Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar

Pesantren Nurul Huda, Gratiskan Biaya Hidup dan Pendidikan untuk 1.500 Santri

Selain belajar ilmu agama, para santri juga belajar pengetahuan umum melalui SMP Alam Al-Aqwiya dan MA Alam Al-Aqwiya. Semuanya gratis.
Oleh Zia Ul Haq
23 Agustus 2021

Suasana pengajian santri Nurul Huda.

Di desa Langgongsari, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, terdapat sebuah pesantren yang menjadi rumah bagi 1.500 santri. Karena berfungsi sebagai ‘rumah’, para santri itu tidak perlu membayar uang makan, ongkos listrik, maupun biaya pendidikan. Sebagian besar santri berasal dari keluarga tak mampu atau yatim piatu. Pesantren Nurul Huda memberi kesempatan pada anak-anak itu untuk hidup dan belajar dengan layak dan gembira.

Pesantren Nurul Huda dirintis pada tahun 1987 oleh almarhum KH. Syamsul Ma’arif, yang wafat pada tahun 1995. KH. Syamsul Ma’arif wafat dengan  meninggalkan 11 orang santri yatim yang dipasrahkan kepada putra tertuanya, Gus Muhammad Abror, yang baru berusia 19 tahun pada waktu itu. Gus Abror, demikian ia kerap disapa, kemudian melanjutkan pengelolaan bersama saudara-saudaranya dengan mengusung jargon kemandirian, keberdayaan, dan kebermanfaatan. Selain belajar ilmu agama, para santri juga belajar pengetahuan umum melalui SMP Alam Al-Aqwiya dan MA Alam Al-Aqwiya. Semuanya gratis.

“Pertimbangan utama kenapa kami tidak menarik biaya sepeserpun dari para santri, karena mereka rata-rata berasal dari keluarga tidak mampu. Kami sadar bahwa para santri ini berasal dari kalangan yang ‘tidak diperhitungkan’ oleh masyarakat, sehingga kami berharap selepas belajar di pesantren ini mereka mampu menjadi sosok-sosok yang mumpuni dalam ilmu, berakhlak yang baik, dan bermartabat di tengah masyarakat,” ungkap Gus Abror.

Area lahan dan sawah Pesantren Nurul Huda.

Untuk membiayai operasional pesantren yang tidak sedikit, Pesantren Nurul Huda memilih kemandirian usaha, tanpa mengajukan proposal ke manapun. Mereka menjalankan berbagai lini usaha mandiri yang sejak 2018 bernaung di bawah nama ENHA Corp.

Lini usaha milik pesantren sangat beragam, mulai dari warung makan, warung mie ayam, toko swalayan, jasa potong rambut, penyediaan air mineral, produksi kopi dan madu, pengelolaan kebun, lahan, peternakan, hingga studio multimedia.

Enhamart, salah satu lini usaha pesantren Nurul Huda.

Semua kegiatan lini usaha ditangani para santri dewasa secara langsung. Hal ini juga menjadi bagian dari proses belajar kewirausahaan sebagai bekal hidup di tengah masyarakat nantinya. Mereka berkebun, beternak, mengurus sawah, memasak di warung, melayani pelanggan di toko swalayan, serta mengemas dan menjual produk sebagai bagian dari manajemen bisnis pesantren. Sebagai pengelola, tentu para santri Nurul Huda juga mendapat gaji yang sepadan.

Lini usaha di bidang peternakan milik pesantren Nurul Huda.

“Selain ilmu dan nilai-nilai agama, kami ingin membekali para santri dengan keahlian riil, sebagai bekal mereka hidup berumah tangga dan bermasyarakat secara mandiri dan berdaya. Caranya adalah dengan melibatkan mereka secara langsung dalam lini-lini usaha pondok secara profesional,” kata Gus Ajir Ubaidillah, salah satu pengasuh pesantren sekaligus pengelola ENHA Corp.

Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan santri-santri, ENHA Corp berencana membangun klinik mandiri dengan tujuan memberikan layanan medis yang terjangkau. Cita-cita ini disambut baik oleh jejaring pesantren, dan sudah ada beberapa dokter serta relawan yang siap bergabung untuk mengabdi.

Pesantren Nurul Huda sukses mempraktikkan pendidikan integratif yang berkelanjutan. Tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan pembentukan mental secara teori, tetapi juga keahlian praktikal yang dapat diteruskan sebagai bekal kemandirian sebagai usaha pemberdayaan ekonomi dan pengabdian pada kemanusiaan. Apa yang dilakukan oleh Pesantren Nurul Huda juga sangat mendukung agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), memastikan tidak seorang pun tertinggal di belakang.

Editor: Inez Kriya

Sumber gambar: Dok. Pribadi

Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia

Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Zia Ul Haq
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Zia adalah Reporter di Green Network Asia. Ia adalah lulusan program sarjana Pendidikan Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini Ia aktif menjadi Pendamping Belajar di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT).

  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Bayar Kuliah dengan Inovasi: Pendidikan Berkelanjutan ala DTECH-ENGINEERING
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Komitmen Tingkatkan Debit Air Tanah, Desa Warugunung Gelar Aksi Menanam Pohon
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Aksi Menanam Pohon Bersama Sakola Wanno, Layanibumi, dan Green Network Asia
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Mimpi Gerakan LindungiHutan Tanam 270 Juta Pohon

Continue Reading

Sebelumnya: Kawasan Ekosistem Leuser Tak Tergantikan, HAkA Teguh Melestarikan
Berikutnya: Sumur Resapan, Cara SPPQT Salatiga Menabung Air

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kegiatan anak di sekolah Memperbaiki Kualitas Pendidikan Dasar di Asia Tengah
  • Kabar
  • Unggulan

Memperbaiki Kualitas Pendidikan Dasar di Asia Tengah

Oleh Attiatul Noor
19 Agustus 2025
foto hitam putih tangan-tangan yang terangkat Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

Menilik Peran Kaum Muda dalam Mendorong Kemajuan Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Kresentia Madina
18 Agustus 2025
seseorang memegang ponsel Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel

Oleh Kresentia Madina
11 Agustus 2025
dua wanita Quechua duduk menghadap belakang di atas bukit berumput dengan latar belakang pegunungan Buen Vivir, Filosofi Masyarakat Adat di Pegunungan Andes yang Relevan di Tengah Krisis Ekologi
  • Kabar
  • Unggulan

Buen Vivir, Filosofi Masyarakat Adat di Pegunungan Andes yang Relevan di Tengah Krisis Ekologi

Oleh Attiatul Noor
8 Agustus 2025
dua orang duduk dan berbicara di bangku kayu Bagaimana Friendship Bench Menjembatani Kesenjangan Layanan Kesehatan Mental
  • Kabar
  • Unggulan

Bagaimana Friendship Bench Menjembatani Kesenjangan Layanan Kesehatan Mental

Oleh Dinda Rahmania
4 Agustus 2025
sebuah papan pengumuman bertuliskan ‘we are hiring’ tergantu di depan pintu SE Menaker untuk Hapus Diskriminasi dalam Rekrutmen Tenaga Kerja
  • Kabar
  • Unggulan

SE Menaker untuk Hapus Diskriminasi dalam Rekrutmen Tenaga Kerja

Oleh Abul Muamar
31 Juli 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia