Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

WOTR India: Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Holistik

Sebuah organisasi nirlaba mendukung pembangunan pedesaan di India melalui strategi berbasis alam yang berpusat pada manusia, bernama Adaptasi Berbasis Ekosistem (Ecosystem-based Adaptation/EbA).
Oleh Kresentia Madina
19 Agustus 2022
seorang pria berdiri di belakang seekor sapi yang dilengkapi dengan alat bajak

Foto oleh amol sonar di Unsplash

Tidak diragukan lagi bahwa perubahan iklim berdampak pada kita semua. Yang menyedihkan, masyarakat pedesaan yang hidupnya bergantung pada alam merasakan dampak yang lebih parah akibat ekosistem yang terdegradasi.

Di India, sebuah organisasi nirlaba bernama Watershed Organization Trust (WOTR) mendukung masyarakat pedesaan di seluruh penjuru negara tersebut dengan pengelolaan air dan makanan. Organisasi tersebut menggunakan strategi yang disebut Adaptasi Berbasis Ekosistem (Ecosystem-based Adaptation/EbA).

Kepercayaan Organisasi DAS

WOTR pertama kali didirikan pada tahun 1993 dengan misi menciptakan masyarakat pedesaan tangguh yang mampu mengelola sumber daya mereka sendiri. Pada tahun 2021, program WOTR telah menjangkau lebih dari 5.200 desa di 9 negara bagian di India.

Daerah aliran sungai (DAS) adalah daerah yang mengalirkan curah hujan dan salju ke badan air seperti sungai dan anak sungai. Cekungan drainase ini sangat penting untuk ekosistem di pedesaan India untuk meningkatkan kualitas air tanah dan tanaman serta memulihkan tanah yang terkikis. Sayangnya, praktik pertanian yang tidak berkelanjutan telah merusak ekosistem.

Program pengelolaan DAS WOTR didasarkan pada Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA). Program ini merupakan rangkaian intervensi pada sektor pertanian dan bentang daratan.

Adaptasi Berbasis Ekosistem

Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati mendefinisikan Adaptasi Berbasis Ekosistem sebagai “pemanfaatan keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem sebagai bagian dari strategi adaptasi keseluruhan untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan dampak buruk perubahan iklim.” Dengan kata lain, EbA adalah strategi yang berpusat pada manusia dan berbasis alam.

Strategi EbA pertama kali diterapkan di Maharashtra melalui model intervensi holistik, yang mencakup pengurangan risiko bencana, layanan keanekaragaman hayati & ekosistem, anggaran air, agro-meteorologi, pertanian berkelanjutan yang adaptif, pengembangan DAS, dan alternatif energi.

Hasil intervensi ini dinilai berdasarkan tiga kriteria:

  • Membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan iklim

Menerapkan pertanian tahan iklim berdampak pada peningkatan pendapatan sebesar 37%. Kualitas makanan meningkat, dan kesusahan berhenti karena peningkatan air yang tersedia.

  • Memperbaiki ekosistem dan keanekaragaman hayati

Kehutanan pertanian menghasilkan peningkatan tutupan hutan dan perkebunan sebesar 43%. Mengobati daerah aliran sungai melalui tindakan konservasi tanah dan air juga akan menghentikan erosi tanah dan reklamasi parit. Selain itu, kapasitas tampungan air meningkat sebesar 87%.

  • Memperkuat tata kelola partisipatif

Proyek ini menunjukkan peningkatan partisipasi perempuan dalam pemerintahan dan pengambilan keputusan. Empat institusi lainnya juga dibentuk di seluruh proyek untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Mendukung SDGs

Menurut Rural Marketing, WOTR baru-baru ini memulai program pengembangan DAS di 10 desa di negara bagian Karnataka. Program tersebut akan fokus pada perawatan daerah desa dan sistem drainase, mempromosikan teknologi hemat air, menguji tanah, serta mengenalkan kegiatan dan praktik mata pencaharian pertanian. Jika diadopsi secara luas, Adaptasi berbasis Ekosistem WOTR ini dapat mendukung kemajuan India dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Editor & Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli tulisan ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Dukung Green Network Asia dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Seruan untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat di KTT Iklim 2025
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Laut Kaspia Menyusut Akibat Tekanan Perubahan Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menghentikan Penurunan Populasi Lebah Dunia
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menilik Risiko Iklim di Australia

Continue Reading

Sebelumnya: INFF dan Green Economy Index: Upaya Bappenas Percepat Capaian SDGs dan Ekonomi Hijau
Berikutnya: Dialog Sosial untuk Transisi Energi Berkeadilan Bagi Pekerja

Lihat Konten GNA Lainnya

dua buah kakao berwarna kuning di batang pohon Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao

Oleh Abul Muamar
14 Oktober 2025
Beberapa orang berada di dalam air untuk memasang kerangka jaring persegi berwarna hijau, sementara lainnya berdiri di pematang tambak dengan pagar bambu sederhana di bagian belakang. Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
13 Oktober 2025
Dua perempuan menampilkan tarian Bali di hadapan penonton. Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara

Oleh Attiatul Noor
13 Oktober 2025
perempuan yang duduk di batang pohon besar, laki-laki berdiri di sampingnya dan dikelilingi rerumputan; keduanya mengenakan pakaian tradisional Papua Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat

Oleh Seftyana Khairunisa
10 Oktober 2025
stasiun pengisian daya dengan mobil listrik yang diparkir di sebelahnya. Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan

Oleh Kresentia Madina
10 Oktober 2025
seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia