Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • Topik
    • Transisi Energi
    • Keuangan Berkelanjutan
    • Rantai Nilai Berkelanjutan
    • Semua Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • GNA Knowledge Hub
    • Kabar
    • Ikhtisar
    • Wawancara
    • Figur
    • Infografik
    • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Event
    • GNA Talks
    • GNA Flagship Events
  • Pengembangan Kapasitas
    • GNA Insights
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bisakah Industri Kecantikan “Go Green”? – Kampanye Edukasi Baru oleh Garnier

Menurut Garnier Sustainability Research 2021, 81% orang ingin hidup lebih berkelanjutan. Namun, hanya kurang dari 6% orang yang telah mengambil tindakan nyata sehari-hari.
Oleh Aliyah Assegaf dan Nazalea Kusuma
5 Oktober 2021

Foto oleh Garnier

Aktivitas manusia adalah penyebab utama perubahan iklim. Sebagai individu, kita mungkin merasa sulit mengenali tanggung jawab kita dalam melakukan penyesuaian perilaku untuk mencapai keberlanjutan. Mengatasi masalah ini, Garnier telah meluncurkan kampanye edukasi tentang “konsumsi berkelanjutan” sebagai langkah lanjutan dalam Green Beauty.

Garnier adalah merek kecantikan mapan dengan pengalaman lebih dari satu abad. Saat ini, Garnier memproduksi 1,8 miliar produk setiap tahun di 64 negara. Dengan skala produksi yang sangat besar, merek tersebut mengumumkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui inisiatif Green Beauty dan Laporan Kemajuan Keberlanjutan Garnier 2020.

Inisiatif ini merupakan pendekatan menyeluruh terhadap keberlanjutan dengan target-target yang ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2025, yang bertujuan untuk mengubah setiap tahap rantai nilai Garnier dalam mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Untuk mencapai visi memberdayakan 250 juta orang agar menjalani hidup yang lebih hijau, Garnier mengadakan acara siaran langsung global pada 1 Oktober untuk mengungkap komitmen terbarunya.

Menurut Garnier Sustainability Research 2021, 81% orang ingin hidup lebih berkelanjutan. Namun, hanya kurang dari 6% orang yang telah mengambil tindakan nyata sehari-hari. Keberlanjutan hanya dapat dicapai jika semua orang bekerja sama. Garnier menganggap penting untuk memberdayakan konsumen dengan pengetahuan tentang bagaimana kita dapat mengambil tindakan nyata.

Sebuah panel ahli keberlanjutan bergabung bersama Adrien Koskas, Presiden Garnier, dalam diskusi. Panel tersebut meliputi Dr. Imogen Napper, Ilmuwan Ekspedisi di National Geographic; Rosa Vasquez Espinoza, Penjelajah di National Geographic; Andrew Almack, Pendiri Plastics for Change; Wanjiku Gatheru, Aktivis Iklim; dan Stephanie Shepherd, Pendiri Future Earth. Mereka menekankan urgensi konsumsi berkelanjutan dan mencoba menjawab pertanyaan penting: Bisakah Industri Kecantikan “Go Green”?

Langkah awal dari komitmen baru ini adalah meluncurkan seri baru konten edukasi yang diproduksi oleh National Geographic CreativeWorks. Seri ini akan memberi konsumen saran praktis di dunia nyata, tentang perubahan yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Konten tersebut juga akan menghadirkan pengetahuan ahli, yang mencakup topik keberlanjutan terkait industri kecantikan seperti plastik dan kemasan, penggunaan air, dan sains hijau.

Inisiatif Garnier Green Beauty telah mengarahkan merek itu ke model bisnis yang lebih berkelanjutan dengan program Solidarity Sourcing, sains & formula hijau, persetujuan oleh Cruelty-Free International Leaping Bunny Program, emisi karbon lebih rendah & lebih banyak energi terbarukan, dan lebih banyak bahan daur ulang & dapat didaur ulang. Saat ini, 97% produk Garnier baru atau yang direnovasi memiliki profil lingkungan atau sosial yang lebih baik, dan 99% bahannya adalah vegan.

Selanjutnya, Garnier telah menetapkan untuk mencapai target ambisius:

  • Pada tahun 2025, Garnier bertujuan untuk menggunakan Zero Virgin Plastic di semua kemasan, menghemat 40.000 ton plastik setiap tahun
  • Pada tahun 2022, semua bahan nabati dan terbarukan akan dipasok dengan cara berkelanjutan
  • Pada tahun 2025, 100% produk baru Garnier akan memiliki profil lingkungan yang lebih baik
  • Pada tahun 2025, 100% lokasi industri akan menjadi netral karbon melalui penggunaan energi terbarukan
  • Pada tahun 2025, Garnier akan memberdayakan 1.000 komunitas di seluruh dunia melalui program Solidarity Sourcing

Pembangunan berkelanjutan mengharuskan semua pemangku kepentingan—pemerintah, bisnis, masyarakat sipil—untuk bertanggung jawab. Ketika pemerintah membuat dan melaksanakan peraturan, bisnis memberikan pilihan ramah lingkungan, dan konsumen menggunakan pilihan pribadi dengan bijak, kita dapat mengambil tindakan berbasis solusi. Bersama-sama, kita harus terus melangkah maju, seperti puisi yang dilantunkan saat acara, “Satu Langkah Kecil”.

Editor dan Penerjemah: Marlis Afridah

Versi asli artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris di platform media digital Green Network Asia – Internasional.

Aliyah Assegaf
Website |  + posts Bio

Aliyah adalah seorang eksekutif ESG dan penulis konten di Green Network Asia.

  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Menilik 7 Tren Keberlanjutan dalam Bisnis
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Octopus: Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Ekosistem Pengelolaan Sampah yang Baik
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Recycling Village, Memanfaatkan Limbah Plastik untuk Fesyen
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Jendela Papua: Cerminan Kita, Papua, dan Indonesia, untuk Dunia
Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Dialog Inklusif dalam Food Systems Summit 2021
Berikutnya: Keterampilan Kerja Masa Depan di Bidang Pembangunan Berkelanjutan

Lihat Konten GNA Lainnya

sebuah jembatan diantara 2 batu besar Menjadi Jembatan Keberlanjutan: Strategi Manajer Madya di Tengah Kelembaman dan Desakan Perubahan
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom IS2P
  • Opini

Menjadi Jembatan Keberlanjutan: Strategi Manajer Madya di Tengah Kelembaman dan Desakan Perubahan

Oleh Jalal
31 Oktober 2025
ilustrasi gambar garis berliku dari tumpukan mineral penting di sebelah bola lampu dengan filamen berbentuk kepalan tangan ke arah panah hijau Bagaimana Mineral Kritis Dapat Mendukung Transisi Energi Berkeadilan di Global South
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bagaimana Mineral Kritis Dapat Mendukung Transisi Energi Berkeadilan di Global South

Oleh Gustavo Pessoa
31 Oktober 2025
Pemandangan pesisir Pantai Utara Jawa dengan garis pantai melengkung, air laut berwarna biru kehijauan, area persawahan di sisi kiri, dan permukiman di tepi pantai. Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
30 Oktober 2025
beberapa petani perempuan memanen daun teh di kebun Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
30 Oktober 2025
Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Advertorial GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia