Grassroots to Greatness: Pentingnya Memberdayakan Komunitas Akar Rumput dalam Pembangunan
![sebuah gubuk terapung di danau](https://greennetwork.id/wp-content/uploads/sites/2/2025/02/UNDP_FI_UPDATE-1024x504.webp)
Foto: UNDP Accelerator Lab Indonesia.
Dunia hari ini ibarat teka-teki yang sewaktu-waktu dapat mendatangkan krisis ataupun peluang. Hal ini menciptakan tekanan terhadap berbagai sektor dan lapisan masyarakat, dan kelompok rentan menjadi yang terdepan. Oleh karena itu, mengintegrasikan suara komunitas akar rumput ke dalam praktik pembangunan merupakan kunci untuk menyeimbangkan laju pembangunan. Pendekatan inilah yang diterapkan oleh UNDP Accelerator Lab Indonesia, sebagaimana disampaikan dalam laporan dampak tiga tahunan mereka “Grassroots to Greatness”.
Pencapaian UNDP Accelerator Lab Indonesia
Jaringan UNDP Accelerator Lab bertujuan untuk menjadi inkubator ide dan menawarkan solusi lapangan untuk mengatasi tantangan dunia yang bergerak cepat. UNDP Accelerator Lab Indonesia bergabung dengan jaringan ini pada tahun 2021. Sejak itu, UNDP Accelerator Lab Indonesia telah bekerja sama dengan berbagai mitra nasional untuk mengeksplorasi solusi interdisipliner.
Accelerator Lab juga menggunakan alat inovatif dan inkonvensional untuk memungkinkan pendekatan bottom-up. Platform partisipatif ini menjembatani kesenjangan antara proses pembuatan kebijakan formal dan komunitas akar rumput dalam praktik pembangunan.
“Dengan menggabungkan digitalisasi dan inovasi sosial dengan pengetahuan lokal, Accelerator Lab telah menciptakan dampak nyata di level komunitas dan mempengaruhi pengembangan kebijakan bottom-up,” tulis Sujala Pant, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia. “Mulai dari memetakan zona rentan bencana dan menggunakan data crowdsource untuk pencegahan banjir, hingga memfasilitasi transformasi digital dan potensi pembiayaan inovatif bagi bisnis lokal, inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bagaimana inovasi dan kemitraan dapat mendorong kemajuan yang penting.”
Grassroots to Greatness
Laporan tiga tahunan UNDP Accelerator Lab Indonesia bertajuk “Grassroots to Greatness: Reimagining Community-Driven Innovations for Sustainable Urban Development”. Dikembangkan secara internal dan didukung oleh Green Network Asia, laporan tersebut mengeksplorasi tiga bidang tematik: Kota Pintar dan Berkelanjutan, Pengentasan Kemiskinan dan Ketangguhan Masyarakat, serta Aksi Iklim dan Lingkungan.
Salah satu proyek yang dibagikan dalam laporan ini adalah Kompetisi Inovasi Perkotaan (Urban Innovation Challenge), yakni program inkubasi enam bulan untuk inovasi akar rumput yang terpilih. Tiga pemenang dalam kompetisi ini adalah: Participatory Urban Resilience di Slawi, Jawa Tengah oleh CEGAS Studio; Pencegahan Susut dan Limbah Pangan di Jakarta oleh FOKKALIS; dan Digitalisasi Pasar Tradisional Lokal di Sleman, Yogyakarta oleh Sayur Sleman.
Contoh lain dari laporan ini adalah proyek pengelolaan risiko banjir berbasis komunitas di wilayah perkotaan. Bersama mitra nasional, UNDP Accelerator Lab Indonesia melakukan studi etnografi cepat di tujuh kota dan kabupaten untuk mengumpulkan aspirasi, kebutuhan, perilaku, dan solusi dari masyarakat perkotaan berpenghasilan rendah mengenai infrastruktur dan tindakan mitigasi banjir.
Mengintegrasikan Komunitas Akar Rumput dalam Pembangunan
Laporan tersebut menekankan pentingnya mengintegrasikan komunitas akar rumput ke dalam praktik pembangunan dan proses pembuatan kebijakan. Selain itu, laporan tersebut juga mengungkapkan sejumlah wawasan penting untuk pembangunan yang lebih baik:
- Multidimensionalitas dalam tantangan pembangunan memerlukan intervensi dengan pendekatan transdisipliner
- Pendekatan inklusif dan kemitraan multipihak adalah kunci untuk meningkatkan inovasi berbasis lokal
- Digitalisasi dan pembiayaan harus berfungsi sebagai penggerak yang tidak meninggalkan siapa pun
Laporan tersebut juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan yang beragam, termasuk lembaga pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat sipil. Hal ini menggarisbawahi pentingnya keterlibatan multi-pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan yang kompleks dan berubah dengan cepat serta menciptakan solusi yang efektif dan berjangka panjang.
Baca laporan selengkapnya di sini.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
![](https://greennetwork.asia/wp-content/uploads/2024/06/Membership-Envelope-Individual-2.webp)
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.