Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Advertorial
  • Event
  • Pelatihan
  • Internship
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Topik
  • Terbaru
  • Kabar
  • Siaran Pers
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas
  • Muda
  • Dunia
  • SDGs
  • Opini
  • Unggulan

Mendukung Industri Kakao Berkelanjutan di Indonesia

Seiring peningkatan produksi, mendukung industri kakao yang berkelanjutan menjadi penting bagi semua orang, termasuk konsumen.
Oleh Yuanda Pangi Harahap
31 Mei 2023
Ilustrasi buah kakao dan sebatang coklat dengan panah hijau melingkar

Ilustrasi: Irhan Prabasukma.

Kakao memang bukan komoditas primer seperti beras, gandum, dan jagung. Kakao juga tidak sama seperti minyak kelapa sawit, bahan utama pembuatan berbagai produk. Namun, permintaan kakao terus stabil bahkan cenderung melebihi pasokan yang tersedia dalam beberapa tahun terakhir. Seiring peningkatan produksi, mendukung industri kakao yang berkelanjutan menjadi semakin penting.

Produksi & Keberlanjutan Kakao

Sebagian besar produk kakao diekspor ke Eropa dan Amerika, negara-negara dengan tingkat konsumsi coklat yang lebih tinggi. Di negara-negara berkembang penghasil kakao seperti Pantai Gading, Ghana, Indonesia, Meksiko, dan lainnya, sekitar 5 juta rumah tangga menanam kakao sebagai tanaman komersil.

Di Indonesia, kakao termasuk dalam tiga besar tanaman perkebunan setelah kelapa sawit dan karet. Menurut data BPS 2021, luas tanaman kelapa sawit mencapai 14,66 juta hektare, karet 3,77 juta hektare, dan kakao 1,47 juta hektare. Dari 1,47 juta hektare tersebut, 99,2% milik petani kecil, dan hanya 0,8% yang dikelola oleh perusahaan.

seorang pria berdiri diantara pohon coklat
Foto: Save the Children, 2021.

Pasar yang terorganisir menghadirkan berbagai tantangan dalam industri kakao, termasuk tren menuju keberlanjutan (sustainability). Tren ini berdampak pada rantai pasok industri kakao dan coklat. Seiring meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya produk yang berkelanjutan, beberapa perusahaan mulai beralih dari produk konvensional. Secara keseluruhan, produksi kakao berkelanjutan global meningkat dari 27% pada tahun 2008 menjadi 47,3% pada tahun 2019.

Program Keberlanjutan Kakao di Indonesia

Sementara itu, luas lahan kakao di Indonesia mengalami penurunan sebesar 14,6% dari tahun 2011 hingga 2021. Pemerintah Indonesia meresponnya dengan membuat program “Gernas Kakao” untuk meningkatkan kualitas dan produksi kakao. Program ini dimulai pada tahun 2009 di sembilan provinsi.

Beberapa perusahaan swasta merespons tren dengan menerapkan program keberlanjutan mereka di Indonesia. Misalnya, Kemitraan Berkelanjutan Kakao (Cocoa Sustainability Partnership) dibentuk secara resmi pada tahun 2015 untuk menciptakan kolaborasi yang baik antara pemangku kepentingan publik-swasta. Asosiasi ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan keberlanjutan kakao di Indonesia yang saling menguntungkan.

Berbagai program keberlanjutan tersebut tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi kakao tetapi juga pada aspek lingkungan dan sosial. Di balik nikmatnya coklat yang kita konsumsi, banyak petani kakao skala kecil yang membutuhkan lebih banyak akses ke sumber daya yang mengarah ke model yang lebih berkelanjutan. Karenanya, beberapa inisiatif keberlanjutan bertujuan untuk membantu petani kakao skala kecil dengan menyediakan bibit kakao berkualitas baik, memberdayakan kelompok perempuan, menghapus pekerja anak dan kerja paksa, serta meningkatkan akses agroinput seperti pestisida dan pupuk.

Yang menjadi pertanyaan, apakah semua program keberlanjutan tersebut berdampak, atau hanya strategi pemasaran semata? Apakah masuk akal bagi konsumen untuk membeli produk berkelanjutan dengan harga yang lebih tinggi?

Perkembangan kecil

Tujuan dari industri kakao yang berkelanjutan di Indonesia mungkin belum sepenuhnya tercapai, namun ada beberapa perkembangan. Menurut Badan Pusat Statistik, rata-rata produktivitas kakao sedikit meningkat dalam sepuluh tahun terakhir.

Perkembangan lainnya adalah bagaimana petani mendapatkan lebih banyak wawasan dan pengetahuan tentang praktik bisnis kakao. Mereka juga menerima manfaat dari premi sertifikasi. Selain itu, kemitraan multipihak menghasilkan beberapa kebijakan pemerintah berupa distribusi bahan tanam yang baik (bibit dan tunas), penyediaan pupuk khusus kakao (NPK Khusus Kakao) dengan harga bersubsidi, dan membuka pintu pembiayaan pengelolaan tanaman kakao dari lembaga keuangan.

Mendukung Industri Kakao Berkelanjutan

Di sisi lain, produk berkelanjutan seringkali lebih mahal. Bagi konsumen yang memprioritaskan tanggung jawab lingkungan dan sosial, harga yang lebih tinggi mungkin bukan masalah. Konsumen jenis ini ingin mendukung metode produksi yang berkelanjutan, praktik bisnis yang adil dalam rantai nilai, dan pertimbangan etis lainnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pangsa margin yang dihasilkan dari sebatang coklat hitam pada tahun 2018 tidak menguntungkan petani kakao skala kecil. Mereka menghasilkan keuntungan terendah (hanya 6-7%) dalam rantai nilai, sementara pedagang dan pabrik memperoleh keuntungan 7-8%. Produsen dan pengecer menghasilkan keuntungan terbesar mencapai 85-90%. Oleh karena itu, sebagai konsumen, kita harus memastikan bahwa produk kakao berkelanjutan yang kita beli berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk para petani dalam rantai pasoknya.

Untuk memastikan bahwa kita membuat dampak nyata saat memutuskan untuk membeli, kita dapat mengambil beberapa langkah: mengedukasi diri sendiri tentang masalah keberlanjutan di industri kakao dan cokelat, memeriksa transparansi dalam rantai pasok, dan memilih produk yang selaras dengan nilai-nilai tersebut. Dengan demikian, kita dapat lebih yakin bahwa pembelian kita berdampak positif bagi petani dan berkontribusi bagi pengembangan industri kakao yang berkelanjutan.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Yuanda Pangi Harahap
+ posts

Yuanda Pangi Harahap mengambil ASEAN Master in Sustainability Management, program dual degree dari Universitas Gadjah Mada di Indonesia dan University of Agder di Norwegia. Dia telah terlibat dalam proyek keberlanjutan di industri kelapa sawit dan kakao. Anda dapat menghubungi Yuanda melalui [email protected].

    This author does not have any more posts.

Continue Reading

Sebelumnya: Pentingnya Kebijakan Sosial Ramah Lansia untuk Pembangunan Berkelanjutan
Berikutnya: Laporan Keberlanjutan GoTo 2022: Upaya Mencapai Nol Emisi Karbon, Nol Sampah, dan Nol Hambatan

Artikel Terkait

tiga anak dengan seorang perempuan berdiri di depan tanaman hidroponik Upaya WFP Atasi Kerawanan Pangan Masyarakat Rentan dengan Pertanian Hidroponik
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya WFP Atasi Kerawanan Pangan Masyarakat Rentan dengan Pertanian Hidroponik

Oleh Kresentia Madina
1 Desember 2023
tiga orang duduk di rerumputan di puncak gunung dengan latar pegunungan di kejauhan. Meningkatkan Komitmen Wisata Pegunungan dan Pendakian yang Berkelanjutan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Meningkatkan Komitmen Wisata Pegunungan dan Pendakian yang Berkelanjutan

Oleh Abul Muamar
30 November 2023
foto keyboard laptop dengan ilustrasi ujaran kebencian dalam gelembung-gelembung merah Dampak Konten Berbahaya di Media Sosial terhadap Pembangunan Perdamaian
  • Kabar
  • Unggulan

Dampak Konten Berbahaya di Media Sosial terhadap Pembangunan Perdamaian

Oleh Kresentia Madina
30 November 2023
induk paus sperma dan anaknya di lautan Komitmen Dominika Bangun Cagar Alam Paus Sperma Pertama di Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Komitmen Dominika Bangun Cagar Alam Paus Sperma Pertama di Dunia

Oleh Nazalea Kusuma
29 November 2023
aliran air jernih di antara bebatuan di tengah pepohonan Meningkatkan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Meningkatkan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat

Oleh Abul Muamar
28 November 2023
cover publikasi kerangka kerja RESPECT. Mencegah Kekerasan terhadap Perempuan dengan Kerangka Kerja RESPECT
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mencegah Kekerasan terhadap Perempuan dengan Kerangka Kerja RESPECT

Oleh Nazalea Kusuma
28 November 2023
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • tiga anak dengan seorang perempuan berdiri di depan tanaman hidroponik Upaya WFP Atasi Kerawanan Pangan Masyarakat Rentan dengan Pertanian Hidroponik
    • Kabar
    • Unggulan

    Upaya WFP Atasi Kerawanan Pangan Masyarakat Rentan dengan Pertanian Hidroponik

  • tiga orang duduk di rerumputan di puncak gunung dengan latar pegunungan di kejauhan. Meningkatkan Komitmen Wisata Pegunungan dan Pendakian yang Berkelanjutan
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Meningkatkan Komitmen Wisata Pegunungan dan Pendakian yang Berkelanjutan

  • foto keyboard laptop dengan ilustrasi ujaran kebencian dalam gelembung-gelembung merah Dampak Konten Berbahaya di Media Sosial terhadap Pembangunan Perdamaian
    • Kabar
    • Unggulan

    Dampak Konten Berbahaya di Media Sosial terhadap Pembangunan Perdamaian

  • induk paus sperma dan anaknya di lautan Komitmen Dominika Bangun Cagar Alam Paus Sperma Pertama di Dunia
    • Kabar
    • Unggulan

    Komitmen Dominika Bangun Cagar Alam Paus Sperma Pertama di Dunia

  • aliran air jernih di antara bebatuan di tengah pepohonan Meningkatkan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Meningkatkan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • gambar sebagian permukaan bumi Menilik Cara Kerja EOS Data Analytics dalam Upaya Konservasi Lingkungan di Asia
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Menilik Cara Kerja EOS Data Analytics dalam Upaya Konservasi Lingkungan di Asia

  • seorang pria botak duduk di depan sebuah pohon besar di hutan. Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua

  • seorang perempuan berpakaian merah rajutan berdiri di depan pintu dengan dedaunan di atasnya. Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

  • seorang perempuan berkaca mata sedang mengajar dengan memegang papan tulis dengan huruf-huruf alfabet. Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

  • seorang perempuan duduk di depan sebuah dinding dengan cermin di belakangnya. Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra

Sidebar Insan Figur
Sidebar Bespoke Event

Tentang Kami

  • Tim
  • #LetterfromtheFounder
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Artikel Opini
  • Panduan Artikel Komunitas
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Kontributor
  • Jaringan Penasihat Senior
  • Jaringan Penasihat Muda
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2023 Green Network Asia - Indonesia