Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

4 Tips Mengolah Sampah Plastik Menjadi Benda Bernilai

Sampah plastik perlu didaur ulang atau diolah menjadi benda-benda bernilai. Namun, mengolah sampah plastik terkadang tidak mudah. Berikut beberapa tipsnya.
Oleh Abul Muamar
27 Desember 2022
sampah plastik yang terdiri dari tutup botol, sikat gigi bekas, korek api, dan lainnya disusun berdasarkan kesamaan warna.

Foto oleh Jasmin Sessler di Unsplash.

Sampah plastik merupakan salah satu masalah serius bagi kelestarian lingkungan karena materialnya yang sulit untuk terurai secara alami. Menurut data persampahan domestik Indonesia, terdapat 5,4 juta ton sampah plastik atau 14% dari total produksi sampah per tahun.

Sampah plastik yang kita hasilkan bisa berasal dari mana saja, mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah tangga yang rusak dan tidak terpakai, hingga kemasan produk-produk pembersih seperti sabun, sampo, dan lainnya. Potensi peningkatan sampah plastik semakin tinggi pada saat musim liburan, karena kemungkinan tingginya tingkat konsumsi produk-produk berkemasan plastik.

Di tengah isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan mulai meningkat. Namun, masalah sampah plastik tidak berhenti di situ. Sampah plastik memerlukan pengelolaan lebih lanjut agar tidak menumpuk di TPA dan mencemari lingkungan. 

Sampah plastik perlu didaur ulang atau diolah menjadi benda-benda bernilai. Namun, mengolah sampah plastik terkadang tidak mudah dan memerlukan waktu yang tidak sedikit. Diperlukan pengetahuan, kecermatan, dan kemauan agar kita dapat mengolahnya. Berikut empat tips mengolah sampah plastik menjadi benda bernilai.

  1. Diolah menjadi karya seni

Sampah-sampah plastik yang mungkin banyak menumpuk di rumah dapat Anda manfaatkan untuk membuat produk-produk kesenian, mulai dari lukisan hingga wayang. Untuk membuatnya, Anda dapat belajar dari orang-orang atau seniman yang telah lebih dulu menggelutinya atau Anda bisa menyimak caranya lewat tayangan di YouTube jika memungkinkan.

Dengan membuat sampah plastik menjadi karya seni, Anda dapat sekaligus mengampanyekan metode Reduce, Reuse, Recycle (3R) kepada orang-orang terdekat Anda. Anda juga dapat menyampaikan pesan tertentu melalui cerita di balik karya yang Anda ciptakan, seperti misalnya ajakan untuk bersikap welas asih kepada semua manusia, gotong-royong membersihkan sampah di sungai dan laut, dan sebagainya.

  1. Dibuat menjadi ecobrick

Cara yang lebih umum adalah mengolah sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobrick atau bata ramah lingkungan dibuat dengan botol plastik yang diisi dengan potongan-potongan sampah plastik kering yang dipotong kecil-kecil. Ecobrick dapat digunakan untuk membuat berbagai benda atau replika, seperti kursi, meja, dan lain sebagainya.

Untuk membuatnya, pertama pilah dan bersihkan sampah plastik dan botol plastik bekas. Masukkan sampah plastik sedikit demi sedikit hingga padat. Gunakan tongkat atau alat bantu lainnya untuk menekan sampah plastik ke dalam botol hingga padat. Setelah itu, tutup botol dan jadilah satu ecobrick.

Agar ecobrick dapat dibuat menjadi benda-benda, buat sebanyak mungkin. Pastikan bahwa setiap bata ecobrick berisi sampah plastik dengan bobot yang sama. Jika sampah plastik yang Anda miliki tidak cukup banyak, Anda bisa bekerja sama dengan bank sampah untuk mendapatkan bahan tambahan.

  1. Diolah menjadi pakaian

Limbah plastik juga bisa diolah menjadi pakaian, mulai dari jas hujan, baju kostum, hingga gaun. Namun, metode ini mungkin sedikit rumit dan membutuhkan banyak alat dan bahan tambahan. Untungnya, informasi mengenai cara pembuatan pakaian dari sampah plastik bisa didapatkan dengan mudah melalui internet.

  1. Dibuat menjadi alat-alat sederhana

Cara yang lebih praktis adalah membuat sampah plastik menjadi benda-benda sederhana, namun tetap bermanfaat dan layak jual, seperti pot bunga, media tanam untuk sayuran atau bibit tanaman buah, rumah kaca mini, atau kerajinan tangan seperti lampu hias, tempat alat-alat tulis, celengan, dan bunga hias.

Sampah plastik adalah persoalan kita bersama, bukan orang-orang tertentu saja. Menggunakan sampah plastik mesti dibarengi dengan tanggung jawab untuk mengolahnya demi kelestarian dan kesehatan lingkungan.

Artikel ini diterbitkan dengan penjadwalan per 23 Desember 2022. Saat ini, seluruh tim Green Network sedang libur akhir tahun bersama sampai 02 Januari 2023.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor di beberapa media tingkat nasional.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    OJK Luncurkan Panduan Pengembangan dan Penerapan AI dalam Perbankan
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial

Continue Reading

Sebelumnya: Seni Tani Menyediakan Akses Pangan Sehat dan Dekat di Perkotaan
Berikutnya: Tiga Inisiatif Pemberdayaan Perempuan oleh Perempuan di Akar Rumput

Artikel Terkait

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
tembok memanjang di hadapan air laut dengan burung-burung bertengger di atasnya Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi

Oleh Seftyana Khairunisa
30 Juni 2025
kaca yang retak Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan

Oleh Abul Muamar
27 Juni 2025
kumbang kepik menempel di dedaunan Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan
  • Kabar
  • Unggulan

Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan

Oleh Kresentia Madina
27 Juni 2025
lahan sawah dengan pepohonan kelapa di belakang Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim

Oleh Abul Muamar
26 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.