Ironi Penghapusan Jeepney dalam Transisi Menuju Sistem Transportasi Berkelanjutan di Filipina
Mengatasi masalah perubahan iklim membutuhkan penanganan di semua sektor, termasuk transportasi. Kendaraan berbahan bakar fosil berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dan polusi udara, sehingga mendorong upaya untuk membuat sistem transportasi yang “lebih hijau”. Namun, konsekuensi sosial sering diabaikan. Di Filipina, para sopir jeepney menggelar aksi mogok untuk memprotes penghapusan moda transportasi umum itu atas nama keberlanjutan (sustainability).
Penghapusan Jeepney
Jeepney awalnya dimodifikasi dan direproduksi dari jip militer AS yang tersisa setelah Perang Dunia II. Mereka adalah bagian penting dari sistem transportasi umum di Filipina karena rutenya fleksibel dengan biaya lebih murah daripada taksi, kereta api, atau becak bermotor.
“Penghapusan jeepney” adalah Program Modernisasi Kendaraan Utilitas Publik (Public Utility Vehicle Modernization Program/PUVMP), yang pertama kali diumumkan pada tahun 2017. Dewan Waralaba dan Regulasi Transportasi Darat (Land Transportation Franchising and Regulatory Board/LTFRB) Filipina menganggap jeepney tradisional tidak aman dan merusak lingkungan. LTFRB ingin mengganti jeepney yang berusia 15 tahun ke atas dengan yang baru yang sesuai dengan Standar Nasional Filipina dan ditenagai oleh powertrain listrik atau mesin diesel yang memenuhi standar Euro 4.
Penghapusan ini menuntut penyedia jeepney untuk bergabung dengan koperasi atau korporasi pada akhir tahun 2023. Ini akan membantu mereka mendapatkan pinjaman dan rencana pembayaran untuk membeli “jeepney modern”. Program ini bermaksud untuk memberikan subsidi 5,6% dengan tingkat bunga 6% selama tujuh tahun pembayaran.
Dukungan & Kritik
Menurut data pemerintah Filipina, sekitar 65% jeepney dan 75% unit UV Express telah dikonsolidasikan. LTFRB juga mengklaim bahwa 90% kelompok penyedia jasa transportasi mendukung program tersebut. Selain itu, sebuah studi dari tahun 2019 mengungkapkan bahwa sebagian besar komuter lebih suka mengendarai e-jeepney daripada yang konvensional jika tersedia.
Di sisi lain, beberapa kelompok transportasi menganggap penghapusan jeepney sebagai bentuk anti-kemiskinan karena membebani pengemudi dan operator untuk membeli kendaraan baru. Harganya mencapai $50.500, sepuluh kali lebih mahal dari jeepney tradisional. Kritik lainnya adalah bahwa jeepney modern diproduksi oleh asing, bukan lokal.
“Bagi mereka yang punya uang, modernisasi bukan masalah,” kata pengemudi jeepney Benito Garcia. “Tetapi bagi kami para pengemudi dan operator jeepney, kami ya tidak mampu.”
Koalisi Transportasi Darat Piston merilis dokumen permintaan kelompok transportasi untuk transisi adil yang dipimpin pekerja yang pro-rakyat pada November 2022. Koalisi itu menyebut penghentian jeepney sebagai “solusi palsu” dan bahwa “Pada dasarnya, penghentian kendaraan utilitas umum dan program modernisasi hanya memperlihatkan kelemahan mendasar ekonomi Filipina dalam mengembangkan industrinya sendiri, menciptakan pekerjaan yang layak, melindungi pekerjaan dan mata pencaharian rakyatnya, dan mengatasi krisis iklim.”
Pengemudi dan operator Jeepney melakukan aksi mogok secara sporadis sejak tahun 2017. Yang terbaru adalah aksi mogok di kota-kota besar yang dimulai pada 6 Maret 2023. Aksi mogok ini diakhiri dengan dialog yang menghasilkan janji pemerintah untuk meninjau PUVMP dengan keterlibatan pemangku kepentingan yang lebih baik.
Transisi yang Berkeadilan
Keberlanjutan lebih dari sekedar perkara lingkungan. Dalam mengejar masa depan yang lebih baik, kita tidak boleh meninggalkan siapa pun. Aksi iklim harus berjalan seiring dengan keadilan sosial. Itu memang tidak mudah, tetapi itu tidak mustahil. Semua kebijakan, inovasi, dan tindakan membutuhkan partisipasi multi-pemangku kepentingan yang menyeluruh dan memastikan perlindungan terhadap mereka yang paling rentan.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Terima kasih telah membaca!
Membership Individu Tahunan Green Network Asia – Indonesia mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional Anda dengan akses online tanpa batas ke platform “Konten Eksklusif” kami yang didesain khusus untuk membawakan wawasan lintas sektor tentang pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan keberlanjutan (sustainability) di Indonesia dan dunia. Nikmati manfaat Membership, termasuk -namun tidak terbatas pada- pembaruan kabar seputar kebijakan publik & regulasi, ringkasan temuan riset & laporan yang mudah dipahami, dan cerita dampak dari berbagai organisasi di pemerintahan, bisnis, dan masyarakat sipil.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Ia adalah seorang penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif berpengalaman dengan portofolio selama hampir satu dekade.