Skip to content
  • Tentang
  • GNA Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan GNA
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Menengok Pengembangan Keterampilan Anak dan Remaja saat Ini

Menurut laporan terbaru UNICEF tentang pemulihan pembelajaran, sekitar 3 dari 4 anak muda tidak mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk penilaian pekerjaan yang layak di masa depan.
Oleh Kresentia Madina
20 Juli 2022
Seorang bocah laki-laki berbaju merah menulis sesuatu di kertas untuk pengembangan keterampilan

Foto oleh Santi Vedrí di Unsplash

Banyak aspek kehidupan kita ditentukan oleh pengembangan keterampilan kita saat anak-anak. Akses yang tepat ke pendidikan, keamanan, fasilitas kesehatan, serta dukungan ekonomi sangatlah penting dalam memastikan anak-anak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang di masa depan.

Namun, menurut laporan terbaru UNICEF tentang Pemulihan Pembelajaran, sekitar 3 dari 4 anak muda tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk penilaian pekerjaan yang layak di masa depan. Laporan bersama antara UNICEF dan Komisi Pendidikan mengungkapkan bagaimana kondisi perkembangan keterampilan pada anak-anak usia 36-59 bulan, anak-anak sekitar usia 10 tahun, dan anak-anak muda usia 15-24 tahun.

Rendahnya Level Keterampilan

Anak-anak harus sepenuhnya mengembangkan keterampilan dasar seperti literasi-numerik, fisik, sosial-emosional, dan pembelajaran. Sementara itu, remaja membutuhkan keterampilan digital, yang dapat ditransfer, dan keterampilan kerja spesifik untuk memasuki dunia kerja. Sayangnya, laporan tersebut justru menunjukkan perkembangan dan pencapaian keterampilan yang rendah di antara anak-anak dan remaja.

“Mayoritas anak-anak dan remaja di seluruh dunia telah gagal (mengembangkan keterampilan, -penerjemah) karena sistem pendidikan mereka, membuat mereka tidak terdidik dengan baik, tidak terinspirasi, dan tidak terampil—ini masalah serius bagi ketidakproduktifan,” ujar Direktur Pendidikan UNICEF Robert Jenkins.

Ketimpangan ekonomi antar negara

Berikut ringkasan dari laporan tersebut:

  • Dari 77 negara dengan data, hanya 72% anak usia 36-69 bulan berada di jalur yang tepat dalam setidaknya tiga indeks perkembangan: literasi-numerik, fisik, sosial-emosional, dan pembelajaran. Masing-masing negara menyoroti hasil yang berbeda; misalnya, di Sierra Leone, anak laki-laki 15% lebih kecil kemungkinannya untuk berada di jalur yang benar dibandingkan anak perempuan. Sedangkan di Burundi persentasenya 26%.
  • Dari 121 negara dengan data, sekitar setengah dari anak-anak berusia sepuluh tahun telah mengembangkan keterampilan membaca dasar, dengan anak laki-laki 7% lebih kecil dibandingkan anak perempuan.
  • Dari 38 negara dengan data, hanya dua dari lima pemuda yang berada di jalur yang benar untuk sepenuhnya mencapai keterampilan yang diperlukan untuk berkembang di dunia kerja dan kehidupan. Keterampilan ini mencakup keterampilan membaca dan matematika tingkat menengah, keterampilan yang dapat ditransfer, dan keterampilan digital.

Berdasarkan data dari tiga kelompok usia yang diteliti, didapati bahwa mereka yang hidup di negara-negara kaya memperoleh pengembangan dan pencapaian keterampilan yang lebih baik daripada mereka yang berada di negara-negara berpenghasilan rendah. Dukungan sosial ekonomi sangat krusial untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam menggapai kehidupan yang lebih baik. Alat ukur dan pengujian yang tepat juga diperlukan untuk laporan yang lebih komprehensif di masa mendatang.

Mendobrak hambatan pendidikan

Anak-anak dan remaja adalah kunci bagi generasi mendatang. Dengan laporan tersebut, UNICEF dan Komisi Pendidikan mendesak pemerintah di semua negara untuk memberikan dukungan hidup fundamental untuk memastikan bahwa semua anak dapat memperoleh pendidikan yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Strategi ini termasuk meminimalkan risiko putus sekolah dan menyesuaikan pelajaran dengan kebutuhan anak. Dengan cara ini, kita akan selangkah lebih dekat menuju kehidupan masyarakat di mana tidak ada yang tertinggal.

Baca laporan selengkapnya di sini.

Baca juga versi asli artikel ini dalama bahasa inggris di Green Network Asia.

Penerjemah & Editor: Abul Muamar


Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Rencana Uni Eropa Sederhanakan Standar Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan

Continue Reading

Sebelumnya: Potret Kemiskinan dan Kelaparan Global saat Ini
Berikutnya: Upaya Menutup Kesenjangan Gender Global Menurut World Economic Forum

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia