Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Survei ILO Ungkap Darurat Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja Indonesia

Survei ILO mengungkap bahwa dunia kerja di Indonesia sedang berada dalam keadaan darurat kekerasan dan pelecehan. Perempuan dan laki-laki bisa menjadi korban.
Oleh Abul Muamar
13 Maret 2023
seorang perempuan pekerja duduk di hadapan laptop dengan layar gelap, dengan secangkir minuman dan kacamata di sampingnya.

Foto: Thought Catalog di Unsplash.

Setiap orang memiliki hak atas keamanan dan keselamatan dalam hidup, termasuk di dunia kerja. Namun, dunia kerja kenyataannya tidak selalu aman bagi semua orang. Kekerasan dan pelecehan di dunia kerja dalam berbagai bentuk, masih menjadi permasalahan serius di berbagai tempat, termasuk di Indonesia. 

Selain membukakan akses ke kesejahteraan, tantangan kita adalah memastikan dunia kerja memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua orang tanpa memandang gender maupun latar belakang lainnya.

Perempuan dan Laki-Laki Bisa Jadi Korban

Dunia kerja di Indonesia mencengangkan publik dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kasus yang terungkap ke permukaan menunjukkan kepada kita bahwa kekerasan dan pelecehan di dunia kerja bisa menimpa siapapun dan tidak mengenal tempat.

Kasus yang menimpa seorang pegawai honorer perempuan di Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), misalnya. Korban mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh empat orang rekannya sesama pegawai di kementerian tersebut pada Desember 2019. Selain dipaksa berdamai, korban juga sempat dinikahkan dengan salah satu pelaku—yang belakangan menggugat cerai. Penyidikan kasus ini sempat dihentikan oleh penyidik Polresta Bogor Kota sebelum akhirnya dilanjutkan kembali hingga para pelaku dipecat.

Tidak hanya perempuan, laki-laki pun dapat menjadi korban. Kasus yang terjadi di lingkungan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengonfirmasi hal itu. Korban bahkan telah mengalami kekerasan dan pelecehan seksual sejak tahun 2015 dari rekan-rekannya sesama pegawai laki-laki. Setelah mencoba melapor berkali-kali ke polisi namun hasilnya nihil, apa yang dialami korban akhirnya mendapat perhatian publik dan direspons polisi setelah ia membeberkannya di media sosial pada 2021.

Survei Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja Indonesia 2022 oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) juga menegaskan hal itu. Dari 287 responden laki-laki, 54,01% di antaranya mengaku pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan dan pelecehan di dunia kerja. Ini menunjukkan bahwa risiko laki-laki mengalami kekerasan atau pelecehan di dunia kerja juga cukup signifikan.

Darurat Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja Indonesia

Secara keseluruhan, survei ILO mengungkap bahwa dunia kerja di Indonesia sedang berada dalam keadaan darurat kekerasan dan pelecehan. Sebanyak 70,93% dari total 1.173 responden mengaku pernah mengalami salah satu bentuk kekerasan dan pelecehan di dunia kerja. Satu hal yang ajek adalah korban tetap didominasi oleh perempuan (656 orang).

Survei tersebut mengungkap sejumlah temuan penting terkait pengalaman pekerja di Indonesia dalam kurun waktu 2020-2022.

  • 70,81% pekerja pernah menjadi korban kekerasan dan pelecehan di dunia kerja.
  • 69,35% korban mengalami lebih dari satu bentuk kekerasan dan pelecehan.
  • Kekerasan dan pelecehan paling sering dialami korban adalah yang bersifat psikologis (77,40%), disusul seksual (50,48%).
  • Faktor ketimpangan relasi kuasa masih sangat berperan, dimana atasan atau rekan kerja senior merupakan pelaku paling sering (54,81%).
  • Identitas gender dan difabilitas menjadi faktor kerentanan yang mendasari kekerasan dan pelecehan seksual. 
  • Kekerasan dan pelecehan di dunia kerja dapat terjadi di berbagai tempat, tidak hanya di kantor, tetapi juga di luar kantor dan secara daring.
  • Banyak korban mengalami gangguan kesehatan mental (stres hingga depresi), ingin mengundurkan diri, dan bahkan trauma untuk bekerja lagi.
  • Banyak korban memilih bungkam karena berbagai faktor, seperti minimnya mekanisme anti-kekerasan dan pelecehan yang dimiliki perusahaan/institusi, hingga takut disalahkan/dikucilkan.

Temuan ini memberitahu kita bahwa jalan untuk mencegah dan menghapus kekerasan dan pelecehan di dunia kerja masih panjang dan kompleks, dan menjadi batu sandungan bagi upaya menciptakan pekerjaan yang layak. Temuan ini sekaligus dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi para pemangku kepentingan, terutama institusi/perusahaan dan pemerintah, dalam merumuskan langkah-langkah untuk menghapus kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja. Pendekatan dengan perspektif korban merupakan hal yang sangat penting mengingat tidak sedikit korban yang dikucilkan atau disalahkan saat mencoba melapor atau menceritakan apa yang mereka alami.

“Saatnya untuk angkat bicara dan mengambil tindakan melawan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja,” kata Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar

Continue Reading

Sebelumnya: Katingan Mentaya: Inisiatif Pengurangan Emisi melalui Perdagangan Karbon
Berikutnya: Menggali Peluang Kolaborasi Keberlanjutan Kanada-ASEAN

Lihat Konten GNA Lainnya

Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia