Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Partner
  • Soft News

Mengalirkan Air Bersih di NTT Bersama Plan Indonesia dan Jelajah Timur

Akses terhadap air bersih ini masih menjadi hal yang “mewah” bagi penduduk di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur.
Oleh Nazalea Kusuma
4 November 2021

Akses air bersih dibuka oleh proyek “Run for Equality” di Nagekeo. | Sumber: Plan Indonesia & Jelajah Timur

Masa kecil adalah fase penting dalam kehidupan semua orang; Air bersih juga merupakan kebutuhan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara optimal. Air adalah sumber kehidupan. Kegiatan kita sehari-hari memerlukan akses terhadap air bersih: minum, mandi, mencuci, memasak, dan banyak lagi. Namun, akses terhadap air bersih ini masih menjadi hal yang “mewah” bagi penduduk di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur.

Departemen Kesehatan Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengungkap bahwa terdapat 1.808 anak-anak kurang gizi pada tahun 2020. WHO memaknai kekurangan gizi ‘stunting’ sebagai pertumbuhan dan perkembangan yang lambat pada anak-anak sebagai dampak dari gizi buruk, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial.

Ketiadaan akses terhadap air bersih mempengaruhi banyak hal, terutama pada rumah tangga dengan pendapatan rendah. Hampir 50% dari anggaran rumah tangga mereka digunakan untuk membeli air bersih setiap harinya. Berjam-jam terpakai untuk sekadar berjalan berkilo-kilometer demi mendapatkan air. Kondisi ini tentu menambah beban pekerjaan rumah bagi anak-anak, membatasi waktu mereka untuk bermain dan belajar. Lebih buruk lagi, keadaan tersebut juga membuat anak-anak menjadi lebih rentan terhadap kekerasan fisik dan seksual ketika menempuh perjalanan untuk mendapatkan air bersih.

Plan Indonesia dan Jelajah Timur lantas mengadakan Water for Equality pada 2019. Proyek ini merupakan sebuah acara olahraga untuk kampanye bakti sosial dengan tujuan membuka akses terhadap air bersih di Nusa Tenggara Timur. Semenjak peluncuran perdananya, Water for Equality telah mengumpulkan ribuan orang yang ingin berpartisipasi, termasuk para pelari dan pesepeda.

Proyek mereka di tahun 2020 saja diikuti oleh 2.500 peserta dengan jumlah total donasi mencapai lebih dari 2,790 milyar rupiah. Hasilnya, akses air bersih yang baru dibuka mampu menghidupi 3.800 penduduk di lima desa: Desa Tedamude, Desa Nggolonio, Desa Leuwayan, Desa Kaohua, dan Desa Kalikur WL.

Walaupun terdapat hambatan selama pandemi COVID-19, Water for Equality terus berlanjut pada 2021. Tahun ini, Plan Indonesia dan Jelajah Timur menargetkan desa-desa di kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Acara balapan virtual, Run for Equality, mengundang para pelari dan pesepeda untuk bergabung dalam balap lari 100 KM Run atau balap sepeda 250 KM Bike. Jarak kilometer yang ditempuh akan diunggah melalui aplikasi bernama Virtuathlon. Peserta dapat menyelesaikan balapan ini selama rentang 1 – 27 November dalam beberapa kali unggahan. Opsi lainnya untuk berpartisipasi adalah dengan berdonasi selama masa penggalangan dana pada 10 Oktober hingga 27 November.

Agus Haru, Communication Officer di Plan Indonesia, baru-baru ini mengunjungi sebuah desa di Nagekeo yang menjadi bagian dari target proyek tahun lalu. Ia menulis, “Sungguh lega rasanya dapat melihat keran-keran yang mulai usang itu mampu mewujudkan impian mereka. Selama puluhan tahun, itulah yang menjadi harapan warga desa ini. Mereka telah memimpikan bahwa kelak, mereka dapat memiliki waktu lebih banyak untuk menenun, lebih mudah menjaga kebersihan dan kesehatan, membiarkan anak-anak mereka bermain dan belajar lebih lama, dan tidak membuang-buang waktu untuk berjalan jauh demi mencari air bersih.”

Editor: Marlis Afridah

Penerjemah: Inez Kriya

Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Langkah Indonesia Menuju Ekonomi Hijau dan Inklusif
Berikutnya: BIOMIRU, Solusi Energi Terbarukan Level Rumahan

Lihat Konten GNA Lainnya

Pemandangan pesisir Pantai Utara Jawa dengan garis pantai melengkung, air laut berwarna biru kehijauan, area persawahan di sisi kiri, dan permukiman di tepi pantai. Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
30 Oktober 2025
beberapa petani perempuan memanen daun teh di kebun Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
30 Oktober 2025
Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia