Gojek Janji Capai “Three Zeros” Pada Tahun 2030

Pengemudi Gojek | Foto: Gojek
Gojek, platform multi layanan dan grup pembayaran digital Asia Tenggara yang berkantor pusat dan didirikan di Jakarta, mempunyai misi menghubungkan konsumen dengan penyedia barang dan jasa. Perusahaan memperbaiki struktur transportasi di Indonesia dengan menawarkan lebih dari 20 fitur yang memudahkan masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan atau kegiatan sehari – hari. Seperti layanan ojek dan mobil on-demand, layanan pesan antar makanan, layanan belanja, dan sebagainya.
Saat ini, Gojek beroperasi di Indonesia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan Filipina dengan total 207 kota. Dalam laporan Environment, Social and Governance (ESG) pertama mereka pada April 2021, Gojek melakukan asesmen yang mengacu pada Sustainable Accounting Standards Board (SASB) dan Global Reporting Initiative (GRI) dengan 28 topik ESG yang relevan di industri terkait.
Dalam laporan pertamanya, Gojek berjanji untuk mencapai Three Zeros, yaitu : Zero Emissions, Zero Waste, dan Zero Barriers pada tahun 2030. Untuk komitmen ini, perusahaan memiliki tiga prinsip panduan yang menjadi landasan strategi mereka, yaitu GoGreener (keberlanjutan lingkungan) untuk Zero Emisi dan Zero Waste, GoForward (kemajuan sosial ekonomi), dan GoTogether (kesetaraan dan inklusi) untuk Zero Barriers.

GoGreener: Membatasi Dampak Lingkungan
Di bawah GoGreener, Gojek berfokus pada pemberdayaan masyarakat agar bertanggung jawab terhadap lingkungan dan mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi. Perusahaan telah mengukur jejak karbonnya pada Januari hingga Desember 2020 dengan hasil 1,04 juta tCO2e. Untuk mengurangi emisi, Gojek berkomitmen untuk mempercepat adopsi Electric Vehicles (EV) hingga 100% di ekosistemnya pada 2030 mendatang. Saat ini, perusahaan fokus melakukan studi kelayakan dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Gojek berencana untuk menekan emisi melalui fitur GoGreener Carbon Offset. Dengan bermitra dengan Jejak.in, alumnus Gojek Xcelerate (akselerator startup Gojek), para pengguna dapat menghitung emisi karbon dari transportasi mereka sehari-hari, dari penggunaan peralatan rumah tangga dan mengkonversinya menjadi jumlah pohon yang dibutuhkan untuk mengimbangi jejak karbon mereka.
Gojek juga fokus untuk menghilangkan polusi yang disebabkan dari plastik sekali pakai dan semua limbah di seluruh ekosistemnya. Selanjutnya, perusahaan mengedukasi semua pemangku kepentingan dalam perubahan perilaku guna mengurangi plastik sekali pakai, memfasilitasi transisi dengan memungkinkan alternatif lain yang lebih berkelanjutan, dan mempercepat penerapan praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan memanfaatkan teknologi.
GoForward: Memberdayakan Semua Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan Sosial Ekonomi
Gojek berkomitmen memberikan dampak bagi kehidupan jutaan orang untuk tumbuh dan berkembang melalui ekosistem digital. Laporan tersebut menyebutkan bahwa 83% merchant makanan mengalami peningkatan volume transaksi setelah bergabung dengan GoFood dan 90% merchant UMKM melakukan cashless untuk pertama kalinya saat mendaftar. Dengan menciptakan inisiatif dan komunitas, Gojek juga memberikan pelatihan dan pembiayaan ekonomi kecil & menengah kepada mitra pengemudi dan merchant.

GoForward berusaha untuk menjaga keberlangsungan mata pencaharian mitra pengemudi dengan memungkinkan mereka memperoleh penghasilan tambahan perbulannya melalui fitur Gocek dan kolaborasi PromoGo. Gojek juga menyediakan akses asuransi jiwa bagi mitra pengemudi untuk melindungi pengemudi dan keluarganya, serta menciptakan sistem manajemen keselamatan yang kuat dan berhasil menurunkan tingkat kecelakaan setiap satu juta jam, dari angka 6,38 pada 2019 turun menjadi 4,92 pada tahun 2020.
GoTogether: Kesempatan dan Akses yang Sama Untuk Semua
Gojek memberikan kesempatan yang sama di tempat kerja dengan menempatkan tenaga kerja yang beragam dan inklusif. Salah satu inisiatifnya adalah menyediakan Employee Resource Groups (ERG), sebuah kelompok yang dipimpin oleh karyawan dalam penyediaan ruang yang aman dan mendukung bagi tiap individu dengan pengalaman dan kondisi yang sama. ERG pertama yang diluncurkan adalah Women@Gojek, sebuah grup yang beranggotakan lebih dari 250 orang yang fokus untuk mendukung dan memaksimalkan keterampilan perempuan.

Gojek juga bermitra dengan Hollaback!, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, dan UN Women untuk meluncurkan kampanye anti-pelecehan dan program pelatihan untuk karyawan dan pemangku kepentingan. Selain itu, Perusahaan menyediakan Gojek SHIELD Technology yang memungkinkan para pengguna untuk berbagi rute, penyamaran nomor telepon untuk memastikan privasi, dan koneksi ke unit tanggap darurat 24 jam.
Untuk mendukung inklusivitas dan akses yang luas bagi semua, perusahaan melibatkan pengguna dan mitra penyandang disabilitas untuk membina kelompok sesama mitra pengemudi yang aman dan suportif. Untuk itu, perusahaan juga memberikan kelas bahasa isyarat kepada mitra pengemudi di beberapa kota besar di Indonesia.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Ari Ganesa
Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.
Adelia adalah penulis kontributor untuk Green Network Asia. Saat ini bekerja sebagai Reporter di SEA Today.