Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Pentingnya Pendidikan Lingkungan untuk Mengarusutamakan Pariwisata Berkelanjutan

Pendidikan lingkungan sangat penting dalam mengarusutamakan pariwisata berkelanjutan.
Oleh Prayul Sartika
18 Maret 2024
Orang-orang memungut sampah di pantai

Foto: Ron Lach di Pexels.

Dalam beberapa dekade terakhir, pariwisata terus mengalami perkembangan dan menjelma sebagai salah satu sektor ekonomi dengan tingkat pertumbuhan tercepat secara global. Namun, tanpa penegakan prinsip-prinsip keberlanjutan, pariwisata akan meninggalkan dampak buruk bagi lingkungan dan manusia. Oleh karena itu, memastikan industri pariwisata berjalan secara berkelanjutan menjadi semakin penting. Untuk mengarusutamakan pariwisata berkelanjutan, pendidikan lingkungan dapat menjadi salah satu sarana yang efektif.

Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata merupakan sumber devisa yang penting. Sektor ini juga menyediakan lapangan kerja dalam jumlah yang signifikan. Data Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) menunjukkan bahwa jumlah wisatawan secara global meningkat dari 25 juta pada tahun 1950 menjadi lebih dari 1,2 miliar pada tahun 2023, meskipun pandemi COVID-19 menerjang. Pada tahun 2030, jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 1,4 miliar.

Meski berperan dalam meningkatkan perekonomian suatu negara, sektor pariwisata juga berdampak negatif terhadap komunitas lokal dan lingkungan. Oleh karena itu, memastikan keberlanjutannya di segala aspek merupakan hal yang sangat penting.

Menurut UNWTO, pariwisata berkelanjutan adalah “pariwisata yang mempertimbangkan sepenuhnya dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan saat ini dan masa depan, dengan memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan, dan komunitas tuan rumah”. Jadi, selain perekonomian, pariwisata berkelanjutan juga harus berkontribusi dalam melindungi warisan alam dan melestarikan budaya dan nilai-nilai tradisional komunitas lokal.

Pendidikan Lingkungan untuk Dukung Pariwisata Berkelanjutan

Peran pendidikan sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan, termasuk pendidikan lingkungan. Pada dasarnya, pendidikan lingkungan mencakup pengajaran kepada masyarakat tentang cara kerja alam dan bagaimana manusia dapat mengelola perilaku mereka untuk membantu melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem serta menjalani kehidupan yang berkelanjutan.

Untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan, pendidikan lingkungan sangat penting karena dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang lingkungan dan mendorong masyarakat untuk mengambil tindakan menuju perbaikan. Konsep ini telah diterapkan di berbagai destinasi wisata, baik melalui pendidikan formal maupun informal.

Implementasinya di Asia Tenggara

Hoi An merupakan kota pertama di Vietnam yang berhasil mengelola pariwisata secara berkelanjutan, khususnya dalam hal pengelolaan sampah. Kota ini mendorong upaya kolaboratif untuk melestarikan warisan lokal dan lingkungan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah, perusahaan, dan penduduk lokal. Kemitraan antara DUEd (Universitas Danang) dan Dewan Pengelola Kawasan Konservasi Laut (MPA) Pulau Cham di negara tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengelolaan sampah padat dan pengelolaan berbasis komunitas. 

Kemitraan tersebut merevisi kurikulum dengan informasi praktis dan kegiatan langsung. Sebagai contoh, mahasiswa relawan mengikuti diskusi kelompok yang diselenggarakan oleh MPA dengan komunitas lokal untuk mempelajari tantangan pemilahan sampah padat.

Di Indonesia, salah satu contohnya ada di Puncak, Bogor-Cianjur, Jawa Barat. Puncak memainkan peran multifungsi baik dalam konservasi maupun pariwisata karena lokasinya terletak di kawasan perkotaan terpadat di Indonesia dan di hulu DAS Ciliwung, sungai utama yang mengalir melewati Jakarta. Di sini, terdapat Konsorsium Penyelamatan Puncak yang merupakan gerakan berbasis pendidikan lingkungan, yang digagas oleh Pusat Sistem, Analisis, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah IPB, Forest Watch Indonesia, Komunitas Peduli Ciliwung, dan beberapa perwakilan komunitas lokal.

Konsorsium ini berfokus pada peningkatan kualitas daerah tangkapan air Puncak. Pemerintah juga menerapkan penilaian desa secara cepat (Rapid Rural Appraisal/RRA) dan Penilaian Desa Partisipatif (PRA) untuk mendorong diskusi di tingkat desa mengenai nilai konservasi lingkungan dalam pengelolaan risiko bencana.

Perlu Lebih Banyak Pendanaan

Pendidikan lingkungan dapat menjadi alat yang ampuh untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Namun, pendidikan lingkungan yang benar-benar kolaboratif, inklusif, komprehensif, dan efektif punya tantangan tersendiri, termasuk pendanaan.

Manfaat pendidikan lingkungan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan sebagian besar baru dapat dilihat dalam jangka panjang. Pada saat yang sama, mempertahankan pembelajaran dan program jangka pendek seiring dengan keluar masuknya pelajar dan pemangku kepentingan lainnya memerlukan pendanaan yang besar.

Pendanaan juga diperlukan untuk memastikan pekerjaan yang layak bagi semua orang yang terlibat dan membiayai lebih banyak penelitian untuk mencapai pemahaman dan inovasi yang lebih baik. Oleh karena itu, mendorong kemitraan pemerintah-swasta yang dapat menopang pendanaan pendidikan lingkungan adalah kunci dan investasi bagi upaya jangka panjang yang berdampak untuk menciptakan pariwisata berkelanjutan.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Prayul Sartika
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Prayul adalah Reporter di Green Network Asia. Lulusan program Biologi Universitas Adi Buana ini memiliki passion yang kuat dalam menulis tentang keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan isu-isu lain terkait SDGs.

  • Prayul Sartika
    https://greennetwork.id/author/prayulnoviliasartika/
    Meningkatkan Pemanfaatan Tanaman Obat untuk Dukung Layanan Kesehatan
  • Prayul Sartika
    https://greennetwork.id/author/prayulnoviliasartika/
    Meningkatkan Sistem Pertanian dengan Teknologi Drone
  • Prayul Sartika
    https://greennetwork.id/author/prayulnoviliasartika/
    Aruba Akui Hak-Hak Alam Lewat Amandemen Konstitusi
  • Prayul Sartika
    https://greennetwork.id/author/prayulnoviliasartika/
    Solusi Berbasis Alam untuk Pengelolaan Air Pertanian

Continue Reading

Sebelumnya: Menjaga Tradisi Sasi Laut untuk Dukung Perikanan Berkelanjutan di Maluku
Berikutnya: Mengarusutamakan Pengelolaan dan Daur Ulang Limbah Elektronik

Lihat Konten GNA Lainnya

bangunan roboh Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Robohnya NZBA: Kritik, Analisis, dan Seruan untuk Perbankan Indonesia

Oleh Jalal
17 Oktober 2025
Empat tangan anak-anak yang saling berpegangan Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengatasi Perundungan di Lingkungan Pendidikan dengan Aksi Kolektif

Oleh Andi Batara
17 Oktober 2025
sekawanan bison sedang memamah di atas padang rumput yang tertutup salju Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi

Oleh Kresentia Madina
17 Oktober 2025
meja dengan berbagai ikan segar tersusun di atasnya Memajukan Sektor Pangan Akuatik untuk Mendukung Ketahanan Pangan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memajukan Sektor Pangan Akuatik untuk Mendukung Ketahanan Pangan

Oleh Seftyana Khairunisa
16 Oktober 2025
dua elang hitam kepala putih bertengger di ranting pohon yang tak berdaun Bagaimana Bahasa Potawatomi Menghidupkan dan Menghormati Alam
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Bahasa Potawatomi Menghidupkan dan Menghormati Alam

Oleh Dina Oktaferia
16 Oktober 2025
Kursi roda anak berukuran kecil di samping deretan kursi kayu, dengan latar belakang papan tulis hitam dan lantai berkarpet berwarna cerah. Mengatasi Tantangan yang Dihadapi Anak dengan Disabilitas
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Tantangan yang Dihadapi Anak dengan Disabilitas

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
15 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia