Skip to content
  • Tentang
  • Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Melihat Konservasi Kupu-Kupu Berbasis Habitat Alami di Lampung

Taman Kupu-Kupu Gita Persada di Lampung mengembangkan konservasi kupu-kupu berbasis habitat alami dan memadukannya dengan eduwisata.
Oleh Lailatun Mubarokah
7 Februari 2025
Kupu-kupu Troides Helena hinggap di ranting yang berdaun.

Foto: Stanbalik di Pixabay.

Kupu-kupu merupakan satwa yang berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan dapat menjadi indikator kualitas lingkungan. Namun, jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia terus menurun akibat berbagai aktivitas manusia. Sebagai upaya untuk menyelamatkan berbagai spesies kupu-kupu dari kepunahan, Taman Kupu-Kupu Gita Persada di Lampung mengembangkan konservasi kupu-kupu berbasis habitat alami dan memadukannya dengan eduwisata.

Penurunan Jumlah Spesies Kupu-Kupu di Indonesia

Pada 2007, biolog mencatat ada 2.200 spesies kupu-kupu di Indonesia, namun jumlahnya menurun menjadi sekitar 2.000 spesies pada tahun 2020. Penurunan ini menunjukkan adanya ancaman serius terhadap banyak spesies kupu-kupu di Indonesia dalam kurun waktu lebih dari satu dekade dan mungkin akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang.

Ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan populasi dan jumlah spesies kupu-kupu, seperti degradasi habitat akibat alih fungsi lahan dan berbagai tekanan lainnya dari aktivitas manusia. Deforestasi untuk pertanian dan permukiman, penggunaan pestisida yang merusak tanaman inang, serta polusi udara dan cahaya akibat urbanisasi semakin mempersempit ruang hidup kupu-kupu. Selain itu, perburuan serta perdagangan ilegal spesies langka juga turut menjadi ancaman. Tanpa langkah konservasi yang tepat, akan ada banyak spesies kupu-kupu lainnya di Indonesia yang akan menyusul punah.

Konservasi Kupu-Kupu berbasis Habitat Alami

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Lampung memiliki 60% spesies kupu-kupu di Indonesia. Dengan demikian, keberadaan Taman Kupu-Kupu Gita Persada menjadi sangat penting untuk mendukung pelestarian serangga ini.

Taman Kupu-Kupu Gita Persada menerapkan strategi konservasi kupu-kupu berbasis habitat alami, yakni dengan menciptakan habitat yang menyerupai lingkungan alami kupu-kupu. Habitat ini terdiri dari lahan terbuka dan dome penangkaran yang digunakan untuk mengembangbiakkan kupu-kupu sebelum dilepaskan ke alam. Lahan terbuka didesain dengan berbagai jenis vegetasi berbunga sebagai sumber nektar serta tanaman inang untuk tempat bertelur kupu-kupu. Dengan pendekatan ini, Taman Kupu-Kupu Gita Persada memastikan ketersediaan sumber makanan dan tempat berkembang biak yang mendukung kelangsungan hidup berbagai spesies kupu-kupu.

Setiap spesies kupu-kupu memiliki preferensi tumbuhan tertentu untuk bertelur dan berkembang biak, sehingga ketersediaan vegetasi yang beragam menjadi kunci keberhasilan konservasi ini. Spesies kupu-kupu langka seperti kupu-kupu raja helena (Troides helena) dan kupu-kupu segitiga berbintik hijau (Graphium agamemnon) termasuk di antara spesies yang berhasil ditangkarkan di taman ini.

Selain itu, pengelolaan taman juga mencakup pemantauan spesies secara berkala menggunakan metode fotografi dan dokumentasi ilmiah. Konservator di taman ini secara rutin mendata spesies yang terdeteksi dan mengunggahnya ke Kupunesia, aplikasi yang berisi informasi tentang jenis dan persebaran kupu-kupu di Indonesia. Jika spesies baru ditemukan di taman ini, data tersebut segera diinformasikan untuk memperbarui catatan konservasi. Keberhasilan konservasi taman ini terbukti dari peningkatan jumlah spesies tercatat yang awalnya tujuh menjadi lebih dari 200, termasuk spesies langka yang dilindungi.

Sebagai bagian dari strategi konservasi kupu-kupu dalam jangka panjang, Taman Kupu-Kupu Gita Persada juga menjalankan program edukasi dan pelibatan masyarakat. Program ini mencakup penyuluhan tentang pentingnya konservasi kupu-kupu, pelatihan bagi petugas taman, serta kolaborasi dengan peneliti dan akademisi untuk meningkatkan efektivitas konservasi. Selain itu, taman ini memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan mengolah nira menjadi gula dan kemiri menjadi minyak, yang juga mendukung ekonomi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan yang menyeluruh, taman ini tidak hanya melindungi spesies kupu-kupu, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.

Komitmen Bersama

Pelestarian keanekaragaman hayati dan konservasi membutuhkan strategi pengelolaan  yang efektif dan berbasis ilmu pengetahuan, yang ditopang oleh sinergi dan komitmen bersama antara pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat luas. Apa yang dilakukan oleh Taman Kupu-Kupu Gita Persada menunjukkan bahwa upaya konservasi membutuhkan pendekatan berbasis ekosistem yang holistik dan berkelanjutan, dengan memastikan adanya mekanisme pemantauan serta evaluasi yang transparan.

Editor: Abul Muamar

Continue Reading

Sebelumnya: Pedoman Pariwisata Berkelanjutan Singapura untuk Objek Wisata dan Tempat Acara
Berikutnya: Menilik Pentingnya Lahan Basah Perkotaan

Artikel Terkait

gedung tinggi dengan pepohonan dan rumput hijau di sekelilingnya Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia

Oleh Abul Muamar
18 Juli 2025
sebuah tangan dengan latar gelap Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis

Oleh Abul Muamar
17 Juli 2025
sekelompok anak-anak dengan peralatan belajar di atas perahu Menengok Sekolah Terapung Bertenaga Surya di Bangladesh, Inisiatif Berbasis Komunitas di Tengah Krisis Iklim
  • Kabar
  • Unggulan

Menengok Sekolah Terapung Bertenaga Surya di Bangladesh, Inisiatif Berbasis Komunitas di Tengah Krisis Iklim

Oleh Attiatul Noor
17 Juli 2025
Lima kincir angin yang berjejer di tengah bukit Peluang dan Tantangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan di Indonesia
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Peluang dan Tantangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan di Indonesia

Oleh Andi Batara
16 Juli 2025
piring berwarna merah dengan garpu dan pisau UKRI Danai Enam Proyek untuk Atasi Kerawanan Pangan di Inggris Raya
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

UKRI Danai Enam Proyek untuk Atasi Kerawanan Pangan di Inggris Raya

Oleh Kresentia Madina
16 Juli 2025
foto udara kawasan dengan lahan yang ditambang, dengan beberapa truk Pelanggaran HAM dan Dampak Lingkungan Tambang Nikel di Pulau Kabaena
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Pelanggaran HAM dan Dampak Lingkungan Tambang Nikel di Pulau Kabaena

Oleh Seftyana Khairunisa
15 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.