Memperkuat Ketahanan Masyarakat di Tengah Meningkatnya Risiko Bencana
Foto: Heru Situmbul di Wikimedia Commons.
Kerusakan lingkungan dan krisis iklim telah berkontribusi signifikan terhadap kejadian bencana di berbagai daerah serta tingkat keparahan yang diakibatkannya. Dalam hal ini, masyarakat lokal seringkali menjadi pihak yang paling terdampak dan paling menderita. Oleh karena itu, di samping manajemen risiko bencana yang menekankan pada pencegahan jangka panjang, penguatan ketahanan masyarakat dalam berbagai dimensi juga sangat penting di tengah meningkatnya risiko bencana.
Risiko Bencana yang Meningkat di Tengah Polikrisis
Frekuensi dan intensitas kejadian bencana mengalami tren peningkatan di berbagai belahan dunia seiring masifnya kerusakan lingkungan, pemanasan global, dan penurunan keanekaragaman hayati. Sepanjang tahun 2025 hingga tanggal 11 Desember ketika artikel ini terbit, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 3.055 kejadian bencana, yang merenggut 1.426 nyawa dan memaksa lebih dari 10 juta orang mengungsi.
Secara khusus, bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan kekeringan menjadi yang paling dominan dari tahun ke tahun, menimbulkan dampak meluas yang menyengsarakan jutaan orang. Pada tahun 2024, misalnya, dari 3.472 bencana yang terjadi, 99% di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi. Deforestasi dan alih fungsi lahan untuk pertanian industri dan pertambangan telah menjadi kontributor utama masalah ini. Bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada akhir November 2025, yang turut menyeret ribuan gelondongan kayu dari hutan di berbagai titik, adalah salah satu bukti yang terang benderang.
Meningkatnya risiko bencana semakin diperparah oleh polikrisis yang tengah melanda, terutama krisis ekonomi yang membuat tekanan hidup semakin meningkat, mulai dari inflasi harga kebutuhan pokok hingga sulitnya lapangan pekerjaan dan peluang ekonomi. Hal ini menggarisbawahi tantangan yang semakin kompleks dari yang pernah terjadi sebelumnya.
Pentingnya Ketahanan Masyarakat
Di tengah situasi ketika bencana bisa datang kapan saja, ketahanan masyarakat menjadi semakin vital dalam meminimalkan kerugian dan dampak buruk baik jangka pendek maupun jangka panjang, sekaligus mendukung upaya adaptasi dan mitigasi yang lebih baik. Dalam hal ini, tingkat literasi bencana merupakan salah satu elemen yang memainkan peran penting. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dengan tingkat literasi risiko dan kesadaran terhadap bencana yang lebih tinggi, yang didukung oleh infrastruktur sosial yang baik, memiliki peluang lebih besar untuk pulih lebih cepat.
Ketahanan masyarakat sangat penting mengingat respons pertama ketika bencana melanda seringkali datang dari inisiatif lokal, sementara bantuan dari pemerintah atau pihak lain menyusul belakangan. Studi yang dilakukan terhadap komunitas di daerah rawan bencana menemukan bahwa pengetahuan tentang risiko dan kesiapsiagaan secara signifikan berkaitan dengan tingkat ketahanan komunitas.
Dengan ketahanan masyarakat yang kokoh, dampak sosial dan ekonomi dapat diminimalkan, terutama korban jiwa, hilangnya mata pencaharian, kerusakan rumah, hingga gangguan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Hal ini sangat penting terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, perempuan, orang dengan disabilitas, dan penduduk miskin ekstrem atau mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.
Memperkuat Ketahanan Masyarakat
Untuk memperkuat ketahanan masyarakat dalam berbagai dimensi di tengah polikrisis dan meningkatnya risiko bencana, ada beberapa aspek utama yang perlu ditingkatkan menurut Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR). Di antaranya:
- Meningkatkan pengetahuan risiko dan literasi kebencanaan, termasuk melalui pelatihan rutin tentang jenis ancaman dan cara merespons, edukasi publik lewat sekolah dan komunitas masyarakat, dan pemetaan risiko secara partisipatif.
- Membangun sistem deteksi dan peringatan dini yang andal dan dapat dipercaya, yang mencakup uji coba sistem secara berkala dan saluran komunikasi lintas platform (pengeras suara di balai desa, rumah ibadah, hingga media sosial)
- Memperkuat kesiapsiagaan berbasis komunitas dan memperkuat kepemimpinan lokal.
- Memperkuat ekonomi dan penghidupan warga melalui diversifikasi sumber pendapatan dan dukungan terhadap usaha kelompok rentan.
- Menjamin keamanan akses terhadap kebutuhan dasar seperti ketersediaan pangan, air bersih dan sanitasi, layanan kesehatan, serta pendidikan.
- Melindungi dan memulihkan ekosistem penyangga seperti hutan, mangrove, daerah aliran sungai, dan daerah tangkapan air.
- Memperkuat kearifan dan pengetahuan lokal dan tradisional, termasuk dengan mengintegrasikannya ke dalam pengelolaan risiko bencana dan mendorong peran pemimpin adat untuk terlibat dalam komunikasi dan edukasi risiko.
Selain itu, sebuah laporan menyoroti pentingnya peningkatan keterlibatan dan penguatan komunikasi antara warga dan pihak berwenang dalam manajemen risiko bencana. Beberapa pelajaran berharga yang dapat dipetik dari laporan tersebut mencakup pentingnya mengintegrasikan inisiatif pendukung seperti mobilisasi sumber daya dan relawan serta keahlian lokal selama masa respons dan pemulihan; mengembangkan strategi untuk memperkuat jaringan dukungan masyarakat untuk mengidentifikasi beragam kebutuhan; dan bekerja sama dengan para pemimpin lokal untuk mengidentifikasi sarana komunikasi yang paling mudah diakses, dipahami, dan bermanfaat bagi masyarakat dengan beragam kebutuhan.
Join Membership Green Network Asia – Indonesia
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks saat ini, membekali diri, tim, dan komunitas dengan wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan strategis untuk tetap terdepan dan relevan.
Join Sekarang
Wawancara dengan May Tan-Mullins, CEO dan Rektor University of Reading Malaysia
UU KUHAP 2025 dan Jalan Mundur Perlindungan Lingkungan
Wawancara dengan Eu Chin Fen, CEO Frasers Hospitality
Meningkatkan Akses terhadap Fasilitas Olahraga Publik di Tengah Tren Gaya Hidup Sedenter
Langkah Pemerintah Inggris dalam Mengatasi Pengangguran Kaum Muda
Mengarusutamakan Solusi Berbasis Alam untuk Reformasi Manajemen Risiko Bencana