Wawancara dengan Hanni Tran, Chief Sustainability Officer di World Tourism Forum Institute

Hanni Tran, Chief Sustainability Officer di World Tourism Forum Institute. | Foto: World Tourism Forum.
Bisa ceritakan tentang organisasi Anda dan peran Anda saat ini?
World Tourism Forum Institute adalah organisasi yang bertujuan untuk membentuk kembali perekonomian melalui pengembangan pariwisata di negara-negara yang memiliki sejarah pariwisata yang tak terceritakan. Kami bertekad mengurangi dampak negatif pariwisata dengan meningkatkan kesan yang lebih baik terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dalam pariwisata secara global.
Sebagai Chief Sustainability Officer di World Tourism Forum Institute, peran saya adalah memimpin dan mengawasi inisiatif keberlanjutan organisasi kami. World Tourism Forum Institute berkomitmen untuk mempromosikan praktik berkelanjutan dalam industri pariwisata, yang bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Apa komitmen dan tujuan keberlanjutan organisasi Anda?
Organisasi kami berkomitmen untuk meminimalkan dampak pariwisata terhadap lingkungan, mendorong inklusivitas sosial, dan menjunjung standar tata kelola tertinggi. Tujuan kami di antaranya mencapai netralitas karbon, mendukung masyarakat lokal, dan mendorong praktik pariwisata yang bertanggung jawab di seluruh dunia.
Apa tantangan tersulit Anda dalam mencapai tujuan tersebut?
Salah satu aspek yang paling menantang adalah menavigasi jaringan kompleks para pemangku kepentingan dalam industri pariwisata global. Menyelaraskan beragam kepentingan dan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dengan tujuan keberlanjutan merupakan tantangan yang terus berlanjut. Selain itu, mengatasi dampak perjalanan terhadap lingkungan dan memastikan inklusivitas sosial juga menghadirkan tantangan yang kompleks.
Peluang apa yang Anda lihat untuk mengatasi tantangan tersebut?
Kami menciptakan dan memberikan peluang bagi upaya kolaboratif dengan para pemangku kepentingan industri, pemerintah, dan masyarakat lokal untuk mencapai perubahan yang berdampak. Menjadi teladan dalam memanfaatkan penerapan teknologi untuk solusi berkelanjutan dan mendorong inovasi di sektor pariwisata juga merupakan peluang yang menjanjikan.
Apa saja isu-isu penting ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) yang menjadi fokus organisasi Anda, dan bagaimana Anda mengintegrasikannya ke dalam keberlanjutan perusahaan Anda?
Sebagai platform wadah pemikir di seluruh dunia, organisasi kami berfokus pada dukungan terhadap konservasi lingkungan, keterlibatan masyarakat, dan tata kelola yang transparan. Kami mengintegrasikan isu-isu ini ke dalam keberlanjutan perusahaan kami melalui penilaian dampak lingkungan yang komprehensif, kemitraan masyarakat, dan kepatuhan terhadap standar tata kelola yang ketat.
Bagaimana Anda mengkomunikasikan strategi dan inisiatif keberlanjutan perusahaan Anda kepada para pemangku kepentingan internal dan eksternal?
Komunikasi yang efektif sangat penting. Secara internal, kami mendorong keterlibatan dalam tim kami melalui pembaruan yang konsisten, program pelatihan, dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Secara eksternal, strategi komunikasi kami melibatkan pertukaran informasi melalui laporan keberlanjutan tahunan forum pariwisata global, yang merupakan inisiatif utama kami.
Selain itu, kami berpartisipasi aktif dalam forum para pemangku kepentingan melalui berbagai saluran seperti media sosial, laporan tahunan, dan sesi keterlibatan pemangku kepentingan. Selain itu, kami berkontribusi dalam konferensi dan acara industri agar tetap terlibat dan mendapat informasi.
Apa inisiatif dan kemajuan paling menarik yang telah Anda dan tim Anda lakukan di tahun 2023?
Kami memperluas dan berinvestasi dalam platform digital untuk Forum Pariwisata Global (Global Tourism Forum/GTF). Pada tahun 2023, kami mencapai tonggak penting dengan tiga GTF Online: GTF Earth pada bulan Maret, GTF Tahun 2100 pada bulan Juni, dan Pertemuan Tahunan GTF 2023 pada bulan November. Transformasi ini berperan penting dalam mencapai tujuan kami menyelenggarakan acara yang ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dari aktivitas seperti perjalanan dan pencetakan kertas, menerapkan pengelolaan limbah makanan yang efektif selama rehat teh dan makan malam gala, serta mengoptimalkan manajemen waktu. Yang penting, hal ini menjamin partisipasi global para pemangku kepentingan.
Selain itu, kami mendirikan platform think tank online di live.wtfi untuk mengarsipkan secara permanen semua pidato langsung yang disampaikan oleh pembicara terkemuka. Hal ini menyoroti peran utama organisasi kami, World Tourism Forum Institute, dalam misi pendidikannya, memberikan wawasan berharga dan praktik sukses bagi mereka yang ingin meningkatkan keberlanjutan bisnis mereka.
Selain itu, Dewan Eksekutif kami berhasil menjalin hubungan dengan pemerintah, termasuk pemerintah Sri Lanka, Maladewa, Brunei, dan Wilayah Kurdistan, mendorong diskusi untuk memperkenalkan inovasi digital. Inisiatif ini membuka pintu gerbang bagi pemerintah untuk menerapkan metode digital dalam mempromosikan dan mengkomunikasikan destinasi mereka secara efektif, serta memenuhi indikator berkelanjutan.
Pelajaran apa yang Anda peroleh dari upaya keberlanjutan pada tahun 2023?
Pembelajaran dari upaya keberlanjutan World Tourism Forum Institute pada tahun 2023 mencakup pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan, perlunya mekanisme pembiayaan inovatif untuk inisiatif pariwisata berkelanjutan, dan pentingnya kerangka peraturan dan insentif untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi sangat penting. Praktik berkelanjutan memerlukan evaluasi dan penyesuaian yang berkesinambungan. Kolaborasi juga penting; mencapai kemajuan yang berarti memerlukan upaya kolektif dari seluruh industri.
Apa rencana Anda untuk upaya keberlanjutan pada tahun 2024?
Pada tahun 2024, kami berencana untuk memperluas program carbon offset, memperdalam kemitraan masyarakat, dan mengadvokasi kebijakan berkelanjutan di sektor pariwisata. Kami bertekad menetapkan tolok ukur baru bagi praktik pariwisata yang bertanggung jawab dan regeneratif.
Jika Anda hendak membagikan saran yang Anda pelajari selama menjalani peran Anda yang mungkin bermanfaat bagi rekan-rekan Anda dan para praktisi keberlanjutan di seluruh dunia, apa yang akan Anda sampaikan?
Saran saya kepada rekan-rekan dan praktisi keberlanjutan di seluruh dunia adalah memprioritaskan keterlibatan para pemangku kepentingan, mengembangkan mekanisme pembiayaan inovatif untuk inisiatif pariwisata berkelanjutan, dan menciptakan kerangka peraturan dan insentif untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Merangkul kolaborasi dan kemitraan. Perubahan berkelanjutan membutuhkan upaya kolektif. Bersikaplah terbuka terhadap solusi inovatif, terus menilai kembali strategi Anda, dan terlibat secara aktif dengan para pemangku kepentingan di semua tingkatan. Terakhir, berkomunikasi secara transparan—berbagi cerita tentang keberhasilan dan tantangan akan menumbuhkan kepercayaan dan memperkuat komunitas keberlanjutan global.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Publikasi ini adalah bagian dari Laporan Khusus Leaders in Sustainability 2023 Green Network Asia. Baca juga versi asli wawancara ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.
Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan Anda