karena diasumsikan tidak langsung memengaruhi makanan, tempat tinggal, atau kesehatan, padahal sebenarnya sangat penting, ”kata Poppy Stanbury, Koordinator Advokasi di CHOICE untuk Pemuda dan Seksualitas.

Hambatan keuangan juga memperburuk kesenjangan dalam layanan kesehatan perempuan. Biaya kesehatan perempuan seringkali lebih tinggi; sementara itu, kebanyakan perempuan tidak dapat menyanggupinya. Sebuah survei menemukan bahwa satu dari empat perempuan melaporkan kesulitan membayar tagihan medis pada tahun 2020. Hampir setengah dari perempuan juga bersusah payah untuk membayar kebutuhan seperti makanan, penghangat, atau tempat tinggal karena tagihan rumah sakit.

Di sisi lain, perempuan yang bekerja di sektor kesehatan masih menghadapi kesenjangan upah meski merupakan mayoritas tenaga kesehatan. Laporan ILO dan WHO menemukan bahwa perempuan dalam layanan kesehatan berpenghasilan 24% lebih rendah daripada rekan laki-laki mereka, seringkali karena alasan yang tidak dapat dijelaskan.

Kunci untuk meningkatkan kesetaraan gender

Kesehatan merupakan hal yang penting, dan meningkatkan kesehatan perempuan adalah salah satu kunci kesetaraan gender. Mengatasi masalah dalam layanan kesehatan perempuan membutuhkan strategi yang mencakup semua tantangan yang ada.

Pada tahun 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa meluncurkan Strategi Global untuk Kesehatan Perempuan, Anak, dan Remaja (2016-2030), sebuah peta jalan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan serta mengakhiri kematian ibu, bayi baru lahir, dan anak yang dapat dicegah. Berinvestasi dalam tenaga kesehatan melalui penyediaan pelatihan dan sumber daya yang responsif gender, dikombinasikan dengan upaya kolektif untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender, sangat penting dalam mendukung kesetaraan dan keadilan gender dalam layanan kesehatan.

Pada akhirnya, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk menciptakan kehidupan yang baik tanpa memandang jenis kelamin. Ketika pintu mulai terbuka bagi perempuan untuk berkontribusi dan berperan lebih dalam hidup, memastikan bahwa mereka dapat mengakses layanan kesehatan kapan pun mereka membutuhkannya akan menjadi langkah maju untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Kresentia Madina
Website | + posts

Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menjamin Hak Lansia untuk Hidup Sehat dan Aman
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Singapura Tingkatkan Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Panduan Baru
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Persoalan Obesitas Anak: Stigma, Dampak, dan Intervensi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Rencana Pemulihan Pariwisata ASEAN Pascapandemi COVID-19

Continue Reading

Sebelumnya: Mendukung Perempuan Lepas dari Kesenjangan Gender di Dunia Kerja
Berikutnya: Melihat Perjalanan Keberlanjutan Experian dari Dalam dengan Chief Sustainability Officer Abigail Lovell

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID