Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

KKI II: Memperkuat Kerangka Kerja Kemanusiaan di Tengah Berbagai Krisis

Kerangka Kerja Kemanusiaan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan standar dan kualitas kerja kemanusiaan, meningkatkan akuntabilitas OMS di bidang kemanusiaan, dan memastikan kesetaraan OMS dan pemerintah dalam kerja-kerja kemanusiaan.
Oleh Abul Muamar
9 Januari 2024
seorang pria tua dan seorang anak laki-laki jongkok di tanah yang kering

Foto: Freepik.

Penderitaan manusia terjadi di berbagai tempat oleh berbagai faktor. Mereka yang terdampak bencana alam atau wabah penyakit, mereka yang mengungsi karena konflik atau perang, mereka yang hidup dalam kelaparan dan kemiskinan ekstrem, dan masih banyak lagi, adalah mereka yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Setiap hari, di berbagai tempat, banyak pihak yang tergerak untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan, baik organisasi maupun individu. Namun, kerja-kerja kemanusiaan membutuhkan kerangka kerja untuk memastikan kualitas, akuntabilitas, dan efektivitas bantuan yang diberikan. 

Terkait hal ini, Kongres Kemanusiaan Indonesia II yang diinisiasi oleh Human Initiative bertujuan untuk merumuskan Kerangka Kerja Kemanusiaan Indonesia di tengah berbagai krisis yang tengah melanda dunia.

Masa Suram

Dunia tengah menghadapi masa-masa paling suram perihal kemanusiaan akibat berbagai krisis. Laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) dalam Global Humanitarian Overview 2023 mengungkapkan bahwa satu dari setiap 23 orang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Pada tahun 2023, terdapat 339 juta orang yang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan. Angka tersebut meningkat signifikan dari 274 juta orang pada awal tahun 2022.

Menurut laporan tersebut, lebih dari 1 persen populasi dunia (atau sekitar 103 juta orang) menjadi pengungsi. Sekitar dua pertiga pengungsi dan pencari suaka berasal dari negara-negara yang mengalami krisis pangan, dan hampir seperempat dari seluruh pengungsi ditampung di Negara-negara Terbelakang. Bencana dan cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan, berkontribusi atas sebagian besar pengungsian di seluruh dunia, di samping konflik dan kekerasan.

Konflik, perubahan iklim, dan ancaman resesi global telah menyebabkan krisis pangan global terbesar dalam sejarah modern. Ratusan juta orang berisiko mengalami kelaparan yang semakin parah. Pada penghujung tahun 2022, setidaknya 222 juta orang di 53 negara diperkirakan menghadapi kerawanan pangan akut, dan kelaparan merupakan risiko yang sangat nyata bagi 45 juta orang di 37 negara.

Pada saat yang sama, kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan meningkat, dan 98 persen dari mereka yang terbunuh bekerja di negara mereka sendiri. Untuk itu, dibutuhkan kerangka kerja yang juga mencakup perlindungan terhadap para pekerja kemanusiaan.

Kerangka Kerja Kemanusiaan Indonesia

Kongres Kemanusiaan Indonesia (KKI) II diselenggarakan bersama Aliansi Pembangunan dan Kemanusiaan Indonesia (APKI), Humanitarian Forum Indonesia, SEAHUM, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Jakarta pada 14 Desember 2023. Dengan tema “Kemitraan yang Berkesetaraan pada Tata Kelola Kemanusiaan Baru berdasarkan SDGs”, forum tersebut membahas sejumlah topik terkait gerakan kemanusiaan dalam tatanan nasional dan global, antara lain penguatan platform koordinasi dan kemitraan dalam menguatkan peran aktor kemanusiaan lokal, Kerangka Kerja Kemanusiaan Indonesia untuk kemanusiaan dunia, dan penguatan sumber daya pendanaan kemanusiaan berkelanjutan dalam menguatkan respons kemanusiaan.

Secara umum, kongres tersebut bertujuan untuk mematangkan dan menajamkan Kerangka Kerja Kemanusiaan Indonesia, meletakkan dasar-dasar kemitraan berkesetaraan dalam gerakan kemanusiaan dan pembangunan, dan merumuskan rekomendasi aksi yang inovatif terkait skema pendanaan kemanusiaan.

Kerangka Kerja Kemanusiaan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan standar dan kualitas kerja kemanusiaan, meningkatkan akuntabilitas OMS/LSM di bidang kemanusiaan, dan memastikan kesetaraan OMS/LSM dan pemerintah dalam kerja-kerja kemanusiaan.

“Keberagaman Indonesia bukan lagi hanya keberagaman budaya dan suku bangsa tetapi juga keberagaman risiko bencana dan krisis. Maka dari itu, membangun sistem respons kemanusiaan yang lebih mumpuni menjadi hal yang amat penting. Dalam hal inilah Kerangka Kerja Kemanusiaan Indonesia disusun untuk menjadi pedoman yang merepresentasikan identitas Indonesia, serta acuan bersama dalam menyelenggarakan upaya-upaya kemanusiaan, berbasis kemitraan yang setara antara pelaku kemanusiaan non-pemerintah, dengan pemerintah dan mitra internasional, terutama dengan pelaku lokal dan komunitas berisiko atau terdampak,” kata Puji Pujiono, Dewan Pakar KKI II.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar

Continue Reading

Sebelumnya: Beralih ke Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Manusia dan Bumi
Berikutnya: Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan untuk Perikanan yang Berkelanjutan

Lihat Konten GNA Lainnya

Pemandangan pesisir Pantai Utara Jawa dengan garis pantai melengkung, air laut berwarna biru kehijauan, area persawahan di sisi kiri, dan permukiman di tepi pantai. Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Isu Penurunan Muka Tanah Pesisir Jawa

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
30 Oktober 2025
beberapa petani perempuan memanen daun teh di kebun Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kebangkitan Pertanian Permakultur Lokal di India

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
30 Oktober 2025
Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia