Eksistensi Organisasi Masyarakat Sipil di Indonesia dari Kacamata Data

Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Indonesia memiliki peran penting sebagai jembatan yang menghubungkan kebutuhan warga dengan negara. Namun keberlangsungan dan keberlanjutan OMS terancam karena minimnya dukungan dana dari donor internasional dan nasional.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kelompok Kerja (Pokja) Dana Abadi OMS dibentuk pada tahun 2021 yang mengupayakan kebijakan dana abadi bagi OMS. Pokja ini beranggotakan INFID, Konsil LSM Indonesia, Prakarsa, Institut Kapal Perempuan, Transparency International Indonesia, Remdec Swaprakarsa, dan Indonesia untuk Kemanusiaan.
Konsil LSM Indonesia bekerja sama dengan INFID melakukan survei untuk mengetahui kondisi eksisting, kapasitas kelembagaan, model peningkatan kapasitas, dan model pemberdayaan OMS di Indonesia, untuk selanjutnya menjadi dasar dalam penyusunan dan implementasi kebijakan Dana Abadi OMS.
Lantas, bagaimana temuan survei tentang kondisi eksisting dan kapasitas kelembagaan OMS di Indonesia?
Pelajari laporan selengkapnya “Laporan Survei Kondisi Eksisting dan Kapasitas Kelembagaan OMS di Indonesia 2024 ” di sini
Infografik ini diterbitkan dalam kemitraan Green Network Asia bersama International NGO Forum on Indonesian Development (INFID)
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks saat ini, membekali diri, tim, dan komunitas dengan wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan strategis untuk tetap terdepan dan relevan.

Eco-ableism dalam Pengelolaan Risiko Bencana
Politik Kebencanaan: Kapasitas Negara dan Ilusi Keamanan
Mendengarkan Wisik dari Bukit Pnyx: Meretas Jalan Demokratis di Tengah Polikrisis
Melihat Nilai-Nilai Keberlanjutan dalam Kebijakan Pariwisata Nasional Uganda
Paparan Merkuri pada Burung: Sinyal Bahaya bagi Manusia dan Lingkungan
Menakar Efektivitas Model Insentif Konservasi TFFF untuk Atasi Deforestasi