Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

The Ocean Cleanup Tingkatkan Pembersihan Great Pacific Garbage Patch

The Ocean Cleanup sedang beralih untuk meningkatkan sistem pembersihan laut secara besar-besaran di Samudra Pasifik Utara.
Oleh Nazalea Kusuma
25 Agustus 2022
Dua kapal System 002 milik The Ocean Cleanup di laut lepas

Kapal System 002 berada di Great Pacific Garbage Patch. | Foto oleh The Ocean Cleanup.

“Plastik di lautan dan mikroplastik di tubuh kita” telah menjadi kenyataan pahit di dunia saat ini. Sebagian besar Planet Bumi adalah lautan, dan banyak wilayah laut kita yang menjadi tempat sampah. Demi kebaikan lingkungan, keanekaragaman hayati, dan manusia, membersihkan laut adalah suatu keharusan.

Ada lima pulau sampah di lautan di mana sampah menumpuk. Yang terbesar adalah Great Pacific Garbage Patch (GPGP) di Samudra Pasifik Utara. Menurut National Geographic, sampah di GPGP berasal dari area sekitar 20 juta kilometer persegi, mulai dari Pantai Barat Amerika Utara hingga Jepang. Pulau sampah ini menjadi fokus pembersihan The Ocean Cleanup saat ini.

Teknologi Pembersihan Laut

The Ocean Cleanup adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2013 oleh Boyan Slat yang berusia 18 tahun. Organisasi ini mengembangkan teknologi untuk satu tujuan: membersihkan lautan kita dari plastik.

Sistem The Ocean Cleanup bekerja dalam empat langkah:

  1. Target: Memprediksi titik-titik sampah yang selalu berpindah akibat arus yang bersirkulasi dengan bantuan pemodelan komputasi dan penempatan kapal di laut.
  2. Jaring: Menjaring plastik di zona retensi sistem pembersihan dengan mempertahankan perbedaan kecepatan relatif yang lambat untuk plastik.
  3. Ekstraksi: Mengeluarkan zona retensi setelah penuh dan mengosongkannya di atas kapal. Zona retensi yang dikosongkan kemudian dimasukkan kembali untuk melanjutkan pembersihan.
  4. Daur Ulang: Membawa kapal penuh plastik ke pantai untuk didaur ulang, membuat produk yang tahan lama dan berharga.

Proyek besar pasti akan menghasilkan emisi karbon, terutama dari bahan bakar kapal. The Ocean Cleanup bekerja sama dengan Maersk untuk mengembangkan cara yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakar untuk mengerjakannya, mulai dari urusan rute, logistik, hingga bahan bakar yang lebih berkelanjutan untuk kapal. Untuk itu, organisasi nirlaba itu bekerja sama dengan South Pole untuk mengatasi emisi.

Peningkatan Pembersihan Besar-besaran

Empat tahap peta jalan transisi System 03 ocean cleanup
Peta Jalan Transisi System 03. | Foto oleh The Ocean Cleanup.

Teknologi skala besar terbaru dari The Ocean Cleanup, System 002, telah berhasil melakukan uji coba pada tahun 2021 dan 2022. The Ocean Cleanup kini sedang beralih ke System 03, yang tiga kali lebih besar dibanding System 002.

Penggunaan System 03 ini dimaksudkan untuk menjaring lebih banyak sampah plastik sepanjang tahun. The Ocean Cleanup memperkirakan bahwa langkah ini akan sepuluh kali lebih efektif dibanding yang sebelumnya. Penggunaan System 03 juga akan menurunkan biaya per kilogram dan mengurangi emisi karbon per area laut yang dibersihkan, sehingga lebih efisien secara finansial maupun ekologis.

The Ocean Cleanup berharap System 03 bisa menjadi cetak biru untuk armada sistem yang membersihkan seluruh lautan di dunia. Sistem praktik terbaik yang dapat diukur dan disesuaikan bisa menjadi kunci untuk mengatasi polusi di perairan kita, selangkah lebih dekat menuju masa depan yang lebih baik bagi kita dan Bumi.

Editor & Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli tulisan ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Inklusi Keuangan dan Digital di Tengah Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat di Asia-Pasifik
Berikutnya: Perubahan Iklim: Diskursus yang Perlu Dikritisi

Artikel Terkait

lahan kering dengan sebuah pohon di kejauhan Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam

Oleh Abul Muamar
4 Juli 2025
miniatur bangunan dan cerobong yang mengeluarkan asap GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi

Oleh Kresentia Madina
4 Juli 2025
sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.