Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Garda Pangan: Mencegah Makanan menjadi Sampah melalui Food Bank

Sampah makanan masih menjadi persoalan lingkungan utama di Indonesia. Di Surabaya, Garda Pangan bergerak mencegah makanan menjadi sampah melalui food bank.
Oleh Maulina Ulfa
25 April 2023
Kegiatan pengumpulan makanan Garda Pangan

Foto: SIEJ.

Persoalan sampah makanan atau  (food loss and waste/FLW) di Indonesia semakin memprihatinkan dalam satu dasawarsa terakhir. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 adalah sampah sisa makanan. Di Surabaya, Jawa Timur, Garda Pangan bergerak menyelamatkan dan mencegah makanan menjadi sampah melalui food bank.

Sampah Makanan di Indonesia

Food and Agriculture Organization (FAO) mendefinisikan food loss sebagai kehilangan makanan yang terjadi mulai dari  tahap produksi hingga tahap pengemasan. Adapun food waste adalah makanan yang terbuang saat proses distribusi dan konsumsi. Sebagai contoh, buah yang rusak di gudang penyimpanan merupakan food loss, sementara sisa makanan di piring adalah food waste.

Timbulan sampah makanan di Indonesia didominasi oleh bahan pangan berupa padi-padian seperti beras, jagung, gandum, dan produk terkait. Sayuran adalah jenis pangan yang prosesnya paling tidak efisien dengan kehilangan mencapai 62,8 persen dari seluruh proses rantai pasok domestik. Selain itu, sampah makanan juga banyak dihasilkan oleh bisnis dan kegiatan yang berkaitan dengan makanan hotel, restoran, hingga acara-acara besar seperti pernikahan.

Sampah makanan memberikan dampak lingkungan, ekonomi dan sosial dalam kadar yang sama seriusnya. Dari sisi lingkungan, sampah makanan berkontribusi signifikan terhadap pemanasan global, dengan rata-rata emisi sebesar 2.324,24 kg CO2eq per satu ton sampah makanan yang dihasilkan. Pada aspek sosial, banyaknya sampah makanan yang dihasilkan memperburuk kondisi kelaparan global dan menghambat upaya perbaikan gizi dan pengentasan stunting di dalam negeri. Dan pada aspek ekonomi, banyaknya makanan yang terbuang menyebabkan Indonesia kehilangan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4-5% atau setara  Rp213- 551 triliun per tahun.

Yang Dilakukan Garda Pangan

Garda Pangan merupakan sebuah gerakan yang berfokus pada upaya pengurangan produksi sampah makanan. Gerakan ini lahir dari pengalaman salah seorang penggagasnya, Dedhy Trunoyudho, yang merupakan pengusaha katering. Pengalaman menyaksikan banyaknya makanan yang tersisa dan akhirnya terbuang di setiap acara pernikahan mendorong Dedhy dan istrinya, Indah Audivtia, untuk mendonasikan makanan berlebih.

Untuk mencegah makanan menjadi sampah, Garda Pangan menawarkan beberapa program, yaitu:

  • Food Rescue 

Menyelamatkan surplus makanan yang dihasilkan oleh industri hospitality. Makanan yang berlebih akan diperiksa kembali kualitasnya, dikemas ulang, lalu dibagikan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya. Untuk menjamin keamanan dan kesehatan dari makanan tersebut, Garda Pangan menerapkan SOP yang ketat untuk memastikan makanan ditangani secara higienis dan disalurkan secara bermartabat.

Dalam menjalankan program ini, Garda Pangan bekerja sama dengan mitra-mitra dari kalangan restoran, hotel, bakery, kafe, rumah makan, katering, dan industri makanan lainnya. Food rescue dilakukan setiap harinya dengan menjemput makanan yang tidak terjual dari mitra untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

  • Gleaning

Gleaning berfokus pada penyelamatan makanan yang secara tampilan tidak layak masuk swalayan, supermarket, atau toko. Program ini berangkat dari banyaknya petani yang terpaksa membuang hasil panen yang tampilannya terlihat jelek namun masih segar dan bernutrisi. Garda Pangan mengumpulkan sisa-sisa panen yang sengaja ditinggalkan petani di lahan, yang sebenarnya masih sangat layak dimakan.

  • Food Drive

Menyelamatkan makanan yang tak habis dimakan dalam jumlah besar. Dalam hal ini, Garda Pangan menyelenggarakan food drive atau pengumpulan donasi surplus makanan pada momen tertentu. Misalnya, pengumpulan kue kering berlebih setelah hari raya Idul Fitri, atau saat terjadi bencana alam. Pengumpulan donasi dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menitipkan kotak-kotak donasi di beberapa drop point di Surabaya, hingga penjemputan donasi oleh para relawan.

  • Wedding & Event

Menjemput makanan berlebih yang dihasilkan dari pernikahan, event, acara, pesta, atau selebrasi yang menyisakan makanan berlebih dalam jumlah yang banyak.

Mendukung Food Bank sebagai Solusi

“Walaupun Indonesia adalah negara dengan tingkat konsumsi makanan terbesar ketiga di dunia, masih banyak kelompok masyarakat yang tidak mampu memperoleh makanan layak konsumsi. Pemerintah dapat mendorong industri makanan dan minuman besar untuk mendonasikan makanan berlebih mereka ke food bank, karena selama ini yang terjadi makanan berlebih justru dibuang,” kata Dedhy.

Inisiatif Garda Pangan dapat menjadi salah satu contoh gerakan dalam mendukung praktik konsumsi dan produksi berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus  upaya penyelamatan lingkungan.  “Kolaborasi pemerintah dengan berbagai pihak menjadi salah satu kunci keberhasilan pengelolaan sampah makanan berkelanjutan,” imbuh Dedhy.

Editor: Abul Muamar

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Maulina Ulfa
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Maulina adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jember.

  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Darurat Kebakaran Hutan di Tengah Kemarau Panjang dan Bagaimana Mengatasinya
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Agradaya Berdayakan Petani Rempah di Menoreh
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Perkuat Pembangunan Berkelanjutan Melalui Indonesian Sustainability Forum 2023

Continue Reading

Sebelumnya: Mendorong Akses Buku Berkualitas untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Berikutnya: Laporan Akhir IPCC Tekankan Pentingnya Tindakan Cepat, Mendalam, dan Berkelanjutan untuk Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia