Mendorong Pengembangan Keterampilan Pemuda: Apa Saja Aspek Kuncinya?
Masa depan ada di tangan pemuda. Mereka memiliki andil dalam mengubah dunia ke arah yang lebih baik. Di tengah perubahan iklim, krisis kemanusiaan, krisis biaya hidup, dan persoalan lainnya yang mengancam masa depan mereka, anak-anak muda terus bergerak dan terdorong untuk mengembangkan diri. Lalu, bagaimana kita dapat mendukung pengembangan keterampilan pemuda agar mereka dapat menjadi lebih bergairah, kritis, kreatif, dan mumpuni?
Dukungan Para Guru
Guru dan tenaga pendidik merupakan fasilitator pendidikan paling utama, dan peran mereka begitu krusial dalam pengembangan anak-anak dan pemuda. Sayangnya, perlakuan yang tidak layak terhadap guru menjadi salah satu faktor yang menyebabkan krisis pendidikan global, seperti halnya yang terjadi di Lebanon.
Sektor tenaga pendidikan menghadapi berbagai permasalahan seperti kekurangan guru, kondisi kerja yang tidak layak, dan berbagai tantangan lainnya. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meyakini bahwa pendidikan membutuhkan perubahan fundamental. Dia menuturkan, “Para guru acap kali kurang terlatih, diremehkan, dibayar tidak layak, dan terhambat oleh peran, metode, dan instruksi yang ketinggalan zaman.”
Dalam situasi yang cepat berubah, para guru juga harus mengembangkan diri. Dalam hal ini, transformasi guru dan sistem tenaga pendidikan dapat mendukung pengembangan pemuda ke arah yang lebih baik.
Keterampilan Pemuda untuk Semua
Memastikan bahwa seluruh pemuda mendapat manfaat dari berbagai dukungan adalah salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan keterampilan pemuda. Hal ini penting mengingat sebagian besar mereka yang sangat membutuhkan dukungan justru tertinggal. Bahkan, perkembangan teknologi yang seharusnya menghubungkan semua orang justru menghasilkan ketimpangan digital karena akses yang tidak setara.
Menaruh perhatian pada kebutuhan pemuda dalam kelompok rentan merupakan kunci untuk mengatasinya. Ada banyak opsi untuk memastikan pengembangan keterampilan pemuda yang inklusif, di antaranya meningkatkan akses terhadap buku-buku berkualitas, meningkatkan pendidikan multibahasa, menerapkan kebijakan yang mendukung anak-anak difabel, dan merangkul gerakan neurodiversitas.
Pendidikan Berkelanjutan dan Keterampilan Digital
Dunia pendidikan dan pekerjaan terus berubah. Dua keterampilan dasar ‘baru’ pada abad 21 adalah keberlanjutan (sustainability) dan teknologi. Membekali pemuda dengan keterampilan tersebut dapat membantu mereka mengamankan pekerjaan masa depan, berkontribusi dan berkembang dalam hidup.
Para pembelajar muda telah menaruh minat dan urgensi dalam mempelajari sektor keberlanjutan dan ekonomi hijau. Meningkatkan keterampilan digital dan pendidikan berkelanjutan bagi pemuda dapat dilakukan dalam berbagai cara, di antaranya dengan menyelenggarakan program semacam Global Schools, Greening Education Partnership, atau kolaborasi UNDP-Microsoft. Selain itu, sekolah-sekolah juga dapat memasukkan keberlanjutan ke dalam kurikulum untuk memfasilitasi pembelajaran dan praktik pembangunan berkelanjutan para siswa, guru, dan semua orang dalam ekosistem sekolah.
Meningkatkan Keterlibatan Pemuda
Kehadiran pemuda dalam berbagai isu pembangunan berkelanjutan mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Valdislav Kaim, anggota Kelompok Penasihat Pemuda Sekretaris Jenderal PBB, menolak perayaan berlebihan. Pada SDG Moment 2021, ia mengingatkan, “Upaya ini sebenarnya melengkapi kepemimpinan yang buruk di tingkat kebijakan publik, di tingkat politik tertinggi di mana keputusan benar-benar diambil, di titik di mana kita absen.”
Pemuda memegang harapan tertinggi di masa depan. Untuk itu, meningkatkan keterlibatan mereka dalam berbagai sektor dapat memberikan gambaran perihal perubahan apa yang sejatinya dibutuhkan. Keterlibatan pemuda dalam kepemimpinan, aktivisme digital, kampanye keberlanjutan, komunitas global, pendidikan, sistem pangan, dan lainnya akan berdampak tidak hanya bagi mereka, melainkan bagi seluruh dunia.
Penerjemah: Abul Muamar dan Fahmi Sirma Pelu
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.