Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

My Neighbor Totoro Ilhami Kampanye Pelestarian Hutan Kota Tokorozawa

Kota Tokorozawa menjalankan kampanye pelestarian hutan yang terilhami oleh film animasi My Neighbor Totoro (Jepang: Tonari no Totoro).
Oleh Nazalea Kusuma
6 Juli 2022
sosok totoro di hutan

Foto oleh W T di Unsplash

Seni mampu mengilhami. Lebih daripada sekadar produk dari masa kita, seni dapat mengilhami kita untuk menjadi orang yang lebih baik, yang hidup di dunia yang lebih baik. Di Jepang, Kota Tokorozawa menjalankan kampanye pelestarian hutan yang terilhami oleh film animasi Tonari no Totoro.

Hutan Tokorozawa, Nanti dan Saat ini

My Neighbor Totoro (となりのトトロ, Tetanggaku Totoro)  adalah film animasi Jepang tahun 1988 produksi Studio Ghibli yang cukup digemari. Ditulis dan disutradarai Hayao Miyazaki, setting film ini didasarkan pada kenangannya akan kota pedesaan Tokorozawa tempat ia dan istrinya tinggal pada 1960-an.

Dalam buku The Place Where Totoro Was Born (Totoro no Umareta Tokoro) karya Akemi Miyazaki, Hayao Miyazaki meratapi hilangnya kehijauan dan kerimbunan Tokorozawa sebagaimana yang tergambar dalam ingatannya. Urbanisasi telah mengubah lanskap yang pernah ia cintai, bahkan pada tahun 1980-an ketika Tonari no Totoro sedang diproduksi.

Sejak Tonari no Totoro ditayangkan, berbagai upaya konservasi dan pelestarian hutan telah dijalankan di Bukit Sayama, dekat Tokorozawa. “Hutan Totoro” yang pertama telah dihadirkan pada 1991 dan didanai oleh Yayasan Totoro no Furusato (Kampung Halaman Totoro). 

Saat ini, Miyazaki tinggal di dekat Hutan Totoro, dan ia sendiri bergabung dengan upaya pelestarian melalui kegiatan sukarela dan pengumpulan dana. 

Kampanye Kota Tokorozawa

Pada tahun 2018, Hayao Miyazaki dan Walikota Tokorozawa Masato Fujimoto, berjalan-jalan mengelilingi daerah yang mengilhami proyek pelestarian itu. Fujimoto mengungkapkan bahwa di tengah perjalanan, Miyazaki berkata, “Karena pemandangan inilah, aku tinggal di dekat sini.”

Kota ini meluncurkan proyek penyesuaian lahan seluas 27,2 hektar pada tahun 2020. Sekarang, kota Tokorozawa berencana membeli “Kaminoyama”, hutan seluas 3,5 hektar di Prefektur Saitama, dan mengubahnya menjadi cagar alam. Saat ini, area tersebut memiliki lebih dari 7,000 pohon.

Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar 2.6 triliun yen (19 juta dolar). Sebanyak 1.8 triliun yen akan digunakan untuk membeli kembali hutan dari para pemilik lahan, dan sisanya untuk mengembangkannya sebagai taman hijau. Miyazaki telah menyumbangkan 300 juta yen untuk proyek tersebut dan akan memimpin penduduk dalam mengumpulkan donasi serta menegosiasikan penggunaan lahan. Selain itu, Walikota Fujimoto mengatakan bahwa sebagian kecil dari jumlah biaya akan diperoleh dari crowdfunding.

Studio Ghibli dan kota Tokorozawa akan bekerja sama untuk peluncuran kampanye crowdfunding pada bulan September. Untuk setiap sumbangan berjumlah 25.000 yen (186 dolar), warga akan mendapatkan satu set lima karya seni berbingkai yang direproduksi dari Tonari no Totoro. Batch pertama meliputi 1,000 set, dan batch berikutnya akan dipertimbangkan apabila terdapat permintaan.

Pelestarian Alam

Perkembangan kita sebagai peradaban terkait erat dengan urbanisasi. Namun, kita juga bertanggung jawab untuk melindungi hutan dan keanekaragaman hayati kita, tanpa meninggalkan siapa pun. Pertumbuhan berkelanjutan menuju masa depan yang lebih baik membutuhkan manusia dan alam bersama.

Penerjemah: Gayatri W.M

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Ribuan Pekerja di Inggris Sudah Mulai Bekerja 4 Hari Seminggu
Berikutnya: Octopus: Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Ekosistem Pengelolaan Sampah yang Baik

Artikel Terkait

sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025
seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
tembok memanjang di hadapan air laut dengan burung-burung bertengger di atasnya Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi

Oleh Seftyana Khairunisa
30 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.