Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

5 Hal yang Dapat Dilakukan Pemerintah Kota untuk Penuhi Hak atas Udara Bersih bagi Warga

Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyatakan bahwa menghirup udara bersih adalah hak asasi manusia. Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah kota untuk memenuhi hak atas udara bersih bagi warganya?
Oleh Nazalea Kusuma
7 September 2023
potret taman kota dengan pepohonan dan rumput hijau dari atas udara.

Foto: Nerea Martí Sesarino di Unsplash.

Hidup di kota, dengan tingkat polusi yang tinggi, bagaimana mungkin kita bisa menghirup udara bersih? Saat ini, menghirup udara bersih semakin sulit, terutama bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Ini adalah sesuatu yang menyedihkan sebab menghirup udara bersih adalah hak asasi manusia. Lantas, apa yang dapat dilakukan pemerintah kota untuk memenuhi hak atas udara bersih bagi warganya?

Dampak Polusi Udara

Polusi udara terjadi ketika udara terkontaminasi oleh partikel-partikel kimia, fisik, atau biologis yang berbahaya. Sumber polusi udara umumnya adalah kendaraan bermotor, fasilitas industri, pembangkit listrik, alat pemanas rumah tangga, dan kebakaran hutan. Semua itu berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.

Polusi udara merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat, yang dapat menyebabkan penyakit kronis dan bahkan kematian. WHO mencantumkan partikel karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida dalam daftar polutan yang sangat berbahaya. Pada tahun 2019 saja, polusi udara menyebabkan sekitar 6,7 juta kematian. Dari jumlah tersebut, penelitian menunjukkan bahwa polusi udara menyebabkan 3,5 juta kematian dini dan cacat kardiovaskular dalam beberapa tahun.

Saat ini, 99% populasi global menghirup udara yang tercemar melebihi Pedoman Kualitas Udara WHO. Penduduk perkotaan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menjadi yang paling menderita. Data terbaru menunjukkan Asia Selatan sebagai wilayah yang terdampak paling parah. Misalnya, penduduk Bangladesh diperkirakan kehilangan rata-rata 6,8 tahun hidup mereka karena sering menghirup udara kota yang tercemar. Selain itu, anak-anak, perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya juga merasakan dampak polusi udara secara tidak proporsional.

Memperjuangkan Hak Asasi Manusia atas Udara Bersih

taman kota dipotret dari udara
Foto: Luiza Giannelli di Unsplash.

Pada April 2022, Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyatakan lingkungan yang sehat sebagai hak asasi manusia. Lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari mencakup udara yang bersih.

Upaya untuk mengatasi polusi udara dan mewujudkan udara bersih memerlukan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan. Namun, pemerintah kota memikul tanggung jawab terbesar untuk menyediakan kehidupan yang berkelanjutan bagi penduduknya. Berikut adalah beberapa aspek penting agar pemerintah kota dapat memenuhi hak atas udara bersih bagi warga:

1. Pengumpulan dan Pemantauan Data

Pendekatan berbasis bukti merupakan strategi yang efisien. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, kota harus terlebih dahulu memahami masalah yang dihadapi. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk menyederhanakan proses ini. Penempatan sensor kualitas udara yang strategis di seluruh kota dapat memantau, mengumpulkan, dan menganalisis data tentang kondisi udara secara real-time. Data ini akan memberikan informasi yang relevan kepada pemerintah kota untuk mengatasi polusi udara, seperti tingkat paparan, jenis polutan, area fokus, dan waktu.

2. Standar, Peraturan, dan Implementasi yang Ketat

Meskipun WHO menetapkan standar kualitas udara, sebagian besar kota juga memiliki standarnya sendiri mengenai apa yang “diizinkan”. Kadang-kadang, batasan lokal ini jauh lebih tinggi daripada rekomendasi WHO. Pemerintah kota harus menyesuaikan standar dan peraturan kualitas udara agar lebih mampu melayani kepentingan kesehatan masyarakat dibandingkan kepentingan bisnis dan industri. Penerapan dan pemantauan yang ketat – termasuk pemantauan oleh warga – terhadap standar kualitas udara dan zonasi yang tepat juga harus ditekankan dan difasilitasi

3. Sistem Transportasi Umum yang Berkeadilan dan Inklusif

Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber utama polusi udara. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang tinggal di perkotaan, jumlah kendaraan bermotor pribadi niscaya meningkat kecuali jika kota menyediakan sistem transportasi umum yang aman, terjangkau, dan inklusif. Selain mengembangkan layanan kereta api dalam kota seperti sky train atau kereta bawah tanah, beberapa negara dan kota telah mulai menggunakan listrik untuk bus umum mereka.

4. Perencanaan Kota Hijau dan Aktif

Kini saatnya merancang kota yang berorientasi pada manusia, dan meninggalkan pembangunan kota yang berpusat untuk mobil dan sepeda motor. Penyediaan jalan setapak, jembatan, dan jalur sepeda dapat memberi manfaat ganda, yaitu mendorong gaya hidup aktif dan mengurangi produksi polutan. Sementara itu, ruang terbuka hijau dapat memberikan penghuni kota penghijauan asli yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Dua elemen ini dapat membina hubungan sosial dan meningkatkan perekonomian lokal.

5. Pendanaan dan Kolaborasi

Semua aspek yang disebutkan di atas memerlukan pendanaan, dan perencanaan yang tepat dapat membantu untuk memperolehnya. Misalnya, rencana yang jelas Korea Selatan untuk mengatasi polusi udara menghasilkan pendanaan yang besar di rentang tahun 2005 hingga 2020. Pendekatan kolaboratif yang melintasi batas negara, seperti Breathe Cities, juga dapat membantu. Breathe Cities adalah inisiatif udara bersih senilai $30 juta oleh Bloomberg Philanthropies, Clean Air Fund, dan C40 Cities yang menyediakan pendanaan, dukungan teknis, dan dukungan lainnya bagi kota. Selain itu, mendorong investasi sektor swasta untuk mendanai upaya pemenuhan hak warga negara atas udara bersih dapat menjadi strategi yang bagus.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Heritage Foundation of Pakistan: Arsitektur Berkelanjutan untuk Berdayakan Masyarakat Terdampak Bencana
Berikutnya: Peran Literasi dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Lihat Konten GNA Lainnya

siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia